Ketika seseorang menunjukkan cinta bukan lewat kata-kata, tapi lewat animasi buatan tangan yang penuh imajinasi. Itulah yang dilakukan Michel Gondry, sutradara jenius di balik Eternal Sunshine of the Spotless Mind.

Tinggal jauh dari putrinya, Maya, yang baru berusia empat tahun, Gondry menemukan cara ajaib untuk tetap dekat. Maya memberinya sebuah judul, dan sang ayah mengubahnya menjadi kisah animasi seru yang ia buat sendiri.

Selama bertahun-tahun, Gondry menciptakan dunia ajaib tempat Maya bisa jadi siapa pun, putri duyung, alien, detektif, kapten kapal, bahkan jurnalis foto.

Tapi di balik semua keceriaan itu, muncul satu pertanyaan sederhana tapi menyentuh, apakah Maya akan terus bermain dalam dunia imajinasi ini, atau suatu hari ia akan berhenti dan benar-benar tumbuh dewasa?

Maya, Give Me a Title adalah proyek cinta enam tahun yang memperlihatkan sisi paling personal dari Gondry. Dengan potongan kertas, animasi stop-motion, dan kreativitas tanpa batas, ia membangun jembatan antara seni dan kasih sayang seorang ayah.

Tak hanya jadi tontonan hangat, film ini juga jadi refleksi manis tentang bagaimana cerita bisa menyatukan dua hati, bahkan ketika jarak memisahkan mereka.