Seluk Beluk Bisnis Selebriti

Seru! Ketika Selebriti Berkecimpung di Dunia Bisnis
Seru! Ketika Selebriti Berkecimpung di Dunia Bisnis Daniel - Inul @ Foto: KapanLagi.com®

Kapanlagi.com - Roda kehidupan terus berputar. Hal itulah yang membuat banyak selebriti menjajal bidang lain di luar dunia hiburan. Karena menyadari akan adanya regenerasi, mereka mencoba untuk berkecimpung di dunia bisnis seperti bisnis karaoke, clothing line, restoran hingga bisnis interior yang sedang marak digeluti belakangan ini.
Inul Daratista adalah salah satu contoh sukses publik figur yang merambah dunia bisnis karaoke. Pemilik goyang ngebor ini menjalani bisnis tersebut sekitar awal tahun 2005. Berbekal dana yang minim, istri Adam Suseno itu membuka usaha karaoke keluarga di daerah Kelapa Gading, Jakarta dengan hanya 21 kamar.


Namun siapa yang bisa menebak bila bisnis itu kini semakin maju seiring bertambah tahun. Bahkan, Inul Vista milik ibu satu anak ini sudah tersebar di 33 provinsi dengan kurang lebih 125 outlet. Inul Vista menjadi bisnis karaoke dengan mengalahkan pendahulunya, setidaknya bila ditilik dari jumlah outlet yang dimiliki.
Namun Inul tak mau berlega diri begitu saja dengan bisnisnya yang mendatangkan banyak pundi-pundi uang. Terbukti, Inul masih ingin merambah bisnis baru. "Kalau usaha lagi, iya, mungkin di food dan beverage saja lah. Garment, supermarket, sekarang belajar bisnis buah-buahan. Sekarang lebih ke garment, sama food beverage," katanya.
Tak hanya di Indonesia, pemain sinetron KENAPA HARUS INUL? ini juga ingin melebarkan sayap bisnis di luar negeri. "Sebentar lagi mau ke Jepang. Ya, kita pengennya kan bisnis nggak hanya di rumah sendiri, Indonesia. Tapi Insya Allah sampai ke luar juga," ujarnya mantap.
Sama seperti Inul, musisi cantik Maia Estianty juga memiliki banyak usaha sampingan di luar predikatnya sebagai pentolan Duo Maia. Seperti diketahui, mantan istri Ahmad Dhani telah membuka usaha klub malam, label rekaman, agensi periklanan, bisnis karaoke sampai outsourching.
Pelantun tembang Cuma Gombal ini mengaku merogoh kocek hampir Rp 10 miliar untuk membiayai seluruh bisnisnya tersebut. Kira-kira, apakah yang melatarbelakangi seorang Maia turut berkecimpung di dunia bisnis.

"Karena di dunia entertainment tak bisa ditebak. Banyak artis-artis zaman dulu yang mungkin terlena dengan gemerlapnya dunia hiburan. Sehingga pada akhirnya, di masa tua mereka tidak punya penghasilan lagi yang memadai. Saat mereka sakit, mereka ditolong oleh orang lain. Saya tak mau seperti itu, saya tetap mau jadi bos selamanya," aku ibu dari Al, El dan Dul ini.
Maia juga mengaku bila statusnya sebagai publik figur membawa berkah tersendiri dalam membuka bisnis. "Banyak orang menganggap kalau berbisnis di luar musik karena tak laku. Tapi menurut aku, saat seorang entertainer sedang laku, justru malah enak untuk berbisnis," katanya.
Beda lagi dengan Charles Bonar Sirait. Pria tampan satu ini memilih membuka usaha toko kue. Diakui olehnya bila bisnis tersebut membawa paling banyak keuntungan. "Bisnis kue itu paling banyak keuntungannya. Kue selalu ada kan di setiap momen-momen bahagia sebagian besar orang," katanya.

Charles lalu menjelaskan bila kue akan selalu dibutuhkan pada momen-momen besar seperti ulang tahun, pernikahan, hari raya dan banyak lagi. "Setiap momen bahagia pasti ada unsur kue. Kalau ulang tahun ada kue, pernikahan, hari raya, dan acara-acara bahagia lain pasti ada unsur kue," jelasnya.
Lalu ada mantan VJ MTV, Daniel Mananta yang tengah mengembangkan bisnis clothing line-nya bertajuk Damn! I Love Indonesia. Dengan nama brand yang provokatif, selain tentu saja menambah penghasilan, Daniel juga ingin mengenalkan rasa cinta tanah air pada bisnisnya kepada generasi muda.
Dengan dana awal kurang dari Rp 80 juta, presenter ajang pencarian bakat ini sukses mengembangkan bisnisnya. Bahkan, saking suksesnya, brandnya sampai dipakai oleh Adam Levine vokalis Maroon 5 dan Jay Park.

Daniel mengaku tidak main-main dengan bisnisnya tersebut. Salah satunya adalah mendirikan outlet di mal-mal prestisius. "Ketakutannya, kami kan punya brand yang kuat, premium, dan eksklusif. Kami gak mau buatan Indonesia terlihat murah. Makanya kami bikin di mal-mal besar," katanya.
Meski begitu, Daniel tidak melupakan kualitas brandnya. "Tapi tetap kami gak melupakan kualitas. Kalau banyak yang bajak dengan kualitas yang rendah nanti akan ngaruh ke brand image, orang ngeliatnya nanti oh Damn! I Love Indonesia itu bahannya gak bagus ya. Itu sih ketakutannya," pungkas pria ini.

(kpl/pur/abs/dew)

Rekomendasi
Trending