1. Jalani Dulu

2. Sejak Lama

Ruben Onsu © KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi

"Untungnya berdekatan dengan musala yang saya bangun. Jadinya, kalau saya lagi, eh, mau berkunjung salat di sana, ya saya pasti mampir ke yayasan, gitu," jelasnya.

Menariknya, musala tersebut ternyata sudah ada sejak lama, bahkan sebelum Ruben memutuskan untuk menjadi seorang mualaf. Kini, ia merasa bersyukur karena bisa turut beribadah di musala yang ia bantu kembangkan. Baginya, ini adalah sebuah kebahagiaan tersendiri.

3. Salat di Musala

Ruben Onsu © KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi

"Sudah. Orang sudah, itu musala sudah ada dari zaman sebelum gua muslim. Itu sudah ada. Cuman bedanya kalau sekarang saya bisa salat di tempat musala yang saya bangun, gitu. Itu aja," ungkapnya.

Tidak berhenti di situ, yayasannya juga menyediakan program tambahan bagi anak-anak didiknya. Ruben menawarkan les gratis di sore hari bagi mereka yang ingin memperdalam pelajaran, seperti les mengaji atau belajar membaca. Ia ingin memastikan anak-anak asuhnya mendapatkan bekal ilmu yang cukup.

4. Les Tambahan

Ruben Onsu © KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi

"Nah, di yayasan ini kan juga, eh, enggak hanya sekolah gratis, tapi mereka juga dapat pembelajaran, eh, tambahan. Contohnya, kalau mereka mau les tambahan, itu kita kasih free lagi. Tapi sore," tuturnya.

Program tambahan ini bertujuan untuk mengejar ketertinggalan siswa di luar jam sekolah. Ruben bersyukur bisa menemukan guru-guru yang memiliki semangat yang sama dengannya untuk menjalankan program ini. Ia berharap apa yang ia lakukan bisa menjadi amal jariyah yang tak terputus.

5. Bulanan Tercukupi

Ruben Onsu © KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi

"Gitu. Ada yang les ngaji, ada yang, eh, apa, eh, belajar membaca, gitu. Jadi kita kejar, kita kejar di waktu yang memang bukan di jamnya sekolah. Alhamdulillah saya dapat guru-guru yang memang benar-benar, eh, apa, cinta dengan program saya ini dan terus ya insyaallah tercukupilah untuk bulanan mereka. Iya, amin, insyaallah," pungkasnya.

Mantan suami Sarwendah ini secara tegas mengatakan bahwa ia lebih baik menyalurkan uangnya untuk membantu sesama daripada membeli barang-barang mewah. Menurutnya, hal itu jauh lebih bermanfaat dan bernilai. Ia pun membeberkan alasannya.

6. Bukan Panti Asuhan

Ruben Onsu © KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi

"Jadi, daripada saya beli tas mahal, daripada saya beli yang mewah-mewah, sayang uangnya. Gitu. Jadi lebih baik saya gunakan untuk, eh, apa, mereka-mereka yang membutuhkan, gitu," jelasnya.

Namun, Ruben juga memberikan kriteria bagi anak-anak yang ia bantu, yakni mereka yang benar-benar berasal dari keluarga tidak mampu dan mendapat dukungan dari keluarganya untuk bersekolah. Ia menegaskan bahwa yayasannya bukanlah panti asuhan, melainkan sebuah lembaga pendidikan.

7. Q & A Seputar Ruben Onsu

Ruben Onsu © KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi

Mengapa musala yang dibangun Ruben Onsu di Sukabumi diberi nama Al-Helmiah?
Musala tersebut diberi nama Musala Al-Helmiah sebagai bentuk penghormatan dan ungkapan cinta Ruben Onsu kepada ibundanya, Helmiah Chalifah.

Apa nama sekolah gratis yang dibangun Ruben Onsu di Sukabumi?
Sekolah gratis yang dibangun Ruben Onsu di Sukabumi bernama Yayasan Amanah Maharani.