Ketika Cinta Dibalut Kekerasan (1)
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Masih hangat saja berita tentang keberingasan sejumlah anak remaja yang menghabisi orang yang pernah mereka cintai. Setelah dihebohkan dengan pembunuhan keji Ade Sara, masyarkat kembali dibikin prihatin dengan kasus serupa yang menimpa Mia Nuriani.
Dua peristiwa tersebut menimbulkakan sejumlah pertanyaan. Salah satunya adalah bagaimana harusnya orang tua menyikapi saat anaknya mulai menghadapi problema cinta pada lawan jenis. Terlebih usia mereka masih belum matang dan cenderung labil.
Menurut pemerhati anak dan remaja, Seto Mulyadi, keberingasan anak muda yang berujung dengan menghabisi nyawa orang yang pernah mereka cintai lebih pada kesalahan kolektif yang tumbuh di berbagai bidang.

"Remaja sekarang banyak yang frustasi karena kesalahan sistem pendidikan kita, baik sistem di dalam keluarga maupun di dalam sekolah di mana yang dituntut hanya prestasi akademik yang kadang-kadang terlalu sempit. Mereka yang matematika bagus fisika bagus, tapi kecerdasan lain tidak dihargai akibatnya ada geng motor, tawuran, narkoba, seks bebas, ledakan agresifitasnya tersalurkan secara keliru," ujar pria yang akrab disapa Kak Seto ini pada KapanLagi.com® di kawasan Kebayoran baru Jakarta Selatan baru-baru ini.
Lebih lanjut, Kak Seto menjelaskan bahwa peran orang tua sangat vital dalam pertumbuhan anak. Satu yang terpenting, komunikasi antar orangtua dan anak harus terjalin dengan baik.
"Bagi saya peran orang tua dalam memberikan perhatian serta pandangan sangat penting. Saya menilai bisa faktor tersebut tidak diperhatikan di mana tidak ada komunikasi antara orang tua dengan anak atau pun orang tua yang tidak mau peduli atau melarang dengan cara keliru akhirnya anak malah ambil jalan pintas, sehingga menjadi hal-hal yang membuat anak-anak tidak di monitor dengan baik. Akhirnya agresifitas yang seharusnya tersalur di bidang seni, olah raga berubah menjadi tindakan yang biadab," papar Kak Seto.
Kak Seto sendiri menyarankan agar para orangtua juga memberikan perhatian terhadap anak anak mereka khususnya kepada anak remaja mereka yang sudah mulai tertarik terhada lawan jenis ataupun sudah mulai berpacaran.
"Komunikasi yang baik kemudian kalau memang belum serius atau tidak mau terlalu dalam atau usia masih awal diarahkan agar tidak sampai hanya satu-satunya dia pilihan untuk menjadi pasangan. Harus ada pertimbangan misalnya pilihan untuk persahabatan. Sebab persahabatan itu akan lebih abadi jadi kalau belum saatnya lebih baik tidak mengikatkan diri pada suatu hubungan pacaran yang mengarah ke perkawinan ini semua harus di komunikasikan ke orang tua," tutur Kak Seto.

Perhatian orangtua juga dapat terlihat pada sosok Ahmad Dhani, Ashanty maupun Amy Qanita terhadap anak anak mereka dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis mereka.
Al misalnya putra sulung pentolan Republik Cinta kini menjadi idola para wanita di tanah air semenjak dirinya beranjak remaja. Beberapa kali Al dikabarkan dekat dengan wanita wanita cantik dari kalangan selebriti seperti Ariel Tatum hingga Peavita Pearce. Dalam sebuah sesi wawancara di sebuah TV Swasta beberapa waktu lalu Al mengungkapkan bahwa kadangkala dirinya merasa bingung dan sering disalah artikan bila dirinya dekat dengan wanita Al mengatakan.
"Kadang bingung juga sih kalau aku membuka diri untuk berteman namun disalah artikan," tutur Al.
Putra Sulung Ahmad Dhani kepada KapanLagi.com® beberapa waktu lalu mengaku bahwa saat ini yang menjadi perhatian dan fokus nya saat ini adalah karirnya ketimbang memikirkan urusan pacaran. "Buat aku sekarang paling yah temenan aja dulu, aku kan sudah diizinkan dan didukung orangtua untuk karir ini jadi aku mau fokus ke situ," tukas Al

Al pun menuturkan bahwa Sang Ayah pernah berpesan agar dirinya fokus dengan karir yang kini sedang dirintisnya di dunia entertainment. Dhani juga memberi kebebasan pada dirinya untuk memilih pasangan yang sesuai dengan dirinya
"Ayah sih sudah pernah bilang kalau aku harus fokus sama pilihan aku di entertainment ini. Ayah juga bilang sama aku, 'Kamu tuh jangan buru-buru punya anak'," jelas Al.
Sementara itu Ahmad Dhani mengaku bahwa dirinya merasakan kegalauan bila tidak bertemu ketiga putranya Al, El dan Dul. "Beberapa tahun lalu kita sekasur berempat. Aku, Al, El, dan Dul buat aku itu masa-masa yang menyenangkan. Ya, Al, El dan Dul sudah memiliki kesibukan masing-masing. Keindahan itu hanya patut dikenang, sulit untuk kembali terulang. Mereka jarang bisa berkumpul seperti dulu. Ya anak-anak sudah mulai pacaran," tuturnya.
Lain Lagi perhatian dan kebebasan yang diberikan oleh Amy Qonita Ibunda dari Raffi Ahmad. Amy lebih memilih untuk menghargai pilihan yang diambil oleh putranya dalam mencari teman dekat wanita. KapanLagi.com® sendiri mencatat bahwa sejumlah wanita cantik pernah dikabarkan dekat dengan presenter acara Dahsyat ini. Ladya Cynthya Bella, Ratna Galih, Tyas Mirasih, Bunga Zainal hingga Penelope Vexia, menjadi kabar dan pemberitaan sebagai wanita yang pernah dekat dengan Raffi.

Kepada KapanLagi.com®, Amy sempat mengatakan bahwa dirinya tetap memantau sang putra dalam memilih wanita yang akan menjadi pilihan putranya tersebut kelak. "Ini kan Raffi masih mencari, gitu kan. Kalau soal pilihan Itu terserah sama Raffi-nya saja" kata Amy Qonita.
Ditambahkan Amy bahwa dirinya juga sangat terbuka terhadap Raffi dalam memberikan penilaian soal wanita yang dikenalkan oleh putranya tersebut. "Yang penting saya mengamati, melihat karakter seseorang. Kalau memang ini baik ya saya bilang, kalau kurang pas saya juga ngomong, kan seorang ibu pasti gitu" tutur Amy.
Baik Ahmad Dhani maupun Amy Qonita sama sama memberikan kebebasan pada anak anak mereka baik untuk menekuni karir ataupun memilih teman dekat. Namun faktor penting perhatian menjadi hal utama bagi mereka Sebagai orang tua. Sebab tanpa perhatian dari orang tua kebebasan yang mereka berikan kepada anak anak mereka bisa saja berubah menjadi kebablasan.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/why/rod/adb)
Editor KapanLagi.com
Advertisement