Rafael Tan Lakukan Tiga Tindakan Operasi Sekaligus di Korea Selatan, Ini Alasannya

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Rafael Tan Lakukan Tiga Tindakan Operasi Sekaligus di Korea Selatan, Ini Alasannya
Rafael Tan Lakukan Tiga Tindakan Operasi Sekaligus di Korea Selatan © instagram.com/rafaell_16

Kapanlagi.com - Keputusan Rafael Tan untuk menjalani operasi plastik ternyata membawanya pada penemuan kondisi lain yang tak terduga. Saat melakukan konsultasi untuk masalah matanya, personel SMASH ini iseng bertanya soal kondisi hidungnya yang ia rasa bengkok.

Keisengan itu didasari oleh pengalaman tidak mengenakkan di masa lalu saat berlatih menari. Ia pun menceritakan insiden tersebut kepada dokter.

"Di situ juga iseng nanya karena aku pernah punya pengalaman hidung aku kepukul sama teman waktu lagi latihan dance. Waktu itu diobatinnya pakai ke tukang urut dan ternyata masih tetap bengkok," ujar Rafael saat ditemui di Tendean, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Baca berita lain tentang Rafael Tan di Liputan6.com, yuk! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

1. Patah Tulang Pada Hidung

Dokter kemudian menyarankannya untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut melalui rontgen. Dari situlah terungkap sebuah fakta yang cukup mengejutkan mengenai kondisi tulang hidungnya. Pria yang juga dikenal sebagai Duta Seblak ini tak menyangka hidungnya mengalami patah tulang. Ia pun menjelaskan hasil dari pemeriksaan rontgen tersebut.

"Aku iseng nanya ke dokternya, kayak, 'Dok, ini coba kalau menurut dokter hidung saya bengkok nggak? Boleh nggak sekalian saya rontgen?' kata dokternya gitu. Akhirnya pas lagi di-rontgen, ketahuan ternyata hidung aku patah," bebernya.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Kasus Struktur Tulang Langka

Tak hanya patah, dokter juga menemukan kasus langka pada struktur tulang hidung Rafael. Hal ini membuat dokter menawarkan untuk memperbaikinya sekaligus dalam satu rangkaian operasi. Penyanyi berusia 38 tahun ini pun akhirnya setuju untuk menjalani beberapa tindakan sekaligus. Ia berpikir ini adalah kesempatan terbaik untuk memperbaiki semua masalahnya.

"Hidung aku patah dan ternyata ada case yang tidak seperti orang-orang normal lainnya. Kalau hidung di depan ini tuh ada, ada dua tulang kecil. Nah, aku cuma ada satu tulang kecil. Jadi kata dokternya mau sekalian nggak untuk dibenerin gitu," jelasnya.

3. Jalani Tiga Tindakan Sekaligus

Dengan pertimbangan efisiensi waktu dan proses pemulihan, Rafael mantap menjalani tiga tindakan sekaligus. Selain menaikkan dahi dan memperbaiki hidung, ia juga melakukan fat grafting untuk mengisi bagian bawah matanya yang cekung.

Ia merasa lebih baik menahan sakit sekali saja daripada harus bolak-balik menjalani operasi. Ia pun mengungkapkan alasannya mengambil semua tindakan dalam satu waktu.

"Nah ya udah, aku bilang kayak, ya udah lah sakit sekalian, ya udah daripada nanti bolak-balik lagi. Kebetulan memang dokternya menyanggupi, ya udah," katanya.

4. Proses Operasi Panjang

Proses operasi yang dijalaninya pun memakan waktu yang sangat lama. Total, ia berada di ruang operasi selama lebih dari delapan jam. Pria asal Garut ini menyebutkan durasi operasi yang dijalaninya.

"Prosesnya berapa jam ya? Dari jam 10.00 pagi sampai jam 07.30 malam. Berarti sekitar 8 jam setengah ya," tuturnya.

5. Alasan Pilih Korea Selatan

Semua prosedur tersebut ia lakukan di Korea Selatan. Keputusannya memilih Negeri Ginseng bukan tanpa alasan, melainkan berdasarkan rekomendasi dari teman-teman yang sudah lebih dulu berpengalaman.

Ia mengaku telah melakukan riset dan konsultasi sebelum akhirnya memilih klinik yang tepat. Ia pun membagikan prosesnya dalam memilih lokasi operasi.

"Iya, karena aku pun juga sebelum melakukan tindakan surgery ini ada beberapa nanya-nanya juga ke teman yang memang udah pernah operasi sebelumnya gitu. Jadi ada beberapa rekomendasi dan kan pasti setiap orang pengen punya apa ya, punya referensi pengennya jadi seperti apa dan di klinik mana. Akhirnya setelah banyak konsultasi sama teman, akhirnya dapat satu klinik ini," katanya.

6. Investasi Jangka Panjang

Lebih jauh, Rafael memandang operasi ini sebagai sebuah bentuk investasi jangka panjang untuk penampilannya. Menurutnya, tindakan bedah jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan perawatan lain seperti filler atau botox yang harus diulang secara berkala. Ia pun membandingkan keuntungan operasi dengan perawatan non-bedah. Ia merasa ini adalah pilihan yang lebih hemat untuk jangka waktu yang lama.

"Iya, gitu. Jadi sebenarnya kan sekarang banyak juga perawatan yang memang nggak usah, 'Ngapain sih oplas, kan sekarang kayak filler, botox gitu juga ada.' Cuman kan itu akan merogoh kocek yang lebih banyak karena kalau botox, filler, itu tuh apa ya, rentan waktunya tuh kayak setahun harus touch up lagi," jelasnya.

7. Hasil Tahan Lama

Berbeda dengan filler yang butuh di-retouch setiap tahun, hasil dari operasi plastik bisa bertahan lebih lama. Ia menegaskan bahwa keputusannya ini sudah melalui pertimbangan matang dari segi biaya dan manfaat. Ia pun menjelaskan durasi ketahanan dari hasil operasinya.

"Kalau untuk surgery ini kan jangka waktunya lama, bahkan bisa sampai 10 tahun baru bisa, boleh touch up, bisa touch up lagi," katanya.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

Rekomendasi
Trending