in partnership with Indosiar

Ada Lesti Kejora - Elvy Sukaesih, Rekomendasi Lagu Karaoke Dangdut Bahasa Indonesia Yang Mudah Dinyanyikan

Penulis: Kiki Virenanda Pitaloka

Diterbitkan:

Ada Lesti Kejora - Elvy Sukaesih, Rekomendasi Lagu Karaoke Dangdut Bahasa Indonesia Yang Mudah Dinyanyikan
Elvy Sukaesih dan Lesti Kejora (Credit: instagram.com/elvy_sukaesih_lestikejora)

Kapanlagi.com -

Bagi pecinta dangdut, siapkan mic dan ajak teman untuk berduet ria! Ada Lesti Kejora dan Elvy Sukaesih, dua legenda dangdut Indonesia, yang tak hanya memanjakan telinga dengan suaranya, tetapi juga memiliki lagu yang asik dinyanyikan saat karaoke.

Baik penyanyi pemula maupun mahir, semua dapat menikmati alunan lagu dangdut yang indah. Lagu- lagu dibawah ini dijamin menghadirkan pengalaman bernyanyi yang menyenangkan, membuat karaoke semakin seru dan berkesan.

Siapkan diri untuk bergoyang dan bernyanyi bersama, simak rekomendasi lagu dangdut bahasa Indonesia dibawah ini, dan jadikan momen karaoke kamu tak terlupakan!

1. Egois - Lesti Kejora

Harusnya tak begini
Diantara kau dan aku
Sama-sama bertahan
Hanya kar'na satu
Ego sendiri (ooh)
Sering kita sembunyi
Di balik sikap dan kata
Padahal hati kita
Tak ingin saling menyakiti
Mengapa tak mencoba, jujur
Pada hati kita, kasih
Bahwa sesungguhnya
Engkau dan aku
Takut berpisah (woah-oh)
Seandainya saja, mau
Sedikit mengalah, kasih
Pertengkaran ini
Tak mungkin ada
Selamanya
Sering kita sembunyi
Dibalik sikap dan kata
Padahal hati kita
Tak ingin saling menyakiti
Mengapa tak mencoba, jujur
Pada hati kita, kasih
Bahwa sesungguhnya
Engkau dan aku
Takut berpisah (woah-oh)
Seandainya saja, mau
Sedikit mengalah, kasih
Pertengkaran ini
Tak mungkin ada
Selamanya

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

2. Sekuntum Mawar Merah - Elvy Sukaesih

Sekuntum mawar merah
Yang kau berikan kepadaku di malam itu
Ku mengerti apa maksudmu
Sampai kini kusimpan
Bunga pemberian darimu

Tiap kulihat, ku terkenang pada dirimu
Bunga mawar merah suatu tanda cinta
Yang berarti bahwa kau cinta padaku
Dengan senang hati kut'rima cintamu
Karena aku juga cinta kepadamu
Oh, bahagia, dua hati telah berpadu
Sekuntum mawar merah
Yang kau berikan kepadaku di malam itu
Ku mengerti apa maksudmu
Sekuntum mawar merah
Yang kau berikan kepadaku di malam itu
Ku mengerti apa maksudmu
Sampai kini kusimpan
Bunga pemberian darimu
Tiap kulihat, ku terkenang pada dirimu
Bunga mawar merah suatu tanda cinta
Yang berarti bahwa kau cinta padaku
Dengan senang hati kut'rima cintamu
Karena aku juga cinta kepadamu
Oh, bahagia, dua hati telah berpadu
Sekuntum mawar merah
Yang kau berikan kepadaku di malam itu
Ku mengerti apa maksudmu

3. Hareudang - Kalia Siska

Hareudang, hareudang, hareudang
Panas, panas, panas
Selalu, selalu, selalu panas dan hareudang
Hareudang, hareudang, hareudang
Panas, panas, panas
Selalu, selalu, selalu panas dan hareudang
Nestapa di gurun pasir
Merana karena panas hawanya
Aku pun merasa aneh
Gurun pasir mengapa panas hawanya?
Coba dengar, dengar cerita ini
Apakah ini?
Hareudang, hareudang, hareudang
Panas, panas, panas
Selalu, selalu, selalu panas dan hareudang
Hareudang, hareudang, hareudang
Panas, panas, panas
Selalu, selalu, selalu panas dan hareudang
Nestapa di gurun pasir
Merana karena panas hawanya
Coba dengar, dengar cerita ini
Apakah ini?
Hareudang, hareudang, hareudang
Panas, panas, panas
Selalu, selalu, selalu panas dan hareudang
Hareudang, hareudang, hareudang
Panas, panas, panas
Selalu, selalu, selalu panas dan hareudang (hok a, hok e)
Hareudang, hareudang, hareudang
Panas, panas, panas
Selalu, selalu, selalu panas dan hareudang
Hareudang, hareudang, hareudang
Panas, panas, panas
Selalu, selalu, selalu panas dan hareudang (hok a, hok e)

4. Ikan Dalam Kolam - Hussein Bawafie

Bila ingin melihat ikan di dalam kolam
Tenangkan dulu airnya sebening kaca
Bila mata tertuju pada gadis pendiam
Caranya tak sama menggoda dara lincah

Jangan, jangan dulu
Janganlah diganggu
Biarkan saja biar duduk dengan tenang

Senyum, senyum dulu
Senyum dari jauh
Kalau dia senyum tandanya hatinya mau

Bila ingin melihat ikan di dalam kolam
Tenangkan dulu airnya sebening kaca
Bila mata tertuju pada gadis pendiam
Caranya tak sama menggoda dara lincah

Jangan, jangan dulu
Janganlah diganggu
Biarkan saja biar duduk dengan tenang

Senyum, senyum dulu
Senyum dari jauh
Kalau dia senyum tandanya hatinya mau

Bila ingin melihat ikan di dalam kolam
Tenangkan dulu airnya sebening kaca
Bila mata tertuju pada gadis pendiam
Caranya tak sama menggoda dara lincah

Jangan, jangan dulu
Janganlah diganggu
Biarkan saja biar duduk dengan tenang

Senyum, senyum dulu
Senyum dari jauh
Kalau dia senyum tandanya hatinya mau

Bila ingin melihat ikan di dalam kolam
Tenangkan dulu airnya sebening kaca
Bila mata tertuju pada gadis pendiam
Caranya tak sama menggoda dara lincah

Jangan, jangan dulu
Janganlah di ganggu
Biarkan saja biar duduk dengan tenang

Senyum, senyum dulu
Senyum dari jauh
Kalau dia senyum tandanya hatinya mau
Kalau dia senyum tandanya hatinya mau
Kalau dia senyum tandanya hatinya mau

5. Pecah Seribu - Elvy Sukaesih

Ha-ah-ah-ah-ah
Hu-uh-uh-uh-uh
Bimbang, ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin, tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga
Aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau
Patah, patah, tangkaiku patah
Aku tak mau
Bimbang, ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin, tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
ho-oh-oh
(La-la-la-la-la-la-la-la)
(La-la-la-la-la-la-la-la) ho-oh
Hanya dia
(Dia, dia, dia, dia, dia)
(Dia, dia, dia, hanya dia)
Hanya dia
Yang ada di antara jantung hati
Tempat bermanja, tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai
Entah apa
Bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, api cemburu
Api kerinduan yang membara
Oh, angin, kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
(Ha-ah-ah-ah)
Bimbang, ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin, tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga
Aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau
Patah, patah, tangkaiku patah
Aku tak mau
Bimbang, ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin, tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
ho-oh-oh
(La-la-la-la-la-la-la-la)
(La-la-la-la-la-la-la-la) ho-oh
Hanya dia
(Dia, dia, dia, dia, dia)
(Dia, dia, dia, hanya dia)
Hanya dia
Yang ada di antara jantung hati
Tempat bermanja, tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai
Entah apa
Bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, api cemburu
Api kerinduan yang membara
Oh, angin, kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
(Ha-ah-ah-ah)
Bimbang, ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin, tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ha-ah-ah
Ha-ah-ah
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti

6. Kopi Dangdut - Mala Agatha

Kala ku pandang kerlip bintang nun jauh di sana
Sayup kudengar melodi cinta yang menggema
Terasa kembali gelora jiwa mudaku
Karena tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut

Api asmara yang dahulu pernah membara
Semakin hangat bagai ciuman yang pertama
Detak jantungku seakan ikut irama
Karena terlena oleh pesona alunan kopi dangdut

Irama kopi dangdut yang ceria
Menyengat hati menjadi gairah
Membuat aku lupa akan cintaku yang telah lalu

Api asmara yang dahulu pernah membara
Semakin hangat bagai ciuman yang pertama
Detak jantungku seakan ikut irama
Karena terlena oleh pesona alunan kopi dangdut

Dag-dig-dug, detak jantungku
Ser-ser-ser, bunyi darahku
Dag-dug-dug, detak jantungku
Ser-ser-ser, bunyi darahku

Na-na-na, mengapa kamu da-datang lagi menggodaku
Dulu hatiku membeku bagaikan segumpal salju
Ku tak mau peduli biar hitam, biar putih
Melangkah berhati-hati, asal jangan nyebur ke kali

Api asmara yang dahulu pernah membara
Semakin hangat bagai ciuman yang pertama
Detak jantungku seakan ikut irama
Karena terlena oleh pesona alunan kopi dangdut

Irama kopi dangdut yang ceria
Menyengat hati menjadi gairah
Membuat aku lupa akan cintaku yang telah lalu

Api asmara yang dahulu pernah membara
Semakin hangat bagai ciuman yang pertama
Detak jantungku seakan ikut irama
Karena terlena oleh pesona alunan kopi dangdut

Irama kopi dangdut yang ceria
Menyengat hati menjadi gairah
Membuat aku lupa akan cintaku yang telah lalu

Karena terlena oleh pesona alunan kopi dangdut
Karena terlena oleh pesona alunan kopi dangdut
Karena terlena oleh pesona alunan kopi dangdut

7. Indah Pada Waktunya - Dewi Perssik

Aku memang belum beruntung
Gagal dan selalu gagal lagi
Hatiku tetap dekat
Dan takkan menyerah

Aku masih belum beruntung
Salah dan selalu salah lagi
Di bawah teriknya matahari
Aku tumpahkan isi hatiku

Inginku teriak inginku menangis
Tapi air mataku sudah tiada lagi
Walau lelah hatiku takkan aku mengeluh
Biarlah hanya Tuhan yang tahu

Sebelum sisa umurku habis
Takkan pernah aku menyerah
Kutetap bermimpi dan bermimpi
Sampai indah pada waktunya

Inginku teriak inginku menangis
Tapi air mataku sudah tiada lagi
Walau lelah hatiku takkan aku mengeluh
Biarlah hanya Tuhan yang tahu

Sebelum sisa umurku habis
Takkan pernah aku menyerah
Kutetap bermimpi dan bermimpi
Sampai indah pada waktunya

Sebelum sisa umurku habis
Takkan pernah aku menyerah
Kutetap bermimpi dan bermimpi
Sampai indah pada waktunya

8. Terlalu Mencintaimu - Melly Lee

Terlalu sungguh terlalu

Ku mencintai dirimu
Ku takut engkau berlalu
Merana aku tanpamu

Rasanya aku tak sanggup
Bila berpisah denganmu
Karena sungguh terlalu

Ha
Terlalu mencintaimu
Ha
Terlalu sayang padamu

Engkaulah bahagiaku
Cahaya dalam hatiku
Terangi hidupku
Dengan kasih dan sayangmu

Bila kau pergi dariku
Bersimbah air mataku
Kemana ku bawa keping hati yang terluka

Aku tak sanggup berpisah darimu
Jangan pernah kau berpaling dariku

Terlalu sungguh terlalu
Ku mencintai dirimu
Ku takut engkau berlalu
Merana aku tanpamu

Ha
Terlalu cinta padamu
Ha
Terlalu sayang padamu

Engkaulah bahagiaku
Cahaya dalam hatiku
Terangi hidupku
Dengan kasih dan sayangmu

Bila kau pergi dariku
Bersimbah air mataku
Kemana ku bawa keping hati yang terluka

Aku tak sanggup berpisah darimu
Jangan pernah kau berpaling dariku

Terlalu sungguh terlalu
Ku mencintai dirimu
Ku takut engkau berlalu
Merana aku tanpamu

Ha
Terlalu mencintaimu
Ha
Terlalu sayang padamu

9. Duo Anggrek - Cikini Gondangdia

Cikini….

Cikini….
Cikini….

Cikini ke Gondangdia
Ku jadi begini gara gara dia
Cikampek Tasikmalaya
Hatiku capek bila kau tak setia

Jakarta ke Jayapura
Jangan cinta kalau cuma pura pura
Madura sampai Papua
Jangan kau kira ku tak bisa mendua

Walau kau hanya tukang ojek
Tak pernah absen meski hujan dan becek
Walau kau hanya supir bajaj
Hatiku senang tiap kali kau belai

Percuma kau jadi pilot
Makin tinggi cintamu makin melodot
Apalagi kau jadi nahkoda
Jarang pulang karena kau kepincut janda

Biarpun sederhana, asalkan kau setia
Akupun akan selalu cinta
Percuma banyak harta, diluar kau mendua
Jangan kira ku diam saja

Cikini ke Gondangdia
Ku jadi begini gara gara dia
Cikampek Tasikmalaya
Hatiku capek bila kau tak setia

Jakarta ke Jayapura
Jangan cinta kalau cuma pura pura
Madura sampai Papua
Jangan kau kira ku tak bisa mendua

Cikini ke Gondangdia
Ku jadi begini gara gara dia
Cikampek Tasikmalaya
Hatiku capek bila kau tak setia

Jakarta ke Jayapura
Jangan cinta kalau cuma pura pura
Madura sampai Papua
Jangan kau kira ku tak bisa mendua

Biarpun sederhana, asalkan kau setia
Akupun akan selalu cinta
Percuma banyak harta, diluar kau mendua
Jangan kira ku diam saja

Cikini ke Gondangdia
Ku jadi begini gara gara dia
Cikampek Tasikmalaya
Hatiku capek bila kau tak setia

(kpl/kiv)

Rekomendasi
Trending