Cara Menanam Markisa: Panduan Lengkap untuk Pemula

Cara Menanam Markisa: Panduan Lengkap untuk Pemula
cara menanam markisa (credit:Image by AI)

Kapanlagi.com - Markisa, atau passiflora, adalah buah tropis yang kaya akan rasa dan nutrisi. Menanam markisa di kebun Anda tidak hanya memberikan hasil yang lezat, tetapi juga menambah keindahan taman dengan bunga-bunga yang menawan. Proses penanaman markisa cukup sederhana dan dapat dilakukan di berbagai jenis tanah, asalkan memiliki drainase yang baik.

Langkah pertama dalam menanam markisa adalah memilih varietas yang sesuai dengan iklim dan kondisi tanah di daerah Anda. Pastikan untuk mempersiapkan lahan dengan baik, termasuk pengolahan tanah dan penambahan pupuk organik. Penanaman dapat dilakukan dengan biji atau stek, tergantung pada preferensi Anda.

Setelah bibit ditanam, perawatan yang tepat sangat penting untuk memastikan pertumbuhan optimal. Penyiraman secara teratur, pemangkasan, dan perlindungan dari hama akan membantu tanaman markisa berproduksi dengan baik. Dengan sedikit perhatian, Anda akan segera menikmati buah markisa yang segar dan lezat dari kebun Anda sendiri.

1. Mengenal Budidaya Markisa untuk Pemula

Mengenal Budidaya Markisa untuk Pemula (c) Ilustrasi AI

Markisa merupakan tanaman buah tropis yang semakin populer dibudidayakan di Indonesia. Buah dengan rasa manis asam yang khas ini tidak hanya lezat dikonsumsi langsung, tetapi juga cocok diolah menjadi sirup dan berbagai produk olahan lainnya.

Tanaman markisa tergolong mudah dibudidayakan karena memiliki daya adaptasi yang baik terhadap berbagai kondisi lingkungan. Sebagai tanaman merambat, markisa dapat tumbuh dengan cepat dan bahkan bisa dijadikan pagar alami yang indah sekaligus produktif.

Melansir dari Cybext Kementerian Pertanian, markisa berasal dari Amerika Selatan dengan iklim tropis dan subtropis, sehingga sangat cocok dikembangkan di Indonesia. Cara menanam markisa yang benar akan menghasilkan tanaman yang sehat dan produktif dengan buah yang melimpah.

2. Persiapan Benih dan Media Tanam Markisa

Persiapan Benih dan Media Tanam Markisa (c) Ilustrasi AI

Langkah awal dalam cara menanam markisa adalah mempersiapkan benih berkualitas. Benih markisa dapat diperoleh dari buah yang sudah matang sempurna atau membeli langsung dari toko pertanian terpercaya. Jika menggunakan biji dari buah, pastikan buah tersebut sehat dan tidak terserang hama atau penyakit.

Untuk menyiapkan benih dari buah markisa, ambil biji dan bersihkan dari pulp atau daging buah yang menempel. Cuci bersih biji tersebut hingga tidak ada sisa pulp, kemudian keringkan di bawah sinar matahari langsung selama kurang lebih 24 jam. Setelah kering, simpan biji dalam wadah tertutup di tempat yang sejuk dan kering.

Media tanam yang ideal untuk penyemaian benih markisa adalah campuran tanah gembur, sekam padi, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Campuran ini memberikan nutrisi yang cukup sekaligus menjaga drainase yang baik untuk pertumbuhan akar bibit. Masukkan media tanam ke dalam pot atau polybag yang sudah disiapkan.

Buatlah lubang kecil pada media tanam dan masukkan 2-3 biji markisa di setiap lubang. Tutup kembali dengan tanah tipis dan siram dengan air secukupnya hingga media tanam lembab. Letakkan pot di tempat teduh yang tidak terkena sinar matahari langsung untuk menjaga kelembaban selama proses perkecambahan.

3. Teknik Penyemaian dan Pembibitan yang Tepat

Teknik Penyemaian dan Pembibitan yang Tepat (c) Ilustrasi AI

Proses penyemaian merupakan tahap krusial dalam cara menanam markisa yang menentukan kualitas bibit. Setelah benih ditanam dalam media semai, lakukan penyiraman rutin satu kali sehari untuk menjaga kelembaban tanah. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan benih membusuk.

Benih markisa biasanya akan mulai berkecambah dalam waktu 2-3 minggu setelah disemai. Tunas muda yang muncul harus dijaga dari paparan sinar matahari langsung dan angin kencang. Setelah tunas tumbuh dan memiliki 8 helai daun, bibit sudah siap untuk dipindahkan ke lahan tanam atau pot yang lebih besar.

Selain melalui biji, cara menanam markisa juga bisa dilakukan dengan metode setek batang. Metode ini lebih cepat menghasilkan buah, yaitu sekitar 90 hari setelah tanam. Pilih batang yang sehat dengan setidaknya dua ruas, kemudian tanam langsung ke media tanam yang sudah disiapkan.

Menurut Pertanianku, bibit markisa yang berasal dari setek batang atau sambungan umumnya lebih cepat berbuah dibandingkan bibit dari biji. Namun, bibit dari biji cenderung lebih kuat dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang kurang ideal.

4. Persiapan Lahan dan Penanaman Bibit

Persiapan Lahan dan Penanaman Bibit (c) Ilustrasi AI

Persiapan lahan yang baik sangat menentukan keberhasilan budidaya markisa. Bersihkan lahan dari gulma, alang-alang, dan tanaman pengganggu lainnya hingga ke akar-akarnya. Cangkul tanah hingga gembur untuk mempermudah penetrasi akar dan penyerapan nutrisi oleh tanaman.

Buatlah lubang tanam dengan ukuran 40 cm x 40 cm dengan kedalaman 30-40 cm. Jarak tanam yang ideal untuk markisa adalah 2-5 meter antar lubang, tergantung pada sistem budidaya yang diterapkan. Untuk pagar alami, jarak tanam bisa dipersempit menjadi 1,2-1,8 meter dalam satu barisan.

Masukkan campuran tanah gembur, sekam padi, dan pupuk kandang yang sudah matang ke dalam lubang tanam hingga setinggi 20 cm. Tambahkan sekitar 10 kg pupuk kandang per lubang untuk meningkatkan kesuburan tanah. Tanah yang ideal untuk markisa memiliki pH sekitar 6-7 dengan drainase yang baik.

Pindahkan bibit markisa dari polybag ke lubang tanam dengan hati-hati agar akar tidak rusak. Timbun akar dengan media tanam sambil dipadatkan secara perlahan. Siram tanaman dengan air secukupnya hingga media tanam lembab. Waktu terbaik untuk menanam markisa adalah di akhir musim hujan menjelang musim kemarau.

5. Pemasangan Tiang Rambatan dan Perawatan Tanaman

pemasangan tiang rambatan (c) Ilustrasi AI

Markisa adalah tanaman merambat yang membutuhkan struktur penyangga untuk tumbuh optimal. Pasang tiang rambatan dari bambu, kayu, atau besi di dekat lubang tanam segera setelah bibit ditanam. Tiang harus ditancapkan dengan kedalaman sekitar 60 cm agar kokoh dan stabil.

Bentangkan kawat atau tali kuat di antara tiang-tiang penyangga sebagai media rambatan. Saat tanaman mulai tumbuh dan mengeluarkan sulur, arahkan sulur tersebut untuk memanjat struktur penyangga. Pilih 2-3 tunas yang tumbuh kekar untuk dijalarkan ke bentangan kawat, sementara tunas lain dapat dipangkas.

Penyiraman rutin sangat penting dalam cara menanam markisa, terutama saat musim kemarau. Siram tanaman 2 kali sehari pada pagi dan sore hari untuk menjaga kelembaban tanah. Namun, hindari genangan air yang dapat menyebabkan busuk akar dan penyakit lainnya.

Pemupukan dilakukan secara berkala untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Berikan pupuk kandang atau pupuk organik setiap bulan setelah tanaman berusia satu bulan. Pupuk yang kaya nitrogen, fosfor, dan kalium sangat dibutuhkan untuk merangsang pertumbuhan daun, pembungaan, dan pembuahan yang optimal.

6. Pemangkasan dan Pengendalian Hama Penyakit

Pemangkasan dan Pengendalian Hama Penyakit (c) Ilustrasi AI

Pemangkasan merupakan teknik penting dalam cara menanam markisa untuk meningkatkan produktivitas. Lakukan pemangkasan awal untuk membentuk struktur tanaman yang kuat dengan membuang tunas lateral yang tumbuh di bawah kawat penyangga. Pemangkasan ini mengarahkan energi tanaman untuk pertumbuhan ke atas dan pembentukan cabang produktif.

Pemangkasan rutin juga diperlukan untuk mengatur kerimbunan tanaman. Tanaman markisa yang terlalu rimbun cenderung jarang berbuah karena energi lebih banyak digunakan untuk pertumbuhan vegetatif. Pangkas cabang dan daun yang terlalu lebat agar sinar matahari dapat menembus ke seluruh bagian tanaman.

Pastikan tanaman markisa mendapat paparan sinar matahari yang cukup sepanjang hari. Tanaman yang kekurangan sinar matahari akan memiliki daun berwarna hijau gelap dan jarang berbuah. Jika ada tanaman lain yang menghalangi sinar matahari, lakukan pemangkasan atau pemindahan untuk memastikan markisa mendapat cahaya optimal.

Pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan secara preventif dan kuratif. Periksa kondisi tanaman setiap hari untuk mendeteksi serangan hama atau gejala penyakit sejak dini. Jika ditemukan bagian tanaman yang terserang, segera singkirkan dan musnahkan untuk mencegah penyebaran. Gunakan pestisida organik atau nabati untuk pengendalian yang lebih aman.

7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) (c) Ilustrasi AI

1. Berapa lama pohon markisa mulai berbuah setelah ditanam?

Pohon markisa yang ditanam dari biji biasanya mulai berbuah pada usia 9-12 bulan setelah tanam. Namun, jika ditanam dari setek batang, tanaman bisa berbuah lebih cepat yaitu sekitar 90 hari atau 3 bulan setelah tanam. Waktu berbuah juga dipengaruhi oleh waktu tanam dan perawatan yang diberikan.

2. Apa saja varietas markisa yang cocok ditanam di Indonesia?

Varietas markisa yang populer di Indonesia antara lain markisa ungu, markisa kuning, markisa manis, dan markisa erbis. Markisa ungu memiliki rasa lebih manis dan aroma kuat, sedangkan markisa kuning lebih tahan terhadap kelembaban tinggi dan cocok untuk dataran rendah.

3. Bagaimana cara membuat tanaman markisa rajin berbuah?

Kunci agar markisa rajin berbuah adalah pemupukan rutin setiap 2-3 minggu, penyiraman teratur, pemangkasan cabang yang terlalu rimbun, dan memastikan tanaman mendapat sinar matahari cukup. Berikan pupuk kandang yang kaya nitrogen untuk merangsang pembungaan dan pembuahan.

4. Apakah markisa bisa ditanam di pot atau polybag?

Markisa bisa ditanam di pot atau polybag berukuran besar, namun lebih cocok ditanam di lahan terbuka karena sifatnya yang merambat luas. Jika ditanam dalam pot, pilih pot berdiameter minimal 50 cm dan sediakan tiang rambatan yang kokoh untuk menopang pertumbuhan tanaman.

5. Bagaimana ciri-ciri buah markisa yang siap dipanen?

Buah markisa siap panen ditandai dengan perubahan warna kulit dari hijau menjadi kuning atau ungu tergantung varietasnya. Tekstur buah menjadi sedikit empuk saat ditekan dan mengeluarkan aroma harum yang kuat. Buah yang sudah matang sempurna biasanya akan jatuh sendiri dari pohon.

6. Berapa jarak tanam ideal untuk budidaya markisa?

Jarak tanam markisa yang ideal adalah 2-5 meter antar lubang untuk sistem budidaya biasa. Untuk pagar alami, jarak tanam bisa dipersempit menjadi 1,2-1,8 meter dalam satu barisan. Jarak tanam yang tepat memastikan setiap tanaman mendapat ruang cukup untuk berkembang dan merambat.

7. Apa saja hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman markisa?

Hama yang sering menyerang markisa antara lain kutu daun, ulat, dan lalat buah. Penyakit yang umum adalah busuk akar, layu fusarium, dan bercak daun. Pengendalian dilakukan dengan menjaga kebersihan lahan, pemangkasan bagian terserang, dan penggunaan pestisida organik jika diperlukan.

Yuk, baca artikel seputar panduan dan cara menarik lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

(kpl/vna)

Rekomendasi
Trending