Eksekutif kaya bernama Kingo Gondo sedang berjuang untuk memperoleh kendali atas perusahaan National Shoes. Dewan direksi perusahaan terpecah antara para eksekutif yang ingin memproduksi sepatu murah dan berkualitas rendah, dan pemegang saham terbesar yang sudah menua namun memproduksi sepatu kuat yang dianggap ketinggalan zaman. Gondo menolak rencana mereka dan membayangkan strategi yang membutuhkan biaya produksi tinggi demi keuntungan jangka panjang. Ia diam-diam menyiapkan pembelian saham dengan sistem utang (leveraged buyout) untuk menguasai perusahaan, dengan menjaminkan seluruh hartanya. Tepat sebelum rencana itu dijalankan, Gondo menerima telepon dari seseorang yang mengaku telah menculik putranya, Jun. Gondo siap membayar tebusan, tetapi panggilan itu dianggap lelucon ketika Jun kembali ke rumah setelah bermain di luar. Namun, teman bermain Jun, Shinichi, anak sopir Gondo, justru menghilang — karena para penculik ternyata keliru menculik anak orang.

Dalam panggilan berikutnya, sang penculik mengaku telah menyadari kesalahannya, namun tetap menuntut jumlah tebusan yang sama. Gondo pun dihadapkan pada dilema besar: apakah ia harus membayar tebusan untuk menyelamatkan anak orang lain, atau melanjutkan rencana bisnisnya untuk menguasai perusahaan. Setelah mempertimbangkannya, Gondo memutuskan tidak akan membayar tebusan, khawatir hal itu akan menghancurkan pekerjaannya, keuangannya, dan masa depan keluarganya. Namun, rencananya gagal ketika salah satu bawahannya membocorkan peristiwa penculikan itu kepada kelompok "sepatu murah" demi imbalan jabatan bila mereka berhasil mengambil alih perusahaan. Akhirnya, setelah desakan terus- menerus dari sopirnya dan tekanan dari sang istri, Gondo memutuskan untuk membayar tebusan. Malam sebelum penyerahan uang, Gondo menyiapkan dua koper berisi perangkat yang akan mengeluarkan bau busuk bila terkena air atau asap merah muda bila dibakar. Sesuai instruksi penculik, uang tebusan dimasukkan ke koper dan dilempar dari kereta yang sedang berjalan. Shinichi akhirnya ditemukan selamat di lokasi penyerahan uang.

Polisi kemudian memulai penyelidikan berdasarkan petunjuk dari panggilan telepon sang penculik dan ingatan Shinichi untuk mengungkap identitas pelaku. Mereka akhirnya menemukan tempat persembunyian tempat Shinichi disekap dan menemukan dua mayat rekan penculik yang tewas karena overdosis heroin. Polisi menduga penculik sengaja menewaskan kedua rekannya dengan memberi mereka narkoba murni tanpa campuran. Sementara itu, Gondo dipaksa keluar dari perusahaan, dan para krediturnya menuntut harta yang dijaminkan sebagai ganti utang. Untuk menarik simpati publik, polisi mendorong media untuk meliput kisah Gondo secara luas dan menyebarkan berita palsu guna mengelabui penculik. Gondo kemudian dipuji sebagai pahlawan, sedangkan National Shoes dihujat publik. Petunjuk lanjutan — yang berpuncak pada munculnya asap merah muda — akhirnya mengungkap identitas penculik: seorang dokter magang di rumah sakit terdekat. Namun, polisi masih kekurangan bukti kuat untuk mengaitkannya dengan pembunuhan terhadap kedua rekannya.