The Japan Fondation Adakan Pemeran Foto dan Film Teguh Karya
Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Kebesaran nama Teguh Karya hingga kini masih terasa. Beberapa karyanya diakui masyarakat Indonesia dan juga dunia internasional. Tak sedikit pula karyanya yang juga dikenal di Jepang melalui NHK. Pokoknya hingga kini almarhum tetap dikenang sebagai salah satu sutradara besar Indonesia.
Lahir di Pandeglang, 22 September 1933, Teguh menggali ilmu di ASDRAFI Yogya, ATNI dan east West Center; University of Hawaii. Awal karirnya bermula di bidang teater dan ia dikenal sebagai salah seorang pendiri Badan Pembina Teater Nasional (1962). Sepulang belajar dari University of Hawaii (yang ditempuhnya melalui beasiswa), ia kembali ke Indonesia dan menjadi pengajar di ATNI ( 1964 ).
Tahun 1965 ia mendirikan Teater Populer yang sangat aktif berpentas. Tahun 1971 ia terjun total ke dunia film lewat film debutnya Wajah Seorang Laki-laki. Tahun-tahun berikutnya film-film garapannya selalu meraih penghargaan dalam berbagai festival baik di dalam maupun di luar negeri. Hampir semua karya film Teguh tersimpan apik di Sinematek.
Teguh Karya wafat 11 Desember 2001 dengan meninggalkan segudang karya besar yang tak lekang oleh waktu. Sekarang bekerjasama dengan Sinematek Indonesia, PPHUI, dan Japan Foundation, serta didukung oleh Yayasan Teater Popular dan Dewan Kesenian Jakarta digelar pameran foto serta pemutaran film dan diskusi yang terbuka untuk umum.
Advertisement
Berikut jadwal kegiatannya; 9-13 Agustus; Pameran foto kerja & Adegan film Teguh Karya di Galeri Mini Japan Foundation. 9-12 Agustus Pemutaran film Teguh Karya.
Senin, 9 Agustus pukul 16.30 WIB diputar film Di Balik Kelambu. Film ini dbintangi Christine Hakim, Slamet Rahardjo dan Rima Melati. Berhasil meraih piala Citra FFI 1983 untuk film, sutradara, pemeran utama pria (Slamet Rahardjo), pemeran utama wanita (Christine Hakim), pemeran pembantu pria (Maruli Sitompul), serta untuk Editing. Unggulan FFI 1983 untuk cerita, pemeran pembantu wanita Sylvia Widiantono) dan tata artistik.
Selasa, 10 Agustus, pukul 16.30 WIB diputar Badai Pasti Berlalu. Film ini dimainkan juga oleh Christine Hakim, Slamet Rahardjo serta Roy Marten. Merupakan film terlaris di Jakarta tahun 1978. Peraih piala Citra FFI 1978 untuk fotografi, editing, suara dan musik. Juga mendapat piala Antemas FFI 1979 untuk film terlaris 1978-1979.
Rabu, 11 Agustus, pukul 16.30 WIB diputar Secangkir Kopi Pahit. Film ini menempatkan Rina Hasjim, Alex Komang, Dewi Yull, dan Ray Sahetapi sebagai bintang utamanya. Unggulan FFI 1985 untuk film, pemeran pembantu wanita (Rina Hasyim), pembantu pria (Ray Sahetapy), cerita, musik, suara, artistik, fotografi dan sutradara.
Kamis, 12 Agustus, pukul 16.30 WIB diputar Pacar Ketinggalan Kereta. Film ini dibintangi Tuti Indra Malaon, Rachmat Hidayat, Niniek L Karim, Ayu Azhari, Nurul Arifin dan Rachmat Hidayat), pemeran utama wanita (Tuti Indra Malaon), pemeran utama wanita (Niniek L. Karim). Piala H. Antemas, FFI 1990 untuk film laris 1989-1990. Unggulan FFI 1989 untuk Aktris Pembantu Terbaik (Niniek L Karim).
13 Agustus Diskusi Peran Teguh Karya dalam Perfilman Indonesia. Pembicara: Prof.Dr.Fuad Hasan, Slamet Rahardjo Djarot dan Riri Reza. Bertempat di Sinematek Indonesia PPHUI Jl. H.R.Rasuna Said. Pada pukul 14..0 WIB. Semua kegiatan tersebut di atas terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya. Tiket masuk dapat diperoleh seminggu sebelum pemutaran film.
(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)
(dst/erl)
Erlin
Advertisement
