Pernah Dipenjara Seperti Tio Pakusadewo, Pablo Benua Ungkap Pengalamannya Selama di Rutan Cipinang

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Pernah Dipenjara Seperti Tio Pakusadewo, Pablo Benua Ungkap Pengalamannya Selama di Rutan Cipinang
Pernah mendekam di Rutan Cipingan, Pablo Benua tak sepakat dengan pernyataan Tio Pakusadewo - Credit: Istimewa

Kapanlagi.com - Pablo Benua buka-bukaan apa yang dialaminya di dalam Rutan Cipinang. Pablo Benua tidak menampik di dalam penjara ada pelanggaran yang sejak dulu sudah menjadi rahasia umum.

"Soal peredaran narkoba di dalam, gue nggak memungkiri itu. Tidak menampik itu. Dari tahun jebot, stigma masyarakat itu ada. Saya tidak menampik itu. Cuma, itu tidak dilegalisasi," kata Pablo Benua saat di temui di Rumah Kuliner Rey Utami Sentul City beberpa waktu lalu.

Hal ini diungkap Pablo karena menurutnya statement yang dibuat oleh Tio Pakusadewo di podcast Uya Kuya tidak sama seperti apa yang ia lihat.

"Ini pengalaman pribadi gua di Rutan Cipinang. Berkali-kali, ngelihat dengan mata kepala gua, begitu banyaknya napi yang ditindak tegas karena ketangkap menggunakan Narkoba, bahkan test urin pun sering dilakukan disana. Satu regu Penjagaan di sana berkisar 40 orang dan harus Mengawasi 4.000 orang, bahkan lebih," tegas Pablo.

Warga binaan pun berasal dari berbagai jenis kejahatan. Mulai dari kasus pembunuhan, begal, perampokan, pencurian, hingga penipuan. Bila di luar saja mereka bisa menipu uang milik orang ratusan juta, tentu mereka akan sangat mudah melakukan berbagai upaya agar bisa memasukkan narkoba.

"Artinya, di luaran saja bisa menipu, untuk menipu polsuspas nggak sulit deh karena polsuspas juga kan manusia," ungkap Pablo Benua.

1. Pablo Benua Sempat Coba Menyuap Sipir Penjara

Pablo Benua mengaku pernah mencoba menyuap sipir penjara Rp 200 juta agar bisa keluar penjara lebih cepat pada akhir tahun 2020 agar bisa merayakan tahun baru di luar. Tapi upaya itu ditolak mentah-mentah oleh petugas Rutan.

"Saya pernah samperin Kasi Yantah (Zulheri siburian, saat ini telah menjadi Karutan Samarinda) disana pada saat itu, saya bilang 'Pak, minta tolong agar gua bisa dapat asimilasi segera untuk tahun baruan diluar. Gue siapin Rp 200 juta," kisah Pablo Benua.

Namun Zulheri pun menolak upaya penyuapan itu. Pablo Benua lalu kembali ke selnya. Setelah beberapa hari jelang tahun baru, Pablo Benua dipanggil oleh Zulheri siburian untuk memberikan informasi bahwa dirinya sudah bisa bebas asimilasi.

"Saya bawa itu duit. Tapi betapa kagetnya saya, dia tolak mentah-mentah. Dia bilang 'bagi kami, harta paling berharga adalah ketika manusia benar-benar merasakan menjadi manusia di dalam rutan ini'," ungkap Pablo Benua menceritakan apa yang disampaikan Zulheri.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Jawaban Pablo Benua Soal Bisnis Anak Yasonna Laoly

Pablo Benua pun membantah tegas soal monopoli bisnis oleh Yamitema Laoly, putra dari Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly.

"Jeera itu yayasan. Benar, mas Tema ada di Jeera sebagai pembina, itupun mas tema diminta oleh jeera bukan mas tema pendirinya. Jeera itu cuman yayasan, bukan yang mengelola bisnis. Kalau yang mengelola bisnis itu koperasi bukan Jeera. Koperasinya juga itu macam-macam. Tidak ada hubungannya dengan Jeera, dan asal kalian Tau aja, banyak mantan napi yang akhirnya bisa bekerja diluar di cafe-cafe, di pabrik berkat jeera," lanjutnya.

Pablo Benua pun menjelaskan kemungkinan Tio Pakusadewo mengarang cerita soal lapas sedemikian rupa dikarenakan adanya dugaan dendam.

"Mungkin om Tio dendam, sebab pernah dihukum masuk ke ruang isolasi selama 10 hari karena positif menggunakan narkoba di dalam, dan saya yakin pihak rutan pun sudah mendalami bagaimana barang haram itu dimasukkan olehnya," ungkapnya.

 

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/bus/ums)

Rekomendasi
Trending