Empat anggota tim Navy SEAL, Letnan Michael Murphy, Kopral Kepala Marcus Luttrell, Kopral Satu Matthew Axelson, dan Kopral Satu Danny Dietz ditugaskan untuk menjalankan misi rahasia di perbukitan Afghanistan. Mereka harus menemukan dan menembak Ahmad Shah, pemimpin kelompok Taliban yang dikenal kejam dan berbahaya. Saat sudah berada di posisi strategis untuk menembak, mereka kehilangan komunikasi dengan markas, membuat keputusan penting menjadi semakin rumit.

Situasi semakin kacau ketika tiga penggembala kambing tanpa sengaja melintasi area operasi mereka. Para prajurit terjebak dalam dilema moral yang sulit: membunuh penggembala demi menjaga kerahasiaan misi, atau melepaskannya dengan risiko besar. Setelah perdebatan panjang, Murphy memutuskan untuk melepaskan para penggembala tersebut, memilih kemanusiaan di atas keberhasilan misi.

Keputusan itu ternyata menjadi titik balik yang fatal. Tak lama setelah mereka dilepaskan, para penggembala itu melaporkan keberadaan pasukan Amerika kepada kelompok Taliban. Dalam waktu singkat, pasukan musuh mengepung perbukitan, memaksa tim Navy SEAL bertarung demi hidup mereka di medan yang tidak menguntungkan.

Dengan komunikasi yang masih terganggu dan jumlah musuh yang jauh lebih banyak, tim mulai kehabisan amunisi, tenaga, dan harapan. Mampukah mereka bertahan dan menyelesaikan misi di tengah pertempuran tanpa akhir itu, atau justru satu per satu harus gugur di tanah asing yang penuh bahaya?

Penulis artikel: Abdilla Monica Permata B.