Cara Menanam Belimbing Wuluh: Panduan Lengkap untuk Pemula

Cara Menanam Belimbing Wuluh: Panduan Lengkap untuk Pemula
cara menanam belimbing wuluh

Kapanlagi.com - Belimbing wuluh atau Averrhoa bilimbi merupakan tanaman tropis yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan masakan dan obat tradisional. Rasa asam khas dari buah ini menjadikannya favorit untuk menambah cita rasa alami dalam berbagai hidangan seperti sayur asem, garang asam, dan sambal.

Tanaman ini tidak memerlukan lahan luas untuk tumbuh dengan baik. Anda dapat menanam belimbing wuluh di pekarangan rumah bahkan dalam pot sekalipun dengan perawatan yang tepat.

Memahami cara menanam belimbing wuluh yang benar adalah kunci utama agar tanaman dapat berbuah lebat dan tumbuh subur. Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis mulai dari persiapan hingga pemanenan buah.

1. Mengenal Tanaman Belimbing Wuluh

Belimbing wuluh adalah salah satu spesies dalam genus Averrhoa yang berasal dari Malaysia namun kini telah dibudidayakan secara luas di Indonesia dan kawasan tropis lainnya. Pohon belimbing wuluh dapat tumbuh mencapai ketinggian 10 meter dengan diameter batang sekitar 30 cm dan memiliki percabangan yang condong ke atas.

Tanaman ini termasuk dalam famili Oxalidaceae dengan sistem perakaran tunggang yang kuat berwarna kecoklatan. Batangnya berkambium dengan permukaan yang beralur dan bergelombang tidak rata berwarna coklat muda. Daun belimbing wuluh berbentuk majemuk menyirip dengan ukuran 2-10 cm, berwarna hijau dengan tepi rata dan ujung lancip.

Bunga belimbing wuluh merupakan bunga majemuk yang tersusun dalam malai sepanjang 5-20 cm dengan bentuk seperti bintang berwarna ungu kemerahan. Buah berbentuk lonjong bersegi dengan ukuran 4-10 cm, berwarna hijau saat muda dan berubah menjadi hijau kekuningan ketika masak dengan rasa yang sangat asam.

Menurut buku Keajaiban Antioksidan Belimbing yang disusun oleh Redaksi Health Secret, belimbing wuluh mengandung banyak vitamin C alami yang berguna sebagai penambah daya tahan tubuh dan perlindungan terhadap berbagai penyakit. Buah ini juga mengandung flavonoid yang merupakan senyawa aktif antibakteri.

2. Persiapan Lahan dan Media Tanam

Langkah awal dalam cara menanam belimbing wuluh adalah mempersiapkan lahan dengan baik. Belimbing wuluh dapat tumbuh di daerah dataran rendah hingga ketinggian 750 meter di atas permukaan laut dan menghendaki tempat yang terkena cahaya matahari langsung namun cukup lembab.

Untuk penanaman di lahan, gemburkan tanah terlebih dahulu kemudian buat lubang tanam dengan ukuran 30 x 30 cm dan kedalaman sekitar 40-50 cm. Jarak antar lubang tanam sebaiknya dibuat minimal 3-6 meter agar tanaman memiliki ruang tumbuh yang cukup. Diamkan lubang tanam selama 3 minggu agar racun dalam tanah hilang.

Jika menanam dalam pot, pilih pot dengan diameter dan tinggi sekitar 40 cm yang memiliki lubang drainase di dasarnya. Campurkan media tanam berupa tanah gembur, pupuk kandang, dan pasir dengan perbandingan 1:1:1 untuk mendapatkan media yang subur dan memiliki drainase baik.

Sebelum penanaman, masukkan pupuk bokashi ke dalam lubang setinggi 15 cm lalu siram dengan air sampai basah merata. Taburkan juga insektisida furadan sekitar 2 sendok makan ke dalam lubang untuk mencegah serangan hama pada akar tanaman muda.

3. Metode Pembibitan Belimbing Wuluh

Metode Pembibitan Belimbing Wuluh (c) Ilustrasi AI

Pembibitan merupakan tahap penting dalam cara menanam belimbing wuluh yang akan menentukan kualitas tanaman di masa depan. Terdapat beberapa metode pembibitan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dan ketersediaan bahan.

Pembibitan dari Biji

Metode ini paling mudah namun memerlukan waktu lebih lama hingga tanaman berbuah. Pilih buah belimbing wuluh yang sudah masak sempurna, letakkan di dalam pot berisi tanah gembur. Beberapa minggu kemudian biji-biji dalam buah akan tumbuh menjadi bibit baru yang kemudian dapat dipindahkan ke wadah terpisah.

Pembibitan dengan Stek Batang

Pilih batang belimbing wuluh yang sudah tua dengan diameter 1-2 cm dan memiliki daun hijau sehat. Potong batang dengan panjang sekitar 10-15 cm, pastikan ada 3-4 mata tunas di dalamnya. Potong miring bagian bawah batang sekitar 0,5 cm di atas mata tunas paling bawah. Rendam potongan batang dalam larutan perangsang pertumbuhan akar selama satu malam sebelum ditanam.

Pembibitan dengan Cangkok

Metode cangkok memberikan hasil paling cepat untuk mendapatkan tanaman yang berbuah. Pilih pohon belimbing wuluh yang telah terbukti berbuah lebat dan sehat. Pilih cabang yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua, buang sebagian kulit dan kambium secara melingkar kemudian tutup dengan tanah yang dibalut plastik. Setelah akar tumbuh dengan baik, potong batang di bawah cangkokan dan siap ditanam.

4. Proses Penanaman yang Tepat

Proses Penanaman yang Tepat (c) Ilustrasi AI

Setelah bibit siap dan lahan telah disiapkan, langkah selanjutnya adalah melakukan penanaman dengan benar. Masukkan bibit belimbing wuluh ke dalam lubang tanam dengan hati-hati, usahakan agar tanah tidak lepas dari akar bibit.

Tambahkan campuran bokashi dan tanah ke dalam lubang lalu tekan agar rapat dan bibit berdiri tegak. Padatkan tanah di sekitar pangkal batang agar tanaman tidak mudah goyah. Siram tanaman secara merata setelah penanaman selesai untuk membantu akar beradaptasi dengan lingkungan baru.

Untuk bibit hasil stek, tancapkan batang ke dalam media tanam yang sudah disiapkan kemudian padatkan tanah di sekitarnya agar tetap lurus dan tidak goyah. Siram batang stek secara teratur hingga akar dan tunas baru mulai muncul.

Pasang ajir atau penyangga di samping batang dan ikat dengan tali agar batang tidak bergerak tertiup angin. Hal ini penting terutama untuk bibit muda yang belum memiliki sistem perakaran kuat. Lakukan penanaman pada awal musim hujan agar tanaman mendapat pasokan air yang cukup untuk pertumbuhan awal.

5. Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman

Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman (c) Ilustrasi AI

Perawatan rutin sangat penting dalam cara menanam belimbing wuluh agar tanaman tumbuh optimal dan menghasilkan buah berlimpah. Berikut adalah langkah-langkah perawatan yang perlu dilakukan secara konsisten.

1. Penyiraman Teratur

Lakukan penyiraman dua kali sehari pada pagi dan sore hari terutama saat musim kemarau. Pastikan tanah selalu lembab namun tidak tergenang air karena dapat menyebabkan busuk akar. Kurangi frekuensi penyiraman saat musim hujan.

2. Pemupukan Berkala

Pemupukan pertama dapat dilakukan 3 minggu setelah penanaman. Gunakan pupuk organik seperti bokashi atau pupuk kandang yang dicampur dengan pupuk kimia seperti urea atau ZA sesuai dosis anjuran. Pemupukan selanjutnya dilakukan setiap 2-3 bulan sekali untuk menjaga kesuburan tanah.

3. Penyiangan Gulma

Bersihkan gulma dan tanaman pengganggu di sekitar pohon belimbing wuluh setiap 3 minggu sekali. Gulma dapat mengganggu pertumbuhan tanaman karena bersaing dalam memperebutkan nutrisi dan air dari tanah.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Perhatikan kondisi tanaman secara rutin untuk mendeteksi serangan hama atau penyakit sejak dini. Lakukan penyemprotan pestisida organik jika diperlukan untuk mengendalikan hama seperti ulat atau kutu daun.

5. Pemangkasan

Lakukan pemangkasan cabang yang terlalu rimbun, kering, atau terserang penyakit untuk menjaga sirkulasi udara dan penetrasi cahaya matahari. Pemangkasan juga membantu membentuk tajuk pohon yang ideal dan merangsang pertumbuhan cabang produktif.

6. Pemanenan Buah Belimbing Wuluh

Pemanenan Buah Belimbing Wuluh (c) Ilustrasi AI

Tanaman belimbing wuluh yang ditanam dari cangkok atau stek umumnya mulai berbuah pada umur 2-3 tahun, sedangkan dari biji memerlukan waktu 4-5 tahun. Di dataran rendah dengan iklim basah, umur petik buah berkisar antara 35-60 hari setelah pembungkusan buah atau 65-90 hari setelah bunga mekar.

Ciri-ciri buah belimbing wuluh yang siap panen adalah ukurannya sudah maksimal, warna buah berubah dari hijau menjadi hijau kekuningan atau putih kekuningan, dan tekstur buah sedikit lunak saat ditekan. Buah yang terlalu muda akan sangat asam dan keras, sedangkan yang terlalu matang mudah busuk.

Cara panen yang benar adalah dengan memotong tangkai buah menggunakan gunting atau pisau tajam yang bersih. Hindari memetik buah dengan cara menarik karena dapat merusak cabang dan mengurangi produktivitas tanaman. Lakukan pemanenan pada pagi hari saat buah masih segar dan sebelum cuaca terlalu panas.

Pemetikan buah dilakukan secara berkelanjutan dengan memilih buah yang sudah matang sempurna. Dalam satu pohon yang produktif, pemanenan dapat dilakukan setiap 3-5 hari sekali tergantung kondisi cuaca dan perawatan tanaman. Simpan buah hasil panen di tempat sejuk dan kering untuk menjaga kesegaran.

7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) (c) Ilustrasi AI

1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan belimbing wuluh untuk berbuah?

Waktu yang dibutuhkan tergantung metode pembibitan yang digunakan. Tanaman dari cangkok atau stek dapat berbuah dalam 2-3 tahun, sedangkan dari biji memerlukan waktu lebih lama sekitar 4-5 tahun. Perawatan yang baik dapat mempercepat masa produktif tanaman.

2. Apakah belimbing wuluh bisa ditanam dalam pot?

Ya, belimbing wuluh dapat ditanam dalam pot dengan diameter minimal 40 cm. Gunakan media tanam yang gembur dengan drainase baik berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir. Pastikan pot mendapat sinar matahari cukup dan lakukan pemupukan rutin.

3. Bagaimana cara memilih bibit belimbing wuluh yang berkualitas?

Pilih bibit yang sehat dengan batang kuat, tidak layu, dan bebas dari hama penyakit. Untuk hasil lebih cepat, gunakan bibit dari cangkok atau stek yang berasal dari pohon induk produktif. Bibit sebaiknya berumur minimal 3-6 bulan dengan sistem perakaran yang baik.

4. Seberapa sering belimbing wuluh perlu disiram?

Penyiraman dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore hari terutama saat musim kemarau. Pastikan tanah selalu lembab namun tidak tergenang. Kurangi frekuensi penyiraman saat musim hujan untuk mencegah akar busuk.

5. Pupuk apa yang cocok untuk belimbing wuluh?

Gunakan kombinasi pupuk organik seperti bokashi atau pupuk kandang dengan pupuk kimia seperti urea atau ZA. Pemupukan pertama dilakukan 3 minggu setelah tanam, kemudian diulang setiap 2-3 bulan sekali. Pupuk organik cair juga dapat diberikan untuk mempercepat pertumbuhan.

6. Apa penyebab buah belimbing wuluh rontok sebelum matang?

Buah rontok sebelum matang dapat disebabkan oleh kekurangan air, serangan hama, kekurangan nutrisi, atau cuaca ekstrem. Pastikan penyiraman dan pemupukan dilakukan secara teratur, serta lakukan pengendalian hama dengan pestisida organik jika diperlukan.

7. Bagaimana cara mengatasi hama pada tanaman belimbing wuluh?

Lakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi serangan hama sejak dini. Gunakan pestisida organik atau insektisida sesuai jenis hama yang menyerang. Jaga kebersihan area sekitar tanaman dari gulma dan sisa tanaman yang dapat menjadi sarang hama. Pemangkasan cabang yang terserang juga membantu mencegah penyebaran.

(kpl/fed)

Rekomendasi
Trending