Cara Menanam Lobak: Panduan Lengkap untuk Pemula
cara menanam lobak (credit:Image by AI)
Kapanlagi.com - Lobak merupakan sayuran umbi yang kaya akan vitamin B dan C serta memiliki nilai gizi tinggi untuk kesehatan tubuh. Tanaman yang berasal dari Tiongkok ini kini telah banyak dibudidayakan di Indonesia karena kemudahan perawatannya.
Cara menanam lobak sebenarnya tidak memerlukan teknik yang rumit dan bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan pemula sekalipun. Tanaman ini dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi asalkan memenuhi syarat tumbuh yang tepat.
Melansir dari Cybext Kementerian Pertanian, tanaman lobak akan tumbuh optimal pada tanah gembur yang mengandung humus dengan pH normal di angka 5-6. Budidaya lobak dapat dilakukan di lahan luas maupun di pot atau polybag untuk lahan terbatas.
Advertisement
1. Mengenal Tanaman Lobak dan Syarat Tumbuhnya
Lobak atau Raphanus sativus adalah tanaman umbi-umbian dari keluarga Cruciferae yang berbentuk mirip seperti wortel. Habitat asli lobak adalah daratan Tiongkok yang kini telah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia. Tanaman ini termasuk sayuran yang mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan, sehingga budidayanya relatif mudah dilakukan.
Ada banyak jenis lobak yang bisa dibudidayakan, seperti lobak putih, lobak merah, lobak Black Spanish, lobak Cherry, lobak Hailstone, dan lobak Telur Paskah. Setiap jenis memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing. Lobak putih misalnya, memiliki warna mengkilap dengan panjang mencapai 40 cm dan berat 1-1,2 kg, serta lebih tahan lama dengan rasa yang enak.
Meskipun tanaman lobak bisa hidup di dataran rendah, hasil panen akan kurang maksimal dan kualitasnya kurang baik. Suhu terbaik untuk menanam lobak adalah antara 15-25°C. Pada dataran tinggi seperti Pangalengan, Pacet, dan Cipanas, tanaman lobak akan sangat mudah berbunga dan berbiji karena kondisi suhu yang mendukung.
Tanah yang ideal untuk budidaya lobak adalah tanah gembur yang mengandung humus dan terbebas dari bebatuan yang dapat mengganggu pertumbuhan umbi. Tingkat keasaman tanah yang dapat ditolerir untuk tanaman lobak adalah 6-6,5 pH. Selain itu, tanah harus memiliki drainase yang baik karena lobak membutuhkan tanah lembap namun tidak menyukai genangan air.
2. Persiapan Media Tanam dan Lahan
Persiapan lahan merupakan langkah awal yang sangat penting dalam cara menanam lobak. Pembajakan lahan wajib dilakukan untuk membersihkan tanah dari bebatuan dan tanaman lain yang dapat mengganggu tumbuh kembang lobak. Lahan perlu dicangkul sedalam 30-40 cm secara merata untuk memastikan tanah gembur dan siap ditanami.
Setelah pembajakan, berikan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10 ton per hektare pada lahan. Campurkan pupuk secara merata pada permukaan lahan yang telah dibajak, kemudian biarkan terlebih dahulu selama 2 minggu agar pupuk tercampur sempurna dengan tanah. Proses ini penting untuk menyediakan unsur hara yang cukup bagi pertumbuhan tanaman lobak.
Buat alur tanam atau bedengan untuk menanam lobak dengan jarak antar alur sekitar 25-30 cm. Pastikan alur tanam dibuat dengan arah barat ke timur agar tanaman dapat tersinari matahari secara langsung dan maksimal. Sinar matahari sangat penting untuk proses pertumbuhan lobak yang optimal.
Untuk penanaman dalam pot atau polybag, siapkan wadah dengan kedalaman lebih dari 30 cm karena lobak adalah tanaman umbi yang akarnya memanjang ke dalam tanah. Gunakan campuran pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1:1 sebagai media tanam. Pastikan bagian bawah polybag sudah diberi lubang untuk drainase air.
3. Pemilihan dan Persiapan Benih Lobak
Salah satu kelebihan tanaman lobak adalah benih tidak perlu melalui proses penyemaian dan bisa langsung ditanam pada lahan tanam. Benih lobak yang berkualitas dapat diperoleh dari toko pertanian terdekat. Pastikan memilih benih yang berasal dari varietas unggul untuk hasil panen yang optimal.
Benih lobak yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut: benih bernas dan utuh tanpa cacat, berdaya kecambah tinggi lebih dari 80%, memiliki kadar air antara 9-12%, dan benih murni tidak bercampur dengan biji atau benda lainnya. Menariknya, benih lobak yang sudah berumur lima tahun masih bisa tumbuh dengan baik, jadi jangan dibuang jika masih menyimpannya.
Untuk lahan seluas 1 hektare, diperlukan sekitar 4-5 kg benih lobak dengan tingkat berkecambah 80%. Jumlah benih ini sudah memperhitungkan kebutuhan optimal untuk menghasilkan populasi tanaman yang ideal. Perhitungan kebutuhan benih sangat penting agar tidak terjadi pemborosan atau kekurangan saat penanaman.
Sebelum penanaman, pastikan benih dalam kondisi kering dan disimpan di tempat yang sejuk. Benih yang terlalu lembap dapat menurunkan daya kecambah dan berisiko terserang jamur. Persiapan benih yang baik akan menentukan keberhasilan awal budidaya lobak.
4. Proses Penanaman Lobak yang Benar
- Pembuatan Lubang Tanam - Lubangi tanah sedalam 1 sampai 2,5 cm dengan jarak tiap lubang sekitar 15-30 cm. Jarak tanam yang tepat akan memberikan ruang yang cukup bagi lobak untuk tumbuh maksimal dan mencegah persaingan unsur hara antar tanaman.
- Penanaman Benih - Taburkan biji lobak secara merata di sepanjang alur tanam atau masukkan 2-3 biji per lubang. Kemudian tutup benih dengan lapisan tipis tanah, jangan terlalu tebal agar benih mudah berkecambah. Penutupan yang terlalu tebal dapat menghambat pertumbuhan kecambah.
- Penyiraman Awal - Siram tanaman dengan hati-hati menggunakan air secukupnya. Penyiraman awal sangat penting untuk memicu proses perkecambahan. Jika lahan tanam cukup baik dengan terpenuhinya unsur hara dan tingkat keasaman yang sesuai, benih lobak akan tumbuh sangat cepat, hanya butuh waktu sekitar 4 hari saja.
- Penjarangan Tanaman - Setelah tanaman berumur 2-3 minggu, lakukan penjarangan dengan mencabut tanaman yang tumbuhnya tidak normal dan sisakan tanaman lobak yang tumbuh subur. Penjarangan akan membuat jarak antar tanaman menjadi 10-20 cm sehingga pertumbuhan umbi lebih optimal.
- Pembuatan Guludan - Saat melakukan penyiangan, buat guludan dengan cara meninggikan tanah di sepanjang barisan tanaman. Guludan berfungsi untuk memperbaiki drainase dan memberikan ruang lebih bagi perkembangan umbi lobak.
Waktu yang tepat untuk menanam lobak adalah awal musim kemarau atau saat musim hujan. Sebenarnya lobak bisa ditanam di musim kemarau, asalkan kebutuhan airnya tercukupi dengan baik. Pemilihan waktu tanam yang tepat akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil panen.
5. Perawatan dan Pemupukan Tanaman Lobak
Perawatan rutin sangat penting dalam cara menanam lobak agar menghasilkan panen yang berkualitas. Siramlah tanaman lobak 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Meskipun demikian, pemberian air tidak boleh berlebihan karena lobak sebenarnya tidak menyukai genangan air. Tanah harus dijaga tetap lembap namun memiliki drainase yang baik.
Lobak sangat membutuhkan sinar matahari untuk pertumbuhan optimal. Sangat dianjurkan untuk tidak menutupi tanaman atau menanamnya berdekatan dengan tanaman lain yang rimbun. Kekurangan pasokan sinar matahari akan membuat lobak mengeluarkan seluruh tenaganya untuk memproduksi daun yang besar, sehingga pertumbuhan umbi menjadi tidak maksimal.
Setelah usia tanam mencapai 3 minggu, lakukan penyiangan secara teratur yakni pembersihan areal tanam setiap 2-3 minggu sekali. Cabut dan bersihkan gulma atau tanaman lain yang tumbuh di sekitar tanaman lobak agar unsur hara dalam tanah tidak cepat terkuras habis. Penyiangan juga membantu sirkulasi udara di sekitar tanaman.
Pemupukan lanjutan diberikan setelah tanaman menginjak 1 bulan usia tanam. Untuk budidaya lobak dalam pot, berikan pupuk Urea sebanyak 6 gram per tanaman. Untuk lahan yang luas, 1 hektare lahan setidaknya membutuhkan 3 ton pupuk kandang yang dicampur dengan pupuk Urea 40 kg, 10 kg SP-36, dan pupuk KCL sebanyak 10 kg.
Jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk Urea dan TSP dengan perbandingan 1:2 sebanyak 6 gram untuk setiap tanaman. Pupuk diberikan di kanan dan kiri tanaman dengan jarak 5 cm dari batang. Pemupukan sebaiknya dilakukan bersamaan dengan waktu tanah didangir untuk efisiensi kerja dan penyerapan pupuk yang lebih baik.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Tanaman lobak sangat mudah terserang hama kutu daun yang dapat mengganggu pertumbuhan dan menurunkan kualitas hasil panen. Hama ini biasanya menyerang bagian daun muda dan dapat menyebabkan daun mengkerut serta pertumbuhan terhambat. Pengendalian hama harus dilakukan sejak dini untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
Cara pengendalian hama dan penyakit tanaman lobak dapat dilakukan dengan mengaplikasikan pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Untuk hama kutu daun, dapat diberantas dengan insektisida sesuai anjuran pada kemasan. Aplikasi pestisida sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari saat suhu tidak terlalu panas.
Selain pengendalian kimiawi, pengendalian secara mekanik juga bisa dilakukan dengan cara membuang bagian tanaman yang terserang hama. Pemeriksaan rutin terhadap kondisi tanaman sangat penting untuk mendeteksi serangan hama atau penyakit sejak dini. Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan.
Menjaga kebersihan lahan dari gulma dan sisa tanaman juga merupakan cara pencegahan yang efektif. Gulma dan sisa tanaman dapat menjadi tempat berkembang biaknya hama dan penyakit. Rotasi tanaman juga disarankan untuk memutus siklus hidup hama dan penyakit yang spesifik menyerang lobak.
7. Pemanenan dan Pasca Panen Lobak
Tanaman lobak sangat cepat dibudidayakan karena sudah memasuki usia panen ketika berumur 2 bulan atau 60 hari untuk lobak putih. Beberapa jenis lobak bahkan dapat dipanen hanya dalam waktu 3 minggu setelah penanaman. Masa pemanenan tergantung pada varietas dan cara perawatannya.
Pemanenan harus dilakukan tepat waktu karena jika terlambat, lobak akan mengeras dan rasanya tidak enak. Lobak yang sudah bisa dipanen akan menunjukkan umbi yang berukuran cukup besar dan bagian atas umbi sudah terlihat menonjol di permukaan tanah. Jangan menunda waktu panen atau lobak akan membusuk di dalam tanah.
Cara memanen lobak adalah dengan mencabut seluruh tanaman beserta umbinya dari dalam tanah. Lakukan dengan hati-hati agar umbi tidak rusak atau patah. Setelah dipanen, gunting daunnya, cuci bersih umbi lobak dari tanah yang menempel, dan keringkan. Lobak yang bersih akan lebih tahan lama dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Penyimpanan lobak yang baik adalah dengan memasukkannya ke dalam kantong plastik sebelum disimpan di dalam kulkas. Lobak dapat bertahan hingga beberapa minggu jika disimpan dengan benar pada suhu dingin. Untuk keperluan komersial, lobak harus segera dipasarkan atau disimpan di cold storage agar kualitasnya tetap terjaga.
8. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menanam lobak hingga panen?
Waktu panen lobak bervariasi tergantung varietasnya. Beberapa jenis lobak dapat dipanen dalam waktu 3 minggu setelah tanam, namun untuk lobak putih umumnya membutuhkan waktu sekitar 2 bulan atau 60 hari. Pemanenan harus dilakukan tepat waktu agar kualitas umbi tetap baik dan tidak mengeras.
Apakah lobak bisa ditanam di pot atau polybag?
Ya, lobak sangat cocok ditanam di pot atau polybag terutama untuk lahan terbatas. Pilih pot atau polybag dengan kedalaman minimal 30 cm karena lobak adalah tanaman umbi yang akarnya memanjang ke dalam tanah. Gunakan media tanam campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 untuk hasil optimal.
Berapa banyak benih lobak yang dibutuhkan untuk satu hektare lahan?
Untuk lahan seluas 1 hektare, dibutuhkan sekitar 4-5 kg benih lobak dengan tingkat berkecambah 80%. Jumlah ini sudah memperhitungkan kebutuhan optimal untuk menghasilkan populasi tanaman yang ideal dengan jarak tanam yang tepat antar tanaman.
Apa saja hama yang sering menyerang tanaman lobak?
Hama yang paling sering menyerang tanaman lobak adalah kutu daun yang biasanya menyerang bagian daun muda. Hama ini dapat menyebabkan daun mengkerut dan pertumbuhan terhambat. Pengendalian dapat dilakukan dengan insektisida sesuai dosis anjuran atau dengan cara mekanik dengan membuang bagian tanaman yang terserang.
Bagaimana cara menyimpan lobak setelah panen agar tahan lama?
Setelah dipanen, gunting daun lobak, cuci bersih umbinya dari tanah, dan keringkan. Simpan lobak dalam kantong plastik sebelum dimasukkan ke dalam kulkas. Dengan penyimpanan yang benar pada suhu dingin, lobak dapat bertahan hingga beberapa minggu dengan kualitas yang tetap baik.
Apakah lobak memerlukan banyak air saat penanaman?
Lobak membutuhkan tanah yang lembap secara terus menerus namun tidak menyukai genangan air. Siram tanaman 2 kali sehari pada pagi dan sore hari, tetapi pastikan tanah memiliki drainase yang baik. Pemberian air yang berlebihan dapat menyebabkan umbi membusuk dan pertumbuhan terhambat.
Di dataran mana lobak tumbuh paling baik?
Meskipun lobak bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi, hasil terbaik diperoleh di dataran tinggi seperti Pangalengan, Pacet, dan Cipanas. Suhu optimal untuk pertumbuhan lobak adalah antara 15-25°C. Pada dataran tinggi, lobak akan lebih mudah berbunga dan berbiji dengan kualitas umbi yang lebih baik.
Yuk, baca artikel seputar panduan dan cara menarik lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
(kpl/vna)
Advertisement