Tren Artis Koleksi Vinyl, Tetap Eksis di Tengah Gempuran Musik Dengan Format Digital - Apa Motivasi Mereka?

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Tren Artis Koleksi Vinyl, Tetap Eksis di Tengah Gempuran Musik Dengan Format Digital - Apa Motivasi Mereka?
Credit: instagram.com/dindazani & Dokumentasi KapanLagi

Kapanlagi.com - Tren mengoleksi piringan hitam atau vinyl kembali menjadi fenomena di kalangan artis Indonesia. Adinda Azani, artis sinetron dan film, diketahui memiliki koleksi vinyl yang cukup banyak hingga menyebutnya sebagai harta karun untuk anaknya. Beberapa musisi Tanah Air juga tak mau ketinggalan dengan mengoleksi ratusan vinyl dari berbagai genre. Mereka adalah Ari Lasso, Ahmad Dhani, Badai Kerispatih, Piyu Padi, Eben gitaris burgerkill, Rian D'Masiv, Ronal Surapradja, hingga Soleh Solihun.

Fenomena ini semakin menarik dengan munculnya generasi Z yang ikut meramaikan tren koleksi vinyl. Mereka rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan vinyl dari artis favorit mereka, mulai dari Pamungkas, Taylor Swift, hingga BTS. Toko-toko musik pun melaporkan peningkatan penjualan vinyl kepada pembeli muda.

Meski di era digital streaming musik begitu mudah diakses, vinyl justru semakin diminati para artis dan penikmat musik. Hal ini menunjukkan bahwa minat terhadap barang fisik dan analog masih tetap eksis di tengah era digital yang serba praktis.

1. Adinda Azani dan "Harta Karun" Vinylnya

Adinda Azani termasuk artis yang serius mengoleksi vinyl. Bintang sinetron dan film ini menyebut koleksi vinylnya sebagai "harta karun" yang kelak akan diwariskan kepada anaknya. Namun, perjalanan mengoleksi vinyl Adinda tidak selalu mulus. Ia pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika koleksi berharganya terendam air.

Meski begitu, Adinda tetap konsisten menambah koleksinya. Baginya, vinyl bukan sekadar media untuk mendengarkan musik, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap karya seni yang memiliki nilai historis dan emosional yang tidak bisa digantikan format digital.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Musisi Indonesia dan Ratusan Koleksi Vinyl

Tidak hanya Adinda, beberapa musisi Indonesia juga diketahui memiliki koleksi piringan hitam yang jumlahnya mencapai ratusan. Ryan d Masiv bahkan memiliki sampai 1000 piringan hitam di rumahnya.

Koleksi vinyl para musisi ini biasanya mencakup berbagai genre musik, mulai dari rock, jazz, hingga disco. Bagi mereka, vinyl bukan sekadar hobi, tetapi juga inspirasi berkarya dan referensi dalam menciptakan musik.

3. Gen Z dan Kebangkitan Tren Vinyl

Menariknya, tren koleksi vinyl kini tidak hanya diminati oleh generasi lama, tetapi juga Gen Z. Generasi yang lahir di era digital ini justru menunjukkan ketertarikan besar pada format musik analog seperti vinyl. Mereka mengoleksi vinyl dari berbagai artis, baik lokal maupun internasional.

Pamungkas, Taylor Swift, dan BTS adalah beberapa artis yang vinylnya banyak diburu oleh Gen Z. Fenomena ini menunjukkan bahwa vinyl memiliki daya tarik tersendiri yang mampu menembus batas generasi dan era teknologi.

4. Nilai Vinyl di Era Digital

Di tengah kemudahan mengakses musik melalui platform streaming, vinyl justru semakin naik nilai dan popularitasnya. Vinyl vintage atau edisi terbatas bisa dihargai mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah, tergantung pada kelangkaan, kondisi, dan artisnya.

Beberapa vinyl langka bahkan diperdagangkan layaknya barang investasi. Misalnya, vinyl The Beatles dalam kondisi mint (seperti baru) bisa dihargai puluhan juta rupiah. Hal ini menjadikan vinyl tidak hanya sebagai media musik, tetapi juga aset yang nilainya terus meningkat seiring waktu.

5. Komunitas Vinyl yang Masih Eksis

Di balik tren koleksi vinyl, terdapat komunitas penggemar yang masih eksis hingga sekarang. Komunitas seperti Vinylgasm, Jakarta Vinyl Club, dan Diskoria secara rutin mengadakan gathering, bazar, dan diskusi seputar vinyl. Mereka juga aktif berbagi informasi tentang rilis terbaru, toko vinyl terpercaya, hingga tips merawat koleksi.

Komunitas ini menjadi wadah bagi para kolektor untuk bertukar pengalaman dan memperluas jaringan. Tidak jarang, artis dan musisi juga bergabung dalam komunitas ini untuk berbagi passion mereka terhadap vinyl.

6. Keunggulan Vinyl Dibanding Format Digital

Meski format digital menawarkan kepraktisan, vinyl memiliki keunggulan tersendiri yang tidak bisa ditandingi. Kualitas suara vinyl yang hangat dan organik (warm sound) dianggap lebih autentik dan memberikan pengalaman mendengarkan yang lebih immersive dibanding format digital.

Selain itu, vinyl juga menawarkan pengalaman fisik yang tidak bisa didapatkan dari streaming. Mulai dari artwork cover yang detail, insert booklet, hingga ritual memutar piringan dan menurunkan jarum, semuanya menciptakan koneksi emosional antara pendengar dan musik yang didengarkan.

7. Harga Vinyl di Pasaran Indonesia

Harga vinyl di pasaran Indonesia cukup bervariasi. Untuk vinyl baru (new release), harganya berkisar antara Rp 300.000 hingga Rp 1.000.000 tergantung pada artis dan edisinya. Vinyl edisi terbatas atau box set biasanya dibanderol lebih mahal, bisa mencapai Rp 2.000.000 hingga Rp 5.000.000.

Sementara untuk vinyl bekas atau second hand, harganya lebih terjangkau, mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 300.000. Namun, untuk vinyl langka atau yang memiliki nilai historis tinggi, harganya bisa melambung hingga jutaan rupiah.

8. Motivasi Para Artis Mengoleksi Vinyl

Ada berbagai motivasi yang mendorong para artis mengoleksi vinyl. Bagi sebagian, vinyl adalah bentuk apresiasi terhadap musik dan seniman yang mereka kagumi. Bagi yang lain, vinyl adalah sumber inspirasi dalam berkarya dan referensi dalam menciptakan musik.

Beberapa artis juga mengoleksi vinyl sebagai bentuk investasi, mengingat nilai vinyl langka yang terus meningkat. Namun, yang paling umum adalah faktor nostalgia dan kecintaan pada pengalaman mendengarkan musik secara analog yang tidak bisa digantikan oleh format digital.

9. Masa Depan Tren Koleksi Vinyl

Melihat antusiasme yang terus meningkat, tren koleksi vinyl diprediksi akan terus berkembang di Indonesia. Label rekaman lokal pun mulai memproduksi vinyl untuk memenuhi permintaan pasar. Beberapa artis Indonesia bahkan merilis album mereka dalam format vinyl sebagai bentuk apresiasi kepada penggemar.

Toko vinyl juga semakin menjamur di berbagai kota besar, tidak hanya di Jakarta tetapi juga di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan kota-kota lainnya. Ini menunjukkan bahwa pasar vinyl di Indonesia masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar di masa depan.

10. Merawat Koleksi Vinyl agar Tetap Awet

Mengoleksi vinyl tidak hanya tentang membeli, tetapi juga merawatnya agar tetap awet. Para kolektor, termasuk artis, biasanya memiliki cara khusus untuk merawat koleksi mereka. Mulai dari menyimpannya dalam sleeve anti-static, membersihkannya secara berkala dengan brush khusus, hingga menyimpannya dalam kondisi vertikal untuk mencegah melengkung.

Suhu dan kelembaban ruangan juga menjadi perhatian para kolektor. Vinyl sebaiknya disimpan pada suhu sekitar 18-21 derajat Celsius dengan kelembaban 45-50% untuk mencegah kerusakan. Pengalaman Adinda Azani yang koleksinya terendam air menjadi pelajaran berharga bagi para kolektor untuk lebih berhati-hati dalam menyimpan koleksi berharga mereka.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/ums)

Rekomendasi
Trending