Pada tahun 1980-an, Sam Lee, seorang sutradara aksi yang penuh semangat, mengatur sebuah adegan lompat yang salah perhitungan hingga menyebabkan salah satu stuntman di timnya mengalami kelumpuhan. Setelah kecelakaan tragis itu, Lee meninggalkan industri film dan beralih menjadi seorang tabib dit da (pengobatan tradisional Tiongkok untuk cedera).

Bertahun- tahun kemudian, di masa kini, Lee didatangi oleh seorang sutradara kenalannya bernama Cho saat makan malam di klub bela diri. Cho ingin membuat film terakhirnya, sebuah proyek perpisahan bergaya film aksi 1980-an, dan mengajak Lee untuk bergabung sebagai sutradara aksi. Meski ragu, Lee akhirnya setuju karena rasa persahabatan.

Film Cho dibintangi oleh Wai, seorang bintang aksi internasional yang dulunya juga bagian dari tim Lee. Namun, hubungan mereka tidak berjalan baik, Wai masih menyimpan rasa benci terhadap metode kerja Lee yang ambisius dan dianggap berbahaya. Setelah dibujuk, Wai akhirnya menyetujui keterlibatan Lee, dengan satu syarat, timnya sendiri yang akan menangani adegan-adegan yang tidak berisiko tinggi.

Tak lama kemudian, Lee bertemu Long, seorang stuntman muda yang kini bekerja sebagai kurir untuk menyambung hidup. Long sempat berniat meninggalkan dunia stunt karena keberatan dari kakaknya, namun ketika Lee menawarinya posisi sebagai asisten dan koordinator aksi, ia menerimanya dengan antusias. Sayangnya, keputusan itu justru membuat hubungannya dengan sang kakak semakin memburuk.