Fenomena Pengobatan Alternatif (2)

Selebriti Juga Ikut Populerkan Pengobatan Alternatif

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Selebriti Juga Ikut Populerkan Pengobatan Alternatif Ilustrasi

Kapanlagi.com - Pengobatan alternatif kembali jadi sorotan masyarakat. Apalagi setelah sejumlah korban yang merasa tertipu mengadukan Ustaz Guntur Bumi (UGB) ke pihak berwajib. Seperti diketahui UGB selama ini dikenal sebagai orang yang mampu mengobati penyakit melalui caranya. Namun belakangan justru laki-laki yang tengah proses rujuk dengan Puput Melati ini diadukan beberapa pihak yang merasa dirugikan. Alhasil, tindak tanduk UGB pun menjadi sorotan.
Pengobatan alternatif sendiri sebenarnya upaya lain yang dilakukan seseorang untuk mencari kesembuhan setelah pengobatan medis dijalani namun tak menemui perubahan. Tetapi ada pula yang sengaja berobat alternatif karena biaya. Karena itu tak hanya masyarakat biasa yang menggunakan pengobatan alternatif, kalangan selebritas pun memercayai cara tersebut.

UGB @foto: KapanLagi.com®UGB @foto: KapanLagi.com®


Sementara itu secara tak langsung, masyarakat lain mulai tertarik pada pengobatan alternatif setelah melihat selebritas juga melakukan cara ini. Apakah hal tersebut karena mereka public figure sehingga apa yang mereka lakukan akan diikuti?
Menurut sosiolog dari UIN Syarif Hidayatullah Fathun Karib, tak sedikit kalangan selebritas yang masih menggunakan cara berpikir sama dengan kebanyakan masyarakat. Itu yang menyebabkan mereka mengambil alternatif tersebut.
"Anggaplah seperti masalah kecantikan beberapa artis dan public figure lebih memilih ke orang pintar dan pasang susuk untuk mempercantik diri. Ini masih menunjukkan bahwa artis dan public figure masih memiliki cara berpikir yang sama dengan masyarakat awam," katanya.
Di sisi lain, media memiliki kemampuan untuk menyiarkan informasi, apalagi jika mempunyai nilai jual. Karena itu tak heran bila akhir-akhir ini sejumlah media menyisakan ruang untuk pengobatan alternatif.
"Fenomena dan kaitannya dengan public figure menjadi suatu nilai lebih bagi media. Tentunya media juga punya peran penting dalam mempopulerkan acara-acara pengobatan alternatif. Beberapa stasiun televisi menanyangkan acara-acara seperti ini. Lingkaran bisnis pengobatan alternatif, public figure di dalamnya dan liputan media akhirnya membentuk apa yang kita pahami sebagai pseudo science," ujarnya.
Apalagi jika tayangan tersebut juga disertakan pernyataan-pernyataan narasumber lain sehingga seperti sesuatu yang ilmiah. Padahal sesuatu yang ilmiah mempunyai tahap-tahapan sendiri.
"Seolah-olah yang ditampilkan itu sesuatu yang ilmiah padahal dia mengambil bentuk dan rupa yang menyerupai ilmiah tetapi tidak. Sehingga dengan membicarakannya secara ilmiah kesan ilmiahnya. Memberikan nilai lebih padahal sesuatu yang ilmiah seperti kedokteran memiliki tahap-tahap sistematik, bertahap dan dapat dipertangungjawabkan. Tidak ada sesuatu yang instan seperti apa yang ditawarkan media dan public figure dalam pengobatan alternatif,"lanjut Fathun.
Oleh karena itu, ia ingin edukasi tentang kesehatan terus digalakkan. Terlebih pada situasi ekonomi yang kurang menentu seperti sekarang. Pun partisipasi masyarakat yang telah sadar kesehatan selayaknya menularkan kepada yang belum atau kurang tahu.
"Dibutuhkan edukasi untuk warga negara mengenai sistem kesehatan di Indonesia. Masalahnya adalah apa itu sistem kesehatan di Indonesia? Kita tidak mengenal ini dengan baik. Pelajari posyandu atau unit kesehatan terkecil di lingkungan kita. Akan sulit bila masyarakat tidak memiliki kemauan untuk belajar," sambungnya.
Makanya tidak heran, sistem kesehatan yang ada masih jalan di tempat karena masih kurang sosialisasi dari pihak berwenang. Sebab jika semua berjalan sesuai sistem kesehatan, masyarakat dapat memilah-milah apa yang terbaik bagi kesehatan. Bahkan jika perlu memprotes kebijakan kesehatan yang tak menguntungkan masyarakat.
"Bila kita sudah mengerti dan menggunakan sistem kesehatan di Indonesia, baru kita bisa mengatakan oh ini ada yang kurang dan apa yang baik, apa yang harus diperbaiki. Saya kira dengan begitu masyarakat dapat memperbaiki kehidupan dan kesehatan serta memberikan masukan atau bahkan memprotes kebijakan kesehatan yang tidak menguntungkannya sebagai warga negara. Bukan bertindak apatis dan melarikan diri kepada sesuatu yang ilusif seperti dukun dan pengobatan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," tutur Fathun.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

(kpl/rod/dis/adb)

Rekomendasi
Trending