Perjalanan Karier Nicholas Saputra: Dari Model hingga Ikon Film Indonesia
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Dari catwalk ke layar lebar, perjalanan Nicholas Saputra seperti sebuah kisah inspiratif yang tak terlupakan. Siapa sangka, seorang pemuda yang awalnya hanya berperan sebagai model kini menjadi salah satu bintang film terkemuka di Indonesia? Perjalanan kariernya yang penuh warna ini pun menarik diulik!
Nicholas Saputra memulai kariernya di dunia hiburan sebelum tahun 2002, saat ia masih berusia muda. Ia terlibat dalam peragaan busana dan menjadi model sampul majalah remaja, menunjukkan minatnya yang besar di dunia akting dan modeling.
Puncak popularitasnya dimulai dengan debut akting yang fenomenal dalam film 'Ada Apa dengan Cinta?' pada tahun 2002. Film ini bukan hanya sukses besar, tetapi juga melambungkan namanya sebagai idola baru di kalangan remaja.
Advertisement
Menuju Puncak Popularitas
Debut Nicholas sebagai Rangga di 'Ada Apa dengan Cinta?' membuatnya mendapatkan nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2004. Kesuksesan film ini membawanya ke puncak karier yang mengesankan.
Tidak hanya berhenti di situ, pada tahun 2003, ia juga berperan dalam film 'Biola Tak Berdawai', yang semakin memperkuat posisinya di dunia perfilman. Tahun 2005 menjadi tahun yang sangat berarti bagi Nicholas, di mana ia membintangi dua film penting: 'Gie' dan 'Janji Joni'.
Penghargaan yang Menghujani
Perannya sebagai Soe Hok Gie dalam film 'Gie' membuatnya meraih Piala Citra untuk Pemeran Utama Pria Terbaik di FFI 2005. Ia juga mendapatkan penghargaan Aktor Terpuji di Festival Film Bandung 2006.
Tak hanya itu, perannya di 'Janji Joni' juga membawanya meraih penghargaan yang sama di MTV Indonesia Movie Awards 2005. Nicholas telah membuktikan bahwa ia adalah aktor yang tak hanya populer, tetapi juga berbakat.
Eksplorasi Peran dan Genre
Antara tahun 2006 hingga 2013, Nicholas terus mengeksplorasi berbagai genre film. Ia membintangi film-film seperti '3 Hari untuk Selamanya', '3 Doa 3 Cinta', dan 'Cinta Setaman'.
Film '3 Doa 3 Cinta' bahkan membawanya meraih penghargaan Leading Actor di Guardians e-Awards 2009. Selain itu, film 'What They Don't Talk About When They Talk About Love' mendapatkan nominasi di Sundance Film Festival 2013, menunjukkan kualitas aktingnya di kancah internasional.
Produksi Film dan Aktivisme
Karier Nicholas tidak hanya terbatas pada akting. Ia mulai terlibat di belakang layar sebagai produser eksekutif film 'Sokola Rimba' pada tahun 2013. Bersama Riri Riza, mereka mendirikan rumah produksi Tanakhir Films.
Di tahun yang sama, ia juga memproduseri film dokumenter 'Semesta', menunjukkan bahwa ia memiliki kepedulian terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Nicholas juga kembali berperan sebagai Rangga dalam film pendek 'LINE Ada Apa dengan Cinta?' pada tahun 2014.
Film Laga Pertama dan Kegiatan Konservasi
Film laga pertamanya, 'Pendekar Tongkat Emas', dirilis pada tahun 2014. Nicholas tidak hanya berfokus pada karier akting, tetapi juga aktif dalam kegiatan konservasi lingkungan.
Pada tahun 2019, ia diangkat sebagai Duta UNICEF Indonesia, menunjukkan bahwa ia peduli pada isu-isu sosial yang lebih luas. Ia juga memproduseri film dokumenter 'SEMES7A' yang membahas tentang upaya melawan krisis iklim.
Kembali ke Akar
Di tahun 2016, Nicholas kembali membintangi film 'Ada Apa dengan Cinta? 2', melanjutkan legacy yang telah dibangunnya. Selain itu, ia juga terlibat dalam serial mini 'Secret Ingredient' yang dirilis pada tahun 2024.
Perjalanan karier Nicholas Saputra menjadi contoh nyata dari dedikasi dan konsistensi. Dari seorang model yang beralih menjadi aktor, ia telah membuktikan kemampuannya melalui berbagai peran yang beragam.
Selain itu, kontribusinya dalam isu lingkungan dan sosial melalui aktivitasnya sebagai aktivis dan produser film dokumenter menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang berpengaruh di Indonesia hingga saat ini.
(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)
(kpl/tmi)
Advertisement