1. Sutradara K-POP DEMON HUNTERS Akui Terinspirasi

Maggie Kang, sutradara serial Netflix K-POP DEMON HUNTERS, mengungkap bahwa grup fiksi Saja Boys dalam karyanya terinspirasi dari masa mudanya sebagai penggemar H.O.T. Pengakuan ini membuat para anggota H.O.T. kaget sekaligus bangga.

"Aku sangat terkejut. Aku tidak pernah mengira sutradara akan menyebutnya secara langsung. Aku bersyukur dan ingin bertemu dia suatu hari," ungkap Tony An.

2. Reaksi Para Anggota H.O.T.

Kangta menanggapi kabar tentang kemiripan H.O.T dengan karakter serial Netflix K-POP DEMON HUNTERS dengan rasa tak percaya. Meski menyampaikan respons yang menunjukkan ekspresi terkejut, mereka senang karya H.O.T. masih menjadi inspirasi hingga kini.

"Awalnya aku tidak tahu sama sekali. Aku tak pernah membayangkannya. Tapi sekarang setelah mendengar itu, aku bisa melihat kemiripan pada gaya rambut Woo Hyuk dan Hee Jun," ungkap Kangta.

"Karakter outsider pastinya aku, dan vokalis utama Jin Woo jelas Kangta," tambah Jang Woo Hyuk.

3. H.O.T. Sebagai Legenda K-Pop Generasi Pertama

H.O.T. sendiri meruakan boygroup generasi pertama yang debut tahun 1996 di bawah SM Entertainment. Dengan hits seperti "Candy” dan "We Are the Future", mereka dianggap sebagai pelopor budaya fandom K-Pop modern.

Warisan mereka begitu kuat hingga masih memengaruhi karya-karya K-Pop sampai saat ini. Tidak hanya dari sisi musik, tetapi juga gaya, koreografi, dan budaya penggemar. Kehadiran H.O.T. menjadi fondasi penting bagi boygroup generasi berikutnya.

4. FAQ seputar H.O.T. dan K-POP DEMON HUNTERS

Siapa sutradara K-POP DEMON HUNTERS?
Maggie Kang adalah sutradara serial Netflix ini, sekaligus penggemar H.O.T. di masa mudanya.

Apa yang menjadi inspirasi terciptanya Saja Boys?
Grup fiksi ini terinspirasi dari H.O.T., boygroup generasi pertama K-Pop.

Bagaimana respons anggota H.O.T.?
Mereka merasa terkejut, bangga, dan senang karena karya mereka masih relevan hingga kini.

Mengapa H.O.T. dianggap legenda?
Karena mereka adalah pionir boygroup K-Pop yang memengaruhi musik, gaya, dan budaya fandom sejak 1996.

Temukan berbagai ulasan menarik dunia hiburan lainnya di kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?