1. Penyesalan Terbesar di Masa Lalu

Jawaban pertama yang keluar dari mulut ibu satu anak ini justru mengundang gelak tawa. Bukan soal musik, melainkan penyesalan soal gaya rambut yang pernah ia pilih saat itu.

"Rambutnya jangan dikeriting," ucapnya sembari tertawa saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, belum lama ini.

2. Terobsesi Penampilan Mariah Carey

Rupanya, ada alasan menggelitik di balik gaya rambut ikalnya di masa lalu. Istri Christian Kretschmar ini mengaku saat itu sedang terobsesi dengan penampilan penyanyi legendaris dunia.

"Karena waktu itu rambutnya dikeritingin. Kepengin jadi kayak Mariah Carey," kenangnya tersipu malu mengingat tren masa remaja.

3. Modal Utama Merintis Karier

Namun, di balik candaan soal rambut, Anggun juga memiliki pesan mendalam untuk dirinya yang kala itu sedang merintis karier. Ia menyadari bahwa di usia belasan tahun (sekitar 12 tahun pada 1986), kepercayaan diri adalah modal utama.

"Aku mungkin akan bilang, percaya diri aja," tutur wanita yang kini berusia 50 tahun tersebut dengan nada lebih serius.

4. Perjuangan Tembus Pasar Internasional

Anggun sadar bahwa jalan yang ditempuhnya untuk menembus pasar internasional sangatlah terjal dan berliku. Ia ingin menenangkan dirinya di masa lalu bahwa segala upaya keras tersebut tidak akan sia-sia.

"Mungkin ini sesuatu yang akan makan waktu. Tapi nanti ujungnya akan bikin kamu seneng," ujarnya seolah berbicara langsung pada sosok Anggun kecil.

5. Pentingnya Hadapi Kegagalan

Sebagai penutup, wanita berdarah Jawa ini menekankan pentingnya menghadapi kegagalan. Baginya, momen jatuh dan bangun adalah fase wajib yang membentuk mentalnya sekuat baja seperti sekarang.

"Pokoknya percaya diri aja, jalani aja. Semua yang jatuh bangun itu harus dijalani," pungkas Anggun.

6. Anggun C Sasmi Era 80-an

Sebagai informasi, pada tahun 1986 Anggun merilis album rock bertajuk Dunia Aku Punya. Meski saat itu usianya masih sangat belia, vokal power-nya sudah mencuri perhatian produser musik Ian Antono, yang kemudian membawanya menuju puncak kesuksesan.