Cara Menanam Saham di Bank BCA, BRI: Panduan Lengkap untuk Investor Pemula

Cara Menanam Saham di Bank BCA, BRI: Panduan Lengkap untuk Investor Pemula
cara menanam saham di bank bca, bri

Kapanlagi.com - Investasi saham kini semakin mudah diakses oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Saham perbankan seperti Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjadi pilihan favorit investor karena fundamental yang kuat dan kinerja yang stabil.

Bagi pemula yang ingin memulai investasi, memahami cara menanam saham di bank BCA, BRI menjadi langkah awal yang penting. Proses pembelian saham kini dapat dilakukan secara online melalui aplikasi sekuritas tanpa perlu datang ke kantor broker.

Kedua saham perbankan ini termasuk dalam kategori blue chip yang memiliki likuiditas tinggi dan rutin membagikan dividen kepada pemegang saham. Dengan modal yang terjangkau, siapa saja kini bisa menjadi investor dan memiliki saham perusahaan perbankan terbesar di Indonesia.

1. Memahami Dasar Investasi Saham Perbankan

Sebelum membahas cara menanam saham di bank BCA, BRI, penting untuk memahami konsep dasar investasi saham. Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ketika membeli saham, investor menjadi pemilik sebagian dari perusahaan tersebut dan berhak atas keuntungan yang dibagikan dalam bentuk dividen.

Dalam transaksi saham, pembelian dilakukan dalam satuan lot, di mana satu lot setara dengan 100 lembar saham. Artinya, investor tidak bisa membeli hanya satu lembar saham saja, melainkan harus dalam kelipatan 100 lembar. Sistem ini berlaku untuk semua saham yang diperdagangkan di BEI, termasuk saham BBCA dan BBRI.

Saham perbankan seperti BCA dan BRI termasuk dalam kategori saham blue chip yang memiliki kapitalisasi pasar besar, fundamental kuat, dan kinerja keuangan yang stabil. Bank BCA dikenal sebagai bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, sementara BRI unggul di segmen mikro dan UMKM dengan jaringan yang luas hingga pelosok negeri.

Kedua saham ini juga masuk dalam indeks LQ45 dan IDX30, yang menunjukkan likuiditas tinggi sehingga mudah diperjualbelikan. Investor dapat menikmati dua jenis keuntungan dari investasi saham: capital gain dari kenaikan harga saham dan dividen yang dibagikan secara rutin setiap tahun setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

2. Persiapan Sebelum Membeli Saham BBCA dan BBRI

Persiapan Sebelum Membeli Saham BBCA dan BBRI (c) Ilustrasi AI

Langkah pertama dalam cara menanam saham di bank BCA, BRI adalah melakukan persiapan yang matang. Investor pemula perlu memahami bahwa investasi saham memerlukan beberapa persyaratan administratif dan teknis sebelum dapat melakukan transaksi.

Pertama, calon investor harus memiliki Rekening Efek dan Rekening Dana Nasabah (RDN). Rekening Efek berfungsi untuk mencatat kepemilikan saham, sedangkan RDN digunakan untuk transaksi jual beli saham. Kedua rekening ini dibuka melalui perusahaan sekuritas yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dokumen yang diperlukan untuk membuka rekening efek umumnya meliputi Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) jika ada, dan foto diri. Proses pembukaan rekening kini dapat dilakukan secara online melalui aplikasi sekuritas, sehingga lebih praktis dan tidak memerlukan kunjungan ke kantor broker.

Setelah rekening aktif, investor perlu menyetor dana awal ke RDN sebagai modal untuk membeli saham. Besaran setoran awal bervariasi tergantung kebijakan masing-masing sekuritas, namun umumnya dimulai dari Rp100.000 hingga Rp1.000.000. Pastikan dana yang disetor sudah memperhitungkan harga saham per lot ditambah biaya transaksi atau fee broker yang biasanya berkisar 0,15% hingga 0,25% dari nilai transaksi.

Investor juga perlu memilih platform sekuritas yang tepat dan terpercaya. Beberapa sekuritas populer di Indonesia antara lain BCA Sekuritas, Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, dan berbagai sekuritas lainnya yang menyediakan aplikasi trading dengan fitur lengkap dan user-friendly.

3. Langkah-Langkah Membeli Saham BCA (BBCA)

Langkah-Langkah Membeli Saham BCA (BBCA) (c) Ilustrasi AI

Setelah persiapan selesai, berikut adalah langkah detail cara menanam saham di bank BCA melalui aplikasi sekuritas. Proses ini berlaku untuk sebagian besar platform trading yang tersedia di Indonesia.

  1. Login ke Aplikasi Sekuritas - Buka aplikasi trading yang telah diunduh dan login menggunakan user ID dan password yang diberikan saat pembukaan rekening. Pastikan koneksi internet stabil untuk menghindari gangguan saat transaksi.
  2. Cari Kode Saham BBCA - Gunakan fitur pencarian di aplikasi dan ketik kode saham "BBCA" untuk PT Bank Central Asia Tbk. Setiap emiten memiliki kode unik yang digunakan dalam transaksi di bursa efek.
  3. Analisis Harga dan Pergerakan - Sebelum membeli, perhatikan harga saham terkini, grafik pergerakan harga, volume transaksi, dan data fundamental seperti Price to Earnings Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). Informasi ini membantu menentukan waktu pembelian yang tepat.
  4. Pilih Menu Buy/Beli - Setelah yakin ingin membeli, klik tombol "Buy" atau "Beli" pada halaman saham BBCA. Sistem akan meminta Anda memasukkan PIN transaksi sebagai langkah keamanan.
  5. Tentukan Jumlah Lot dan Harga - Masukkan jumlah lot yang ingin dibeli dan harga per saham. Investor dapat memilih antara market order (transaksi langsung di harga pasar) atau limit order (transaksi hanya terjadi di harga yang ditentukan).
  6. Konfirmasi Transaksi - Periksa kembali detail transaksi termasuk total dana yang dibutuhkan dan biaya transaksi. Jika sudah sesuai, klik tombol konfirmasi untuk mengirim order pembelian.
  7. Cek Status Order - Pantau status transaksi di menu "Order List" atau "Riwayat Transaksi". Jika status berubah menjadi "matched" atau "executed", berarti pembelian berhasil dan saham BBCA resmi menjadi milik Anda.

Perlu diingat bahwa transaksi saham hanya dapat dilakukan pada jam perdagangan bursa, yaitu Sesi I pukul 09.00-12.00 WIB dan Sesi II pukul 13.30-15.00 WIB. Order yang dilakukan di luar jam tersebut akan tertunda hingga bursa dibuka kembali.

4. Cara Membeli Saham BRI (BBRI)

Cara Membeli Saham BRI (BBRI) (c) Ilustrasi AI

Proses cara menanam saham di bank BRI pada dasarnya sama dengan pembelian saham BCA. Perbedaan utama hanya terletak pada kode saham yang digunakan, yaitu "BBRI" untuk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

  1. Akses Platform Trading - Masuk ke aplikasi sekuritas pilihan Anda dengan kredensial yang telah terdaftar. Pastikan saldo RDN mencukupi untuk pembelian saham BBRI.
  2. Cari Emiten BBRI - Ketik "BBRI" pada kolom pencarian saham. Aplikasi akan menampilkan informasi lengkap tentang saham Bank Rakyat Indonesia termasuk harga, volume, dan data fundamental.
  3. Evaluasi Kondisi Pasar - Perhatikan pergerakan harga saham BBRI dalam beberapa periode waktu. Saham perbankan cenderung sensitif terhadap kebijakan moneter dan kondisi ekonomi makro, sehingga penting untuk memantau berita terkini.
  4. Lakukan Order Pembelian - Klik menu "Buy" dan masukkan jumlah lot serta harga yang diinginkan. Untuk investor pemula, disarankan memulai dengan jumlah kecil seperti 1-2 lot terlebih dahulu.
  5. Verifikasi dan Konfirmasi - Masukkan PIN transaksi dan periksa kembali seluruh detail pembelian. Pastikan tidak ada kesalahan dalam jumlah lot atau harga yang diinput.
  6. Monitor Eksekusi Order - Tunggu hingga order dieksekusi oleh sistem. Jika menggunakan market order, transaksi biasanya langsung terjadi. Namun jika menggunakan limit order, transaksi baru terjadi ketika harga menyentuh angka yang Anda tentukan.
  7. Simpan Bukti Transaksi - Setelah transaksi berhasil, simpan bukti transaksi yang dapat diunduh dari aplikasi sebagai dokumentasi investasi Anda.

Saham BBRI dikenal memiliki fundamental yang kuat dengan fokus pada segmen mikro dan UMKM. Bank ini memiliki jaringan terluas di Indonesia hingga ke pelosok daerah, yang menjadi keunggulan kompetitif dalam jangka panjang.

5. Cara Deposit Dana ke Rekening Efek

Cara Deposit Dana ke Rekening Efek (c) Ilustrasi AI

Sebelum dapat melakukan transaksi, investor perlu melakukan deposit atau pengisian dana ke Rekening Dana Nasabah (RDN). Proses deposit dapat dilakukan melalui transfer antar bank dengan berbagai metode yang tersedia.

Untuk nasabah Bank BCA, deposit dapat dilakukan melalui BCA Mobile, KlikBCA (internet banking), atau ATM BCA. Caranya adalah dengan melakukan transfer ke nomor RDN yang telah diberikan oleh sekuritas. Pastikan nomor rekening tujuan sudah terdaftar terlebih dahulu untuk memudahkan transaksi selanjutnya.

Nasabah Bank BRI dapat melakukan deposit melalui aplikasi BRImo, BRI Internet Banking, atau ATM BRI. Proses transfer dilakukan dengan memilih menu transfer antar bank, kemudian masukkan kode bank tujuan (biasanya BCA dengan kode 014) diikuti nomor RDN. Pastikan nominal transfer sudah memperhitungkan biaya transfer antar bank jika ada.

Selain melalui bank, beberapa sekuritas juga menerima deposit melalui e-wallet seperti OVO dan LinkAja. Metode ini lebih praktis namun biasanya memiliki batasan nominal transaksi. Pilih metode deposit yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan Anda.

Waktu pemrosesan deposit bervariasi tergantung metode yang digunakan. Transfer sesama bank biasanya langsung masuk, sementara transfer antar bank dapat memakan waktu beberapa menit hingga beberapa jam. Lakukan deposit jauh sebelum waktu trading untuk memastikan dana sudah tersedia saat ingin bertransaksi.

6. Tips Investasi Agar Tidak Rugi

Tips Investasi Agar Tidak Rugi (c) Ilustrasi AI

Memahami cara menanam saham di bank BCA, BRI saja tidak cukup. Investor juga perlu menerapkan strategi yang tepat agar investasi menguntungkan dan meminimalkan risiko kerugian.

Pertama, beli saat harga melemah. Pembelian saham di harga rendah memberikan margin of safety yang lebih lebar. Gunakan analisis teknikal untuk mengidentifikasi level support dan resistance, serta pantau tren pergerakan harga dalam beberapa periode waktu. Hindari membeli saat harga sudah terlalu tinggi karena potensi koreksi lebih besar.

Kedua, jangan menangkap pisau jatuh. Meskipun harga saham sedang turun dan terlihat murah, bukan berarti itu waktu terbaik untuk membeli. Perhatikan volume transaksi dan tren pergerakan harga. Jika penurunan masih berlanjut dengan volume tinggi, tunggu hingga ada indikasi pembalikan arah sebelum masuk.

Ketiga, manfaatkan fitur auto-order. Sebagian besar aplikasi sekuritas menyediakan fitur untuk memasang batas harga jual otomatis (stop loss). Fitur ini membantu menekan kerugian dengan menjual saham secara otomatis ketika harga turun mencapai batas tertentu yang telah ditentukan.

Keempat, pantau perkembangan berita. Saham perbankan sangat sensitif terhadap kebijakan moneter, suku bunga, dan kondisi ekonomi makro. Ikuti berita terkini dari sumber terpercaya untuk mengantisipasi pergerakan harga. Hindari membeli saat ada sentimen negatif yang kuat atau menjual saat sentimen positif berlebihan.

Investor pemula disarankan untuk memulai dengan jumlah kecil dan fokus pada investasi jangka panjang. Saham BBCA dan BBRI memiliki track record yang baik dalam jangka panjang, sehingga cocok untuk strategi buy and hold. Jangan panik saat harga turun sementara, selama fundamental perusahaan masih kuat.

7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) (c) Ilustrasi AI

Berapa modal minimal untuk membeli saham BCA dan BRI?

Modal minimal tergantung harga saham saat itu dikalikan 100 lembar (1 lot). Misalnya jika harga BBCA Rp8.275 per lembar, maka minimal Rp827.500 untuk 1 lot ditambah biaya transaksi sekitar 0,15-0,25%. Untuk BBRI dengan harga sekitar Rp4.350 per lembar, minimal sekitar Rp435.000 per lot. Investor pemula disarankan menyiapkan dana lebih untuk beberapa lot agar lebih fleksibel.

Apakah harus punya rekening di Bank BCA atau BRI untuk beli sahamnya?

Tidak harus. Anda bisa membeli saham BBCA dan BBRI meskipun tidak memiliki rekening di bank tersebut. Yang diperlukan adalah Rekening Dana Nasabah (RDN) di perusahaan sekuritas pilihan Anda. RDN biasanya dibuka di bank tertentu sesuai kerjasama sekuritas, dan Anda bisa transfer dari bank mana saja untuk mengisi saldo RDN tersebut.

Bagaimana cara mendapatkan dividen dari saham BCA dan BRI?

Dividen akan otomatis masuk ke RDN Anda setelah perusahaan melakukan pembagian dividen yang biasanya dilakukan setahun sekali setelah RUPS. Anda harus sudah menjadi pemegang saham sebelum tanggal cum date untuk berhak mendapat dividen. Tidak perlu melakukan klaim khusus, sistem akan otomatis mendistribusikan dividen ke seluruh pemegang saham yang terdaftar.

Apakah bisa menjual saham kapan saja setelah membeli?

Secara teknis bisa, namun ada aturan settlement T+2 di pasar saham Indonesia. Artinya, jika Anda membeli saham hari ini, saham baru benar-benar menjadi milik Anda 2 hari bursa kemudian. Anda tetap bisa menjual sebelum settlement (day trading), namun dana hasil penjualan baru bisa ditarik setelah T+2. Pastikan memahami mekanisme ini untuk menghindari pembiayaan talangan yang bisa dikenakan biaya tambahan.

Apa perbedaan market order dan limit order saat membeli saham?

Market order adalah pembelian langsung di harga pasar terbaik saat itu, transaksi biasanya langsung tereksekusi. Limit order adalah pembelian dengan menentukan harga maksimal yang bersedia dibayar, transaksi baru terjadi jika ada penjual di harga tersebut. Market order cocok untuk saham likuid seperti BBCA dan BBRI yang ingin segera dimiliki, sementara limit order cocok untuk mendapat harga terbaik meski harus menunggu.

Bagaimana cara memilih sekuritas yang tepat untuk pemula?

Pilih sekuritas yang terdaftar di OJK, memiliki reputasi baik, dan menyediakan aplikasi trading yang user-friendly. Pertimbangkan juga biaya transaksi (fee broker), minimal deposit, dan layanan customer service. Beberapa sekuritas populer untuk pemula antara lain BCA Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan sekuritas lain yang menawarkan edukasi lengkap dan platform mudah digunakan. Baca review dan bandingkan beberapa pilihan sebelum memutuskan.

Apakah investasi saham BCA dan BRI aman untuk jangka panjang?

Saham BBCA dan BBRI termasuk kategori blue chip dengan fundamental kuat, sehingga relatif lebih aman untuk investasi jangka panjang dibanding saham lapis dua atau tiga. Namun tetap ada risiko seperti fluktuasi harga, perubahan kondisi ekonomi, dan risiko sistemik pasar. Diversifikasi portofolio dan investasi sesuai profil risiko sangat disarankan. Kedua saham ini cocok sebagai inti portofolio jangka panjang dengan track record pembagian dividen yang konsisten.

(kpl/fed)

Rekomendasi
Trending