REPUBLIK TWITTER, Kompromi Tema Politik

REPUBLIK TWITTER, Kompromi Tema Politik Laura Basuki (Pemain Utama Republik Twitter)

Kapanlagi.com - Tak selamanya idealisme bisa berdiri sendiri. Seperti yang dialami oleh oleh sutradara REPUBLIK TWITTER, awalnya Kunt Agus ingin membuat film yang bernuansa politis. Namun setelah memikirkan kembali, akhirnya pria ini memilih berkompromi dengan pasar. "Pengen bikin cerita tentang twitter, arahnya politik banget. Tapi kemudian mesti kompromi sama pasar. Jadi ada cinta untuk tema utama, dan tema politik sebagai tema kedua," ucap Kuntz Agus, Sutradara REPUBLIK TWITTER usai screening di FX Mal, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (10/02). Politik sendiri akhirnya akhirnya menjadi topik nomor dua. Kuntz menghadirkan tema pencitraan yang kerap diusung dalam politik, dalam bentuk pencitraan di dunia maya khususnya twitter. "Jadi menurut saya, semua yang tidak berkenaan di twitter itu pencitraan. Batasin konten masalah politik. Memang kita harus memilih dalam durasi itu, karena kita sering liat hashtag pencitraan, sadar ga sadar itu yang jadi layer kita untuk Arif Cahyadi," ucapnya. Adegan serta kejadian yang disajikan dalam film ini terkesan sangat realistis. Uniknya menurut sang sutradara, ia melakukan riset di kamar dengan menghadap kaca guna mendapatkan adegan yang pas. "Risetnya berdiri di kamar menghadap kaca. Karena saya penghuni twitter. Jadi ngeliat diri sendiri itu seperti riset," tuturnya.  

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(kpl/uji/sjw)

Rekomendasi
Trending