Panduan Lengkap Cara Menanam Semangka Tanpa Biji, di Polybag, dari Biji, Agar Buahnya Besar

Panduan Lengkap Cara Menanam Semangka Tanpa Biji, di Polybag, dari Biji, Agar Buahnya Besar
Panduan Lengkap Cara Menanam Semangka Tanpa Biji (c) Ilustrasi AI

Kapanlagi.com - Semangka merupakan buah tropis yang banyak digemari karena rasanya yang manis dan menyegarkan. Budidaya semangka kini semakin diminati, baik untuk skala komersial maupun hobi di pekarangan rumah.

Cara menanam semangka tanpa biji, di polybag, dari biji, hingga teknik agar buahnya besar memerlukan pemahaman yang tepat tentang setiap tahapannya. Dengan metode yang benar, siapa pun dapat menghasilkan buah semangka berkualitas tinggi bahkan di lahan terbatas.

Keberhasilan budidaya semangka sangat bergantung pada pemilihan varietas, persiapan media tanam, perawatan rutin, dan teknik khusus seperti penyerbukan manual. Artikel ini akan membahas secara lengkap setiap aspek penting dalam menanam semangka agar Anda dapat memperoleh hasil panen yang optimal.

1. Mengenal Semangka Tanpa Biji dan Karakteristiknya

Mengenal Semangka Tanpa Biji dan Karakteristiknya (c) Ilustrasi AI

Semangka tanpa biji atau seedless watermelon merupakan hasil pengembangan teknologi pertanian modern yang menggunakan teknik persilangan khusus. Varietas ini diciptakan melalui proses pemuliaan tanaman yang melibatkan manipulasi kromosom, menghasilkan buah dengan biji yang sangat kecil atau tidak berkembang sempurna sehingga lebih nyaman dikonsumsi.

Karakteristik utama semangka tanpa biji adalah memiliki tekstur daging buah yang lebih renyah dan manis dibandingkan varietas berbiji. Tanaman ini membutuhkan perawatan lebih intensif, terutama dalam hal penyerbukan yang harus dilakukan secara manual karena tidak dapat menyerbuk sendiri secara alami.

Proses budidaya semangka tanpa biji memerlukan kehadiran tanaman semangka berbiji sebagai polinator atau penyerbuk. Perbandingan ideal antara tanaman semangka tanpa biji dengan polinator adalah 3:1, artinya setiap tiga tanaman semangka tanpa biji memerlukan satu tanaman berbiji untuk membantu proses penyerbukan.

Varietas semangka tanpa biji yang populer di Indonesia antara lain Classic, Pertiwi, dan beberapa varietas hibrida lainnya. Pemilihan varietas harus disesuaikan dengan kondisi iklim dan ketinggian lahan, karena sebagian besar varietas semangka tanpa biji tumbuh optimal pada dataran rendah hingga menengah dengan suhu hangat.

2. Persiapan Media Tanam dan Pembibitan dari Biji

Persiapan Media Tanam dan Pembibitan dari Biji (c) Ilustrasi AI

Tahap awal yang menentukan keberhasilan budidaya semangka adalah persiapan media tanam dan proses pembibitan yang tepat. Berikut langkah-langkah detail yang perlu dilakukan:

  1. Persiapan Benih - Pilih benih semangka berkualitas dari toko pertanian terpercaya. Untuk cara menanam semangka dari biji, rendam benih dalam air hangat bersuhu sekitar 40-50°C selama 1 jam untuk mempercepat proses perkecambahan dan meningkatkan daya tumbuh benih.
  2. Pembuatan Media Semai - Campurkan tanah, pupuk organik atau kompos, dan arang sekam dengan perbandingan 2:2:1. Media ini memberikan nutrisi seimbang dan drainase yang baik untuk pertumbuhan akar bibit yang optimal.
  3. Penyemaian Benih - Masukkan media semai ke dalam polybag kecil atau tray semai. Tanam benih sedalam 1-2 cm, kemudian tutup tipis dengan media tanam. Siram secukupnya menggunakan sprayer agar media tetap lembab tanpa tergenang.
  4. Perawatan Bibit - Letakkan bibit di tempat teduh dengan sirkulasi udara baik. Lakukan penyiraman rutin setiap pagi dan sore hari. Bibit akan berkecambah dalam 3-5 hari dan siap dipindahkan setelah berumur 12-14 hari atau memiliki 2-3 helai daun sejati.
  5. Pengerasan Bibit - Sebelum dipindah ke lahan tanam, lakukan pengerasan bibit dengan cara mengurangi intensitas penyiraman dan menempatkan bibit di tempat yang lebih terbuka selama 2-3 hari agar bibit lebih adaptif terhadap kondisi lingkungan baru.

Proses pembibitan yang baik akan menghasilkan bibit yang kuat dan sehat, yang menjadi fondasi penting untuk pertumbuhan tanaman semangka yang produktif. Pastikan semua tahapan dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan tingkat keberhasilan yang tinggi.

3. Cara Menanam Semangka di Polybag untuk Lahan Terbatas

Cara Menanam Semangka di Polybag untuk Lahan Terbatas (c) Ilustrasi AI

Budidaya semangka tidak selalu memerlukan lahan luas. Cara menanam semangka di polybag menjadi solusi praktis bagi mereka yang memiliki keterbatasan lahan namun tetap ingin menikmati hasil panen sendiri. Metode ini sangat cocok diterapkan di pekarangan rumah, rooftop, atau area terbatas lainnya.

Langkah pertama adalah memilih polybag berukuran besar dengan diameter minimal 40-50 cm dan tinggi 40 cm agar sistem perakaran semangka dapat berkembang optimal. Polybag harus memiliki lubang drainase yang cukup di bagian bawah untuk mencegah genangan air yang dapat menyebabkan pembusukan akar.

Media tanam untuk polybag dibuat dari campuran tanah subur, kompos matang, dan sekam bakar dengan perbandingan 1:1:1. Tambahkan pupuk kandang yang sudah terfermentasi sebanyak 2-3 kg per polybag untuk memperkaya kandungan nutrisi. Pastikan pH media tanam berada di kisaran 6-7 yang ideal untuk pertumbuhan semangka.

Setelah media siap, pindahkan bibit semangka yang telah berumur 12-14 hari ke dalam polybag. Buat lubang tanam di tengah polybag sedalam ukuran polybag semai, kemudian masukkan bibit beserta media semaiannya dengan hati-hati agar akar tidak rusak. Padatkan media di sekitar bibit dan siram secukupnya.

Penempatan polybag sangat penting untuk keberhasilan budidaya. Letakkan polybag di area yang mendapat sinar matahari penuh minimal 6-8 jam per hari. Sediakan ajir atau penyangga untuk merambatkan tanaman semangka, atau biarkan menjuntai jika polybag ditempatkan di tempat yang tinggi. Lakukan penyiraman rutin setiap pagi dan sore, serta pemupukan susulan setiap 2 minggu sekali menggunakan pupuk NPK dengan dosis sesuai anjuran.

4. Teknik Budidaya Semangka Tanpa Biji di Lahan Terbuka

Teknik Budidaya Semangka Tanpa Biji di Lahan Terbuka (c) Ilustrasi AI

Budidaya semangka tanpa biji di lahan terbuka memerlukan persiapan yang lebih intensif dibandingkan varietas berbiji. Berikut tahapan lengkapnya:

  1. Pengolahan Lahan - Genangi lahan semalam untuk melunakkan tanah, kemudian bajak dengan kedalaman 25-30 cm. Biarkan tanah terpapar sinar matahari selama 5-7 hari untuk membunuh patogen dan hama tanah.
  2. Pembuatan Bedengan - Buat bedengan dengan tinggi 25-40 cm, lebar 50-100 cm, dan panjang sesuai kebutuhan. Lebar parit antar bedengan minimal 50 cm untuk memudahkan perawatan dan drainase air. Bedengan tinggi mencegah genangan air yang dapat merusak tanaman.
  3. Aplikasi Pupuk Dasar - Taburkan pupuk kandang matang 10-15 ton per hektar dan pupuk NPK 300-400 kg per hektar pada bedengan. Aduk rata dengan tanah dan biarkan selama 7 hari sebelum penanaman agar pupuk terdekomposisi sempurna.
  4. Pemasangan Mulsa - Tutup bedengan dengan mulsa plastik hitam perak untuk menjaga kelembaban tanah, menekan pertumbuhan gulma, dan mengatur suhu tanah. Lubangi mulsa sesuai jarak tanam yang direncanakan, yaitu 100-150 cm antar tanaman dalam baris dan 200-250 cm antar baris.
  5. Penanaman Bibit - Tanam bibit semangka tanpa biji pada lubang yang telah disiapkan. Jangan lupa menanam tanaman polinator (semangka berbiji) dengan perbandingan 1:3 untuk membantu proses penyerbukan. Siram secukupnya setelah penanaman.
  6. Pemasangan Ajir dan Tali - Pasang ajir atau tali rambatan untuk mengarahkan pertumbuhan tanaman agar tidak menjalar ke mana-mana dan memudahkan perawatan serta pemanenan.

Sistem pengairan yang baik sangat penting dalam budidaya semangka tanpa biji. Gunakan sistem irigasi tetes jika memungkinkan untuk efisiensi penggunaan air dan mencegah kelembaban berlebih yang dapat memicu penyakit. Lakukan penyiraman secara teratur terutama pada fase pertumbuhan vegetatif dan pembentukan buah.

5. Perawatan Intensif Agar Buah Semangka Besar dan Berkualitas

Perawatan Intensif Agar Buah Semangka Besar dan Berkualitas (credit: unsplash)

Mendapatkan buah semangka yang besar dan berkualitas memerlukan perawatan intensif dan teknik khusus. Pemupukan susulan menjadi kunci utama dalam meningkatkan ukuran dan kualitas buah. Berikan pupuk NPK dengan formula tinggi kalium (K) seperti NPK 15-15-20 atau 12-12-17 setiap 10-14 hari sekali mulai dari tanaman berumur 2 minggu setelah tanam.

Penyerbukan manual merupakan teknik wajib untuk cara menanam semangka tanpa biji agar buahnya besar. Proses ini dilakukan ketika tanaman berusia sekitar 25 hari setelah tanam atau saat bunga mulai bermunculan. Ambil bunga jantan dari tanaman polinator (semangka berbiji) pada pagi hari sekitar pukul 06.00-08.00 saat bunga mekar sempurna, kemudian tempelkan benang sari ke kepala putik bunga betina semangka tanpa biji. Lakukan penyerbukan pada 3-5 bunga betina per tanaman untuk hasil optimal.

Pemangkasan atau pruning sangat penting untuk mengarahkan energi tanaman ke pembentukan buah. Potong tunas-tunas samping yang tidak produktif, sisakan hanya 2-3 cabang utama yang kuat. Setelah buah terbentuk dan mencapai ukuran sebesar bola tenis, lakukan penjarangan buah dengan menyisakan hanya 2-3 buah terbaik per tanaman. Teknik ini memastikan nutrisi terkonsentrasi pada buah terpilih sehingga ukurannya maksimal.

Pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan secara preventif. Semangka rentan terhadap serangan kutu daun, lalat buah, dan penyakit layu fusarium. Lakukan penyemprotan pestisida nabati atau kimia sesuai dosis anjuran secara berkala. Perhatikan juga drainase lahan agar tidak ada genangan air yang dapat memicu penyakit akar dan batang.

Pemberian nutrisi tambahan melalui pupuk daun dapat meningkatkan kualitas buah. Semprotkan pupuk daun yang mengandung kalsium dan boron setiap 7-10 hari sekali pada fase pembentukan buah untuk meningkatkan kekerasan daging buah dan kadar gula. Pastikan penyemprotan dilakukan pada pagi atau sore hari saat stomata daun terbuka optimal.

6. Panen dan Pasca Panen Semangka

Menentukan waktu panen yang tepat sangat penting untuk mendapatkan semangka dengan kualitas terbaik. Semangka umumnya siap dipanen pada umur 65-75 hari setelah tanam, tergantung varietasnya. Tanda-tanda semangka siap panen dapat dilihat dari beberapa indikator fisik yang mudah diamati.

Ciri-ciri semangka matang optimal antara lain: sulur atau tangkai daun terdekat dengan buah mulai mengering dan berwarna cokelat, kulit buah terlihat mengkilap dengan warna yang lebih pekat, bagian buah yang menempel tanah berubah warna dari putih menjadi kuning krem, dan saat diketuk menghasilkan suara yang agak pekak atau berat. Untuk memastikan, dapat dilakukan uji kadar gula menggunakan refraktometer yang menunjukkan minimal 10-12 Brix.

Proses pemanenan dilakukan pada pagi hari saat suhu udara masih sejuk untuk menjaga kesegaran buah. Gunakan pisau atau gunting tajam untuk memotong tangkai buah, sisakan tangkai sepanjang 3-5 cm. Hindari menjatuhkan atau membenturkan buah karena dapat menyebabkan kerusakan internal yang mengurangi daya simpan.

Penanganan pasca panen yang baik akan mempertahankan kualitas semangka. Bersihkan buah dari kotoran dengan kain lembut, kemudian simpan di tempat teduh dengan suhu ruang 15-20°C. Semangka utuh dapat bertahan hingga 2-3 minggu jika disimpan dengan baik. Untuk penyimpanan lebih lama, semangka dapat dimasukkan ke dalam cold storage dengan suhu 10-15°C dan kelembaban 85-90%.

Sortasi dan grading buah dilakukan berdasarkan ukuran, bentuk, dan kualitas. Buah dengan ukuran seragam, bentuk bulat atau lonjong sempurna, kulit mulus tanpa cacat, dan berat minimal 3-5 kg per buah akan mendapat harga jual lebih tinggi. Kemas semangka dengan kardus atau jaring khusus untuk melindungi buah selama transportasi dan distribusi.

7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) (c) Ilustrasi AI

1. Apakah semangka tanpa biji bisa ditanam dari bijinya?

Ya, semangka tanpa biji dapat ditanam dari biji yang dibeli dari toko pertanian. Namun perlu dipahami bahwa biji semangka tanpa biji merupakan hasil persilangan khusus dan tidak dapat diperbanyak dari buahnya sendiri karena biji yang ada di dalam buah tidak fertil atau tidak dapat tumbuh. Untuk budidaya, Anda harus membeli benih baru setiap musim tanam dari produsen benih terpercaya.

2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dari tanam hingga panen semangka?

Waktu panen semangka berkisar antara 65-75 hari setelah tanam, tergantung pada varietas yang dipilih. Semangka tanpa biji biasanya memerlukan waktu sedikit lebih lama, sekitar 70-80 hari. Faktor lain yang mempengaruhi adalah kondisi cuaca, kesuburan tanah, dan intensitas perawatan yang diberikan selama masa pertumbuhan.

3. Apakah bisa menanam semangka di polybag dan mendapatkan buah besar?

Sangat mungkin mendapatkan buah semangka besar dari penanaman di polybag asalkan menggunakan polybag berukuran besar (minimal 40-50 cm), media tanam yang subur, pemupukan yang tepat, dan melakukan penjarangan buah. Sisakan hanya 1-2 buah per tanaman agar nutrisi terkonsentrasi dan buah dapat tumbuh maksimal hingga mencapai berat 3-5 kg.

4. Mengapa semangka tanpa biji harus diserbuki secara manual?

Semangka tanpa biji merupakan tanaman triploid yang tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri secara efektif. Bunga betinanya memerlukan serbuk sari dari tanaman semangka berbiji (diploid) sebagai polinator untuk dapat membentuk buah. Tanpa penyerbukan manual, bunga betina akan rontok dan tidak menghasilkan buah, sehingga penyerbukan manual menjadi kunci keberhasilan budidaya semangka tanpa biji.

5. Apa pupuk terbaik agar buah semangka besar dan manis?

Pupuk terbaik untuk menghasilkan buah semangka besar dan manis adalah kombinasi pupuk organik sebagai pupuk dasar dan pupuk NPK dengan formula tinggi kalium (K) untuk pupuk susulan. Gunakan NPK 15-15-20 atau 12-12-17 yang diberikan setiap 10-14 hari sekali. Tambahkan juga pupuk daun yang mengandung kalsium dan boron untuk meningkatkan kadar gula dan kekerasan daging buah.

6. Berapa jarak tanam ideal untuk semangka?

Jarak tanam ideal untuk semangka di lahan terbuka adalah 100-150 cm antar tanaman dalam satu baris dan 200-250 cm antar baris. Jarak ini memberikan ruang cukup bagi tanaman untuk tumbuh dan menjalar, memudahkan perawatan, serta memastikan sirkulasi udara yang baik untuk mencegah penyakit. Untuk penanaman di polybag, satu polybag cukup untuk satu tanaman dengan jarak antar polybag minimal 100 cm.

7. Bagaimana cara mengatasi buah semangka yang kecil-kecil?

Buah semangka yang kecil biasanya disebabkan oleh kekurangan nutrisi, terlalu banyak buah dalam satu tanaman, atau penyerbukan yang tidak optimal. Solusinya adalah melakukan pemupukan susulan secara teratur dengan pupuk tinggi kalium, melakukan penjarangan buah dengan menyisakan hanya 2-3 buah terbaik per tanaman, memastikan penyerbukan manual dilakukan dengan benar, dan menjaga ketersediaan air yang cukup terutama saat fase pembentukan dan pembesaran buah.

Ikuti kabar terbaru selebriti hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

Rekomendasi
Trending