Yuni Shara - Tamara Geraldine, Sampai Maut Memisahkan

Kapanlagi.com - Arti seorang sahabat memang segalanya untuk Tamara Geraldine dan Yuni Shara. Tamara mengakui ia ingin sekali bersahabat dengan sang kakak (panggilan Tamara pada Yuni) sampai ajal memisahkan mereka. Dan persahabatan ini mereka buktikan lewat buku biografi Yuni yang ditulis langsung oleh Tamara, dengan judul 35 CANGKIR KOPI.

Buku ini berhasil diselesaikan dalam waktu dua minggu dan diterbitkan di pasaran tepat pada ultah Yuni, 3 juni lalu. Dan yang lebih unik lagi, selama proses pembuatan buku, Tamara sama sekali tidak mewawancarai sang tokoh utama dalam buku, sedangkan Yuni dilarang membacanya.

"Saya tidak menyangka buku biografi saya akan menjadi seperti ini, karena saya tidak pernah melakukan dialog dengan Tamara. Dia menulis apa yang dia lihat, tidak melakukan wawancara, tapi dia bergerilya dengan mama saya, adik saya, dan orang-orang terdekat saya, orangtua dan segala macam, sampai akhirnya cerita ini benar-benar netral. Jadi apapun yang ditulis tentang saya di sini tidak menyakiti siapa pun," jelas Yuni di sela meet n great 35 CANGKIR KOPI, di Plaza Araya, Malang, Kamis (9/8) siang.

Bercerita mengenai biografi Yuni Shara, Tamara, sang penulis, mengungkapkan buku karangannya itu adalah wujud eksperimentalnya yang diangkat dalam sebuah tulisan. Ia memiliki kebiasaan menulis apa yang ada di benaknya, tapi untuk biografi ini akhirnya memberikan batasan kepadanya untuk menyadari bahwa ia tidak bisa seenaknya menulis. Sulit memang, tapi ini tantangan yang menyenangkan untuknya.

"Tulisan buat saya adalah suatu pembebasan ekspresi dari rambu-rambu yang selama ini mengikat saya. Padahal saya juga pengen dong berekspresi lebih, seperti memeluk Ariel Peterpan dan mencium Tora Sudiro misalnya. Tapi ada begitu banyak yang harus saya jaga untuk tetap mempertahankan nama baik. Banyak sebenarnya yang harus dipikirkan, sehingga saya melakukan upaya pembebasan imajinasi liar itu melalui menulis," jelasnya.

"Yang ada dibenak saya waktu itu bahwa saya ingin melakukan sesuatu yang bersifat eksperimental. Sebenarnya ada beberapa hal yang sulit saya ungkapkan mengenai Yuni, coba dilihat aja foto-foto dalam buku Yuni di mana selebar apapun dia tersenyum matanya selalu berkaca2. Untunglah ada Pak Darwis Triadi yang bisa membantu saya mengungkapkan hal yang sulit saya tuliskan itu.

Dalam buku ini, Tamara menggambarkannya biografi yang "terserahlah pada pembacanya". Ia tidak menyusun terlalu kaku tiap bab yang ada dan membiarkan pembaca saja yang menentukan.

"Buku ini memang unik, mau dibaca dari halaman depan, tengah, atau belakangan, sampai akhirnya tanpa disadari mereka sudah mengenal Yuni Shara yang sebenarnya," pungkasnya. 

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(kpl/boo)

Rekomendasi
Trending