1. Saudara Kembar dari Cahaya: Yoriichi dan Michikatsu

Cerita Kelam di Balik Sangarnya Karakter Kokushibo (credit: ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Michikatsu lahir bersamaan dengan Yoriichi, namun sejak kecil, ia merasa menjadi bayangan yang tak terlihat dari saudaranya sendiri. Yoriichi dikaruniai bakat luar biasa dalam seni pedang dan pernapasan, yang membuat semua orang menjadikannya pusat perhatian, sementara Michikatsu dilihat sebagai "yang biasa-biasa saja".

Meski demikian, Michikatsu tak pernah benar-benar membenci adiknya, namun rasa minder dan iri perlahan berkembang menjadi obsesi untuk mengunggulinya. Ia pun memutuskan bergabung dalam pasukan pembasmi iblis demi mengejar kejayaan yang setara dengan Yoriichi, berharap suatu hari ia bisa berdiri sejajar atau bahkan melampaui kembarannya.

2. Awal dari Kejatuhan: Pilihan Menjadi Iblis

Ketika Michikatsu menyadari bahwa dirinya menua sementara Yoriichi tetap muda dan kuat, ia mulai merasa semakin frustrasi. Demi mempertahankan kekuatan dan hidup lebih lama untuk mengalahkan saudaranya, Michikatsu menerima tawaran dari Muzan Kibutsuji untuk menjadi iblis.

Perubahan itu memberinya keabadian dan kekuatan luar biasa, tapi juga menghapus sisa-sisa kemanusiaannya. Sejak saat itu, ia dikenal sebagai Kokushibo, Iblis Peringkat Atas Satu (Upper Moon One), sekaligus salah satu pendekar pedang iblis paling menakutkan dalam sejarah DEMON SLAYER.

3. Penyesalan di Ujung Kehidupan Kekal

Cerita Kelam di Balik Sangarnya Karakter Kokushibo (credit: ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Meski ia menjadi lebih kuat sebagai iblis, Kokushibo tetap tidak bisa menandingi saudaranya yang bahkan tetap unggul sebagai manusia biasa hingga akhir hayat. Kokushibo hidup ratusan tahun, namun dalam setiap kemenangan yang ia raih, hanya ada kehampaan karena semua yang pernah ia cintai telah ia tinggalkan.

Di saat-saat terakhir hidupnya, Kokushibo menyadari bahwa obsesinya membuatnya kehilangan arah, menghancurkan jiwanya sendiri, dan membuatnya tak pernah benar-benar puas. Bahkan dengan semua kekuatan yang dimilikinya, ia tak mampu menyentuh kebahagiaan sejati.

4. Tragedi Seorang Pendekar: Potensi yang Hilang

Sebagai manusia, Michikatsu sejatinya memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pilar kekuatan pembasmi iblis. Namun kecemburuannya terhadap Yoriichi membuatnya memilih jalan kekuasaan yang lebih mudah tapi penuh konsekuensi gelap.

Alih-alih menjadi pelindung umat manusia, ia malah berubah menjadi ancaman terbesar mereka—dikenal dengan teknik pernapasan bulan yang mematikan. Ia menjadi pengingat nyata bahwa rasa iri dan ambisi bisa mengubah seseorang menjadi monster, bahkan jika awalnya niatnya adalah untuk menjadi lebih baik.

5. Kokushibo dalam Perspektif Dunia DEMON SLAYER

Cerita Kelam di Balik Sangarnya Karakter Kokushibo (credit: ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Dalam dunia DEMON SLAYER, kisah para iblis seringkali dipenuhi oleh tragedi dan penyesalan mendalam, termasuk Kokushibo. Backstory-nya dianggap sebagai salah satu yang paling menyayat hati, karena berakar dari konflik internal dan kegagalan dalam menerima diri sendiri.

Tanpa pernah mendapatkan pengakuan yang ia dambakan, Kokushibo hanya menemukan kehampaan. Ia membuktikan bahwa kekuatan yang diperoleh dari penderitaan dan kecemburuan tak akan pernah memberi ketenangan.

6. Pertanyaan Terkait Kisah Kelam Kokushibo

Q: Mengapa Kokushibo menjadi iblis?
A: Karena kecemburuan dan keinginannya untuk melampaui Yoriichi, saudara kembarnya, serta ketakutannya terhadap kematian dan kelemahan manusia.

Q: Siapa nama asli Kokushibo?
A: Nama asli Kokushibo adalah Michikatsu Tsugikuni, saudara kembar dari Yoriichi Tsugikuni.

Q: Apa teknik yang digunakan Kokushibo?
A: Kokushibo menggunakan Pernapasan Bulan (Moon Breathing), teknik unik yang diciptakannya sendiri setelah menjadi iblis.

Q: Mengapa kisah Kokushibo dianggap tragis?
A: Karena seluruh hidupnya dikuasai oleh rasa iri dan ambisi, hingga akhirnya ia kehilangan kemanusiaan, keluarga, dan kedamaian jiwanya.

Mau baca kisah karakter anime lainnya? Yuk baca sekarang di KapanLagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?