Kapanlagi.com - Di Indonesia, edukasi yang mengarahkan remaja tentang bahaya mengemudi sambil mabuk memang belum ada. Padahal kecelakaan akibat minuman beralkohol saat ini beranjak naik.
Hal tersebut terlihat dari berbagai kasus belakangan ini, yang tak jarang menimbulkan korban jiwa. Karena itu sudah saatnya pendidikan tentang hal ini diberikan.
"Sangat perlu pendidikan mengenai don't drink and drive ini. Malah saya harapkan, jika ada acara yang berkaitan dengan ini, para pihak yang berkepentingan juga ada. Di Indonesia saya melihat belum ada edukasi sedini mungkin tentang minuman beralkohol," ujar psikolog Tika Bisono di Pasific Place Jakarta, Kamis (22/5).

Tika Bisono @ KapanLagi.net

Dia menambahkan bahwa edukasi serupa sebenarnya bukan hanya menjadi tanggung jawab tempat pendidikan. Peran orangtua dan pihak lain juga harus dilibatkan.
"Peran orangtua gak bisa dihilangkan. Karena remaja gak pernah hilangkan apapun. Sementara orangtua gak mau tahu apa yang terjadi pada anak. Karena itu peran orangtua dan guru penting," sambungnya.
Selain itu, Tika meminta sosialisasi tentang ini juga lebih diluaskan lagi. Sebab sekarang, banyak remaja yang menyembunyikan minuman beralkohol di warung sekitar sekolah.
"Ini bukan hanya omongan. Saya turun langsung lihat kenyataan ini," imbuhnya di sela kampanye Responsib' All Day, Let's Be Smart: Don't Drink and Drive yang diadakan Pernod Ricard Indonesia ini.