Alasan Akame ga Kill Jadi Anime Populer, Penuh Pertarungan Brutal

Alasan Akame ga Kill Jadi Anime Populer, Penuh Pertarungan Brutal
(Credit: Fandom)

Kapanlagi.com - Akame ga Kill! merupakan anime action fantasy yang diadaptasi dari manga Jepang karya Takahiro dan ilustrator Tatsuya Tashiro, tayang pertama kali pada tahun 2014 oleh studio White Fox.

Anime ini berlatar di kerajaan fiktif bernama The Empire yang korup dan dipenuhi tirani, di mana sekelompok pembunuh rahasia bernama Night Raid berjuang melawan pemerintahan busuk.

Dengan total 24 episode plus film pendek dan manga lanjutan, serial ini menggabungkan elemen dark fantasy, pertarungan epik, dan drama politik yang intens.

1. Sinopsis dan Plot Akame ga Kill

Akame ga Kill! mengisahkan Tatsumi, pemuda desa yang datang ke ibu kota The Empire untuk mencari nafkah, tapi malah terseret ke dunia gelap penuh korupsi.

Ia bergabung dengan Night Raid, kelompok assassin yang menggunakan Teigu, senjata legendaris berenergi supermu, untuk membunuh pejabat jahat.

(Credit: Fandom)

Plotnya penuh twist, dengan pertarungan brutal antar karakter seperti Akame si pedang pemotong segala, Leone si beastkin liar, dan Esdeath sang jenderal sadis dari pihak Empire.

Cerita berkembang dari misi pembunuhan sederhana menjadi perang revolusi total, di mana aliansi rapuh dan pengkhianatan mengintai.

Musim utamanya berakhir tragis, tapi manga punya ending berbeda yang lebih lengkap. Secara keseluruhan, plotnya mengeksplorasi tema balas dendam, persahabatan, dan biaya perubahan sosial di tengah dunia dystopian.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Alasan Kenapa Populer

(Credit: Fandom)

Popularitas Akame ga Kill! meledak berkat adegan action yang brutal dan satisfying, ditambah desain Teigu unik seperti Susanoo atau Murasame yang mematikan.

Penggemar suka twist kematian karakter mendadak, tak ada yang aman, yang bikin cerita unpredictable, mirip permainan Rusia roulette emosional. Selain itu, waifu seperti Akame dan Mine jadi magnet besar di komunitas anime.

Anime ini juga viral di media sosial berkat meme, fanart, dan diskusi "who dies next", plus OP/ED lagu seperti "Skyreach" yang catchy.

Penjualan Blu-ray dan merchandise global mencapai jutaan, sementara rating MyAnimeList 7.4/10 dari 500 ribu+ reviewer menegaskan daya tariknya bagi pecinta dark shonen.

3. Siapa yang Cocok Nonton?

(Credit: Fandom)

Anime ini cocok buat penggemar Dark Fantasy seperti Berserk, Tokyo Ghoul, atau Attack on Titan yang tak takut gore dan ending bittersweet.

Penonton remaja dewasa (17+) yang suka action cepat, karakter kuat perempuan, dan plot politik kompleks akan ketagihan. Hindari kalau kamu sensitif kekerasan grafis atau suka cerita happy ending.

Pecinta shonen klasik seperti Naruto mungkin kaget dengan nada gelapnya, tapi justru itu yang bikin adiktif. Cocok juga untuk yang mau anime pendek (24 eps) dengan rewatch value tinggi untuk analisis Teigu dan lore.

4. Fakta Menarik

- Teigu Terinspirasi Sejarah: 24 Teigu di anime terinspirasi artefak mitos China, seperti Incursio milik Tatsumi yang mirip armor kuno.

- Ending Berbeda: Anime divergen dari manga di episode akhir; manga selesai 2016 dengan survival lebih banyak karakter.

- Voice Actor Bintang: Akame diisi Sora Amamiya (seiyu kenamaan), sementara Esdeath oleh Noto Mamiko dari The Melancholy of Haruhi Suzumiya.

- Spin-off Sukses: Ada Akame ga Kill! Theater (chibi shorts) dan game mobile resmi di Jepang.

- Kontroversi Sensor: Beberapa adegan berdarah diubah untuk TV Jepang, tapi versi uncut di streaming penuh gore.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

Rekomendasi
Trending