Kapanlagi.com - Pentolan grup band Padi, Piyu mengajak warga Jakarta yang memiliki kampung di Surabaya untuk mudik bareng. Pilihan Piyu mengajak warga Surabaya, selain karena kedekatan satu daerah, dikarenakan dirinya ingin membuktikan jika Surabaya yang dikenal dengan Boneknya bisa berperilaku dengan tertib.
“Arek-arek Surabaya kan identik dengan bonek, mereka itu konotasinya negatif, suka merusak, nekatnya ini kebangetan, akhirnya banyak yang perilaku negatif dimunculkan. Kita mau menepis pendapat itu, bahwa arek-arek Surabaya bisa tertib, bisa disiplin, dan bisa memberi manfaat buat orang banyak,” ujar Piyu saat pelepasan acara Mulih Suroboyo bareng Cak Piyu di kantor E-Motion, Jl Blora, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/8).
Diakui oleh Piyu pemilihan Surabaya sebagai lokasi mudik yang dituju karena dirinya memang memiliki kedekatan dengan perantau asal Surabaya.
“Saya pikir, saya mau memulainya dari lingkup yang kecil. Dari teman-teman sendiri, keluarga sendiri, arek-arek Surabaya yang memang perantauan dari Surabaya, yang sudah lama nggak pulang ke Surabaya, dan ada kesempatan ini mereka bisa pulang. Kita mulai dari yang kecil dulu, kalau kita perhatikan detail, seksama, dan kalau kita dikasih kesempatan lebih besar, Insya Allah kita bisa jalankan. Nggak usah mimpi saya mengubah dunia, kita jalankan yang kecil aja dulu,” kata Piyu.
Dalam acara mudik bareng tersebut, Piyu memang menggandeng Surabaya Community. Piyu mengaku jika dirinya tidak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam pelaksanaannya.
“Kita benar-benar swadaya, benar-benar nggak ada support, nggak ada bantuan dari pihak lain, dari keamanan saya urus sendiri, sama sekretaris saja. Kita siapkan 15 bis (kurang lebih 1000 tempat duduk), tapi malam ini kita berangkatkan 6 bis saja. Kalau pulangnya nggak, hanya berangkatnya saja,” ujar Piyu.