Cara Membuat Jurnal Penutup: Panduan Lengkap untuk Perusahaan
Diterbitkan:
cara membuat jurnal penutup
Kapanlagi.com - Jurnal penutup merupakan salah satu komponen penting dalam siklus akuntansi yang dibuat pada akhir periode pembukuan. Proses pembuatan jurnal penutup ini bertujuan untuk menutup akun-akun nominal sementara agar saldonya menjadi nol dan siap digunakan untuk periode akuntansi berikutnya.
Dalam dunia akuntansi, cara membuat jurnal penutup yang tepat sangat penting untuk memastikan laporan keuangan perusahaan akurat dan sesuai standar. Jurnal penutup atau closing entries berfungsi mentransfer saldo dari akun sementara ke akun permanen, sehingga memisahkan transaksi antar periode dengan jelas.
Menurut buku Pengantar Akuntansi: Mudah Membuat Jurnal Dengan Pendekatan Siklus Transaksi, jurnal penutup merupakan tahapan akhir dalam siklus akuntansi yang memastikan semua akun nominal seperti pendapatan dan beban kembali ke posisi nol. Proses ini memungkinkan perusahaan memulai periode akuntansi baru dengan pembukuan yang bersih dan terorganisir.
Advertisement
1. Pengertian dan Konsep Dasar Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah pencatatan akuntansi khusus yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun-akun nominal dan akun pembantu modal. Akun yang ditutup meliputi akun pendapatan, beban, prive, dan ikhtisar laba/rugi. Setelah proses penutupan, saldo akun-akun tersebut akan menjadi nol dan siap untuk periode akuntansi berikutnya.
Format jurnal penutup pada dasarnya sama dengan jurnal umum, namun memiliki tujuan khusus untuk mentransfer saldo akun sementara ke akun permanen. Proses ini memastikan bahwa laporan keuangan hanya mencerminkan transaksi yang terjadi pada periode yang bersangkutan, tanpa tercampur dengan transaksi periode sebelumnya atau berikutnya.
Komponen utama yang harus ditutup dalam jurnal penutup mencakup empat kategori akun. Pertama, akun pendapatan yang mencatat semua penghasilan perusahaan selama periode berjalan. Kedua, akun beban yang mencatat semua pengeluaran operasional perusahaan. Ketiga, akun ikhtisar laba/rugi yang merangkum hasil operasional perusahaan. Keempat, akun prive yang mencatat penarikan pribadi pemilik perusahaan.
Melansir dari Pengantar Akuntansi Edisi Kedua, pembuatan jurnal penutup harus dilakukan secara sistematis dan mengikuti urutan tertentu. Urutan penutupan dimulai dari akun pendapatan, dilanjutkan dengan akun beban, kemudian ikhtisar laba/rugi, dan terakhir akun prive. Urutan ini penting untuk memastikan perhitungan laba atau rugi perusahaan dapat dilakukan dengan akurat.
2. Tujuan dan Manfaat Pembuatan Jurnal Penutup
Tujuan utama pembuatan jurnal penutup adalah untuk menutup semua akun nominal sehingga saldonya menjadi nol. Proses ini memastikan saldo akun modal menunjukkan kondisi sebenarnya pada akhir periode, sehingga saldo modal akan sama dengan jumlah yang dilaporkan di neraca akhir periode.
- Memisahkan Transaksi Antar Periode - Jurnal penutup berfungsi memisahkan akun pendapatan dan beban agar tidak bercampur dengan saldo periode berikutnya. Pemisahan ini memungkinkan perusahaan memulai periode akuntansi baru dengan akun-akun nominal bersaldo nol.
- Menyajikan Laporan Keuangan Akurat - Dengan menutup akun nominal, jurnal penutup memastikan laporan laba rugi hanya menunjukkan pendapatan dan beban yang terkait dengan periode akuntansi saat ini.
- Memudahkan Proses Audit - Jurnal penutup mendokumentasikan proses penutupan akun secara jelas dan terstruktur, sehingga memudahkan auditor dalam memeriksa keakuratan laporan keuangan.
- Menyiapkan Pembukuan Periode Berikutnya - Melalui jurnal penutup, perusahaan dapat menyiapkan pembukuan untuk periode akuntansi berikutnya dengan menutup akun nominal dan memperbarui saldo akun permanen.
- Menunjukkan Kondisi Modal Sebenarnya - Pembuatan jurnal penutup memastikan saldo pada akun modal menunjukkan kondisi sesungguhnya pada akhir periode.
Fungsi jurnal penutup juga mencakup penyajian informasi keuangan yang riil dari perusahaan setelah penutupan pembukuan. Laporan keuangan akhir periode hanya memuat aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan, memberikan gambaran keuangan yang lebih akurat dan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan bisnis.
3. Komponen Akun dalam Jurnal Penutup
Pembuatan jurnal penutup melibatkan empat komponen utama yang harus ditutup secara berurutan. Setiap komponen memiliki karakteristik dan cara penutupan yang berbeda, namun semuanya bertujuan untuk mengatur saldo akun agar siap untuk periode akuntansi berikutnya.
Akun Pendapatan
Akun pendapatan mencatat semua penghasilan yang diperoleh perusahaan selama satu periode akuntansi. Pendapatan dibedakan menjadi dua jenis: pendapatan usaha yang berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan, dan pendapatan lain-lain yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan operasional utama.
Cara menutup akun pendapatan adalah dengan memindahkan saldo ke akun ikhtisar laba/rugi. Akun pendapatan yang normalnya berposisi di kredit akan didebit, sedangkan ikhtisar laba/rugi akan dikredit dengan jumlah yang sama. Proses ini membuat saldo akun pendapatan menjadi nol.
Akun Beban
Akun beban mencatat semua pengeluaran perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasional. Beban dibedakan menjadi beban usaha yang berhubungan langsung dengan kegiatan operasional, dan beban lain-lain yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan.
Penutupan akun beban dilakukan dengan memindahkan saldo ke ikhtisar laba/rugi. Akun beban yang normalnya berposisi di debit akan dikredit, sedangkan ikhtisar laba/rugi akan didebit dengan total jumlah semua beban. Proses ini mengosongkan saldo semua akun beban.
Ikhtisar Laba/Rugi
Akun ikhtisar laba/rugi merupakan akun sementara yang menerima transfer dari akun pendapatan dan beban. Setelah menerima transfer dari kedua akun tersebut, ikhtisar laba/rugi akan menunjukkan hasil operasional perusahaan, apakah laba atau rugi.
Cara penutupan ikhtisar laba/rugi tergantung pada kondisi perusahaan. Jika perusahaan memperoleh laba, akun ikhtisar laba/rugi didebit dan akun modal dikredit. Sebaliknya, jika perusahaan mengalami rugi, akun modal didebit dan ikhtisar laba/rugi dikredit.
Akun Prive
Akun prive mencatat pengeluaran pribadi pemilik perusahaan yang biasanya terjadi pada perusahaan perseorangan atau partnership. Meskipun jumlahnya relatif kecil, akun prive tetap harus ditutup karena mempengaruhi posisi modal perusahaan.
Penutupan akun prive dilakukan dengan mendebit akun modal dan mengkredit akun prive. Proses ini mengurangi saldo modal sesuai dengan jumlah penarikan pribadi yang dilakukan pemilik selama periode berjalan.
4. Langkah-Langkah Membuat Jurnal Penutup
Proses pembuatan jurnal penutup harus dilakukan secara sistematis mengikuti urutan yang telah ditetapkan. Cara membuat jurnal penutup yang benar dimulai dengan identifikasi akun-akun yang perlu ditutup, kemudian melakukan penutupan sesuai urutan yang tepat.
- Identifikasi Akun Nominal - Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua akun nominal yang perlu ditutup. Gunakan laporan laba rugi sebagai dasar untuk melihat akun pendapatan dan beban dengan jelas.
- Menutup Akun Pendapatan - Tutup semua akun pendapatan dengan memindahkan saldonya ke akun ikhtisar laba/rugi. Debit akun pendapatan dan kredit ikhtisar laba/rugi.
- Menutup Akun Beban - Tutup semua akun beban dengan memindahkan saldonya ke akun ikhtisar laba/rugi. Debit ikhtisar laba/rugi dan kredit akun-akun beban.
- Menutup Ikhtisar Laba/Rugi - Tutup akun ikhtisar laba/rugi ke akun modal. Jika laba, debit ikhtisar laba/rugi dan kredit modal. Jika rugi, debit modal dan kredit ikhtisar laba/rugi.
- Menutup Akun Prive - Tutup akun prive dengan mendebit modal dan mengkredit prive. Langkah ini mengurangi modal sesuai penarikan pribadi pemilik.
Setelah semua jurnal penutup dibuat, lakukan posting ke buku besar untuk memperbarui saldo akun. Kemudian buat neraca saldo setelah penutupan untuk memverifikasi kebenaran saldo akun dan memastikan semua akun nominal telah tertutup dengan benar.
5. Contoh Praktis Jurnal Penutup
Untuk memahami penerapan jurnal penutup dalam praktik, berikut contoh kasus PT Maju Bersama pada akhir periode akuntansi 31 Desember 2023. Perusahaan memiliki data sebagai berikut: Pendapatan Jasa Rp 50.000.000, Beban Gaji Rp 15.000.000, Beban Sewa Rp 8.000.000, Beban Perlengkapan Rp 2.000.000, dan Prive Rp 3.000.000.
Langkah pertama adalah menutup akun pendapatan. Jurnal penutupnya: Pendapatan Jasa (Debit) Rp 50.000.000 dan Ikhtisar Laba/Rugi (Kredit) Rp 50.000.000. Langkah kedua menutup akun beban dengan jurnal: Ikhtisar Laba/Rugi (Debit) Rp 25.000.000, Beban Gaji (Kredit) Rp 15.000.000, Beban Sewa (Kredit) Rp 8.000.000, dan Beban Perlengkapan (Kredit) Rp 2.000.000.
Langkah ketiga menghitung saldo ikhtisar laba/rugi. Dari pendapatan Rp 50.000.000 dikurangi total beban Rp 25.000.000, diperoleh laba sebesar Rp 25.000.000. Karena perusahaan memperoleh laba, jurnal penutupnya: Ikhtisar Laba/Rugi (Debit) Rp 25.000.000 dan Modal (Kredit) Rp 25.000.000.
Langkah terakhir adalah menutup akun prive dengan jurnal: Modal (Debit) Rp 3.000.000 dan Prive (Kredit) Rp 3.000.000. Setelah semua jurnal penutup dibuat, saldo akhir modal menjadi bertambah Rp 22.000.000 (laba Rp 25.000.000 dikurangi prive Rp 3.000.000).
6. FAQ (Frequently Asked Questions)
Apa yang dimaksud dengan jurnal penutup?
Jurnal penutup adalah pencatatan akuntansi yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun-akun nominal sementara seperti pendapatan, beban, dan prive. Tujuannya adalah membuat saldo akun-akun tersebut menjadi nol agar siap untuk periode akuntansi berikutnya.
Kapan waktu yang tepat membuat jurnal penutup?
Jurnal penutup dibuat pada akhir periode akuntansi setelah semua laporan keuangan selesai disusun. Biasanya dilakukan pada tanggal 31 Desember untuk perusahaan yang menggunakan periode akuntansi tahunan, atau pada akhir bulan untuk periode bulanan.
Akun apa saja yang perlu ditutup dalam jurnal penutup?
Akun yang perlu ditutup meliputi akun nominal (pendapatan dan beban) serta akun pembantu modal (prive dan ikhtisar laba/rugi). Akun riil seperti aset, liabilitas, dan modal tidak perlu ditutup karena saldonya akan dibawa ke periode berikutnya.
Bagaimana urutan pembuatan jurnal penutup yang benar?
Urutan yang benar adalah: pertama menutup akun pendapatan ke ikhtisar laba/rugi, kedua menutup akun beban ke ikhtisar laba/rugi, ketiga menutup ikhtisar laba/rugi ke modal, dan terakhir menutup akun prive ke modal.
Apa yang terjadi jika tidak membuat jurnal penutup?
Jika tidak membuat jurnal penutup, saldo akun pendapatan dan beban akan terakumulasi dengan periode berikutnya, sehingga laporan keuangan tidak akurat. Hal ini akan menyulitkan analisis kinerja perusahaan per periode dan dapat menyesatkan pengambilan keputusan bisnis.
Apakah format jurnal penutup berbeda dengan jurnal umum?
Format jurnal penutup sama dengan jurnal umum, menggunakan kolom tanggal, keterangan, debit, dan kredit. Perbedaannya terletak pada tujuan dan akun yang dicatat, dimana jurnal penutup khusus untuk menutup akun-akun nominal pada akhir periode.
Bagaimana cara mengetahui jurnal penutup sudah benar?
Jurnal penutup dapat diverifikasi dengan membuat neraca saldo setelah penutupan. Jika benar, neraca saldo hanya akan menampilkan akun riil (aset, liabilitas, modal) dengan saldo yang seimbang, sedangkan semua akun nominal akan bersaldo nol.
(kpl/fed)
Rizka Uzlifat
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Deretan Aksesori yang Bikin Gadget Gen Z Makin Ciamik, Wajib Punya Nih!