Ender Wiggin (Asa Butterfield) adalah seorang anak jenius yang hidup di masa depan ketika Bumi pernah hampir hancur akibat serangan alien bernama Formic. Untuk mencegah serangan berikutnya, militer internasional mulai melatih anak-anak berbakat sebagai calon komandan perang. Ender, yang dikenal cerdas, analitis, dan berbeda dari teman-temannya, direkrut oleh Kolonel Graff (Harrison Ford) ke dalam program pelatihan elite di luar angkasa.

Di tempat pelatihan yang keras dan penuh tekanan itu, Ender harus bersaing dengan para kadet muda lainnya, termasuk Petra Arkanian (Hailee Steinfeld) yang menjadi teman sekaligus pendukungnya. Setiap latihan semakin berat, menguji kemampuan strategi, emosi, dan empatinya. Graff melihat potensi besar dalam diri Ender, bahkan lebih dari yang dimiliki oleh komandan sebelumnya yang berhasil menyelamatkan Bumi. Namun, semakin jauh Ender melangkah, semakin ia menyadari bahwa pelatihan ini tidak sesederhana permainan taktik biasa.

Ender mulai mempertanyakan moralitas dari apa yang ia lakukan. Ia belajar bahwa strategi terbaik tidak selalu berarti kemenangan yang benar. Dengan tekad dan kecerdikannya, ia berjuang menemukan keseimbangan antara menjadi pemimpin yang kuat dan tetap mempertahankan sisi kemanusiaannya. Dunia menaruh harapan besar di pundaknya, tapi tanggung jawab itu perlahan berubah menjadi beban berat yang menguji batas pikirannya.

Saat Ender akhirnya dihadapkan pada pertempuran terbesar yang akan menentukan nasib umat manusia, ia menyadari sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Apakah kemenangan selalu berarti kebenaran, atau justru ada harga yang lebih besar yang harus dibayar?

Penulis Artikel: Anastashia Gabriel