Edward Snowden (Joseph Gordon-Levitt) adalah seorang ahli teknologi berbakat yang bekerja untuk Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA). Ia percaya bahwa pekerjaannya melindungi negaranya dari ancaman global. Namun, keyakinannya mulai goyah ketika ia menemukan bahwa pemerintah AS diam-diam memata-matai jutaan warga, termasuk sekutunya sendiri. Apa yang awalnya dianggap sebagai langkah keamanan nasional ternyata menyimpan sisi gelap yang jauh lebih besar dari yang ia bayangkan.

Bersama pacarnya Lindsay Mills (Shailene Woodley), Snowden menjalani kehidupan yang tampak normal, tetapi di balik layar, ia terus dihantui oleh rasa bersalah dan kebingungan moral. Semakin dalam ia terlibat dalam sistem intelijen, semakin jelas bahwa teknologi yang seharusnya digunakan untuk melindungi justru digunakan untuk mengontrol. Ketegangan batin ini membuatnya berada di ambang keputusan besar yang akan mengubah hidupnya selamanya.

Dengan risiko tinggi, Snowden akhirnya mencuri ribuan dokumen rahasia dan menyerahkannya kepada jurnalis Glenn Greenwald (Zachary Quinto) serta Laura Poitras (Melissa Leo). Tindakan ini membuatnya menjadi buronan internasional, dianggap pengkhianat oleh sebagian orang, namun pahlawan oleh yang lain. Film ini menggambarkan ketegangan psikologis dan moral seorang pria yang memilih kebenaran meski harus kehilangan kebebasannya.

Apakah Snowden benar-benar seorang pengkhianat, atau justru pahlawan yang berani melawan sistem demi membuka mata dunia terhadap kebenaran yang disembunyikan?

Penulis Artikel: Anastashia Gabriel