Kronologi Gaeun MADEIN Lapor Dapat Pelecehan Seksual dari CEO Agensi, Mengaku Diraba Hingga Dipaksa Ciuman
Diterbitkan:

Gaeun MADEIN (credit: instagram.com/we.madein.you)
Kapanlagi.com - Sebuah insiden pelecehan seksual saat ini sedang menjadi perbincangan pencinta K-Pop. Ini setelah diketahui ada seorang member girlgroup yang mendapat pelecehan seksual dari CEO agensinya sendiri.
Dilansir dari Koreaboo, berita ini pertama kali diketahui setelah acara Scandal Survivor yang tayang di JTBC, menjelaskan tentang kalau ada idola member girlgroup generasi kelima menjadi korban pelecehan seksual. Rekaman berisi suara korban yang sudah diberi filter agar tidak diketahui identitasnya dan direkam pada tanggal 26 Oktober lalu, ditayangkan di acara tersebut.
Ini isi dari rekaman tersebut:
Advertisement
"Aku bilang keinginanku untuk keluar dari grup setelah beberapa aktivitas. Dia tanya kalau keinginanku dituruti, apa dia juga akan mengabulkan permintaannya? Dia ingin aku jadi pacarnya selama sehari.
Dia tanya apa boleh menciumku, tapi kemudian menarikku dan memaksaku untuk menciumnya. Aku terus tutup mulut, tapi dia tiba-tina memaksakan lidahnya untuk masuk (ke mulutku) dan terus menciumku, dia juga menjilat leher dan telingaku.
Aku fokus untuk melindungi bagian bawah diriku tapi dia terus memindahkan tanganku dan terus menyentuhku. Dia tanya, 'Boleh menyentuh payudaramu?' dan 'Boleh aku merasakan pantatmu sekali saja?'. Aku bilang tidak, tapi dia terus melakukannya selama dua jam."
Alasannya menerima permintaan sang CEO, karena dia mengira cuma sekadar kencan biasa, seperti makan di restoran atau nonton bioskop. Dia juga ingin bisa terus beraktivitas bersama grup sampai keluar. Tapi kemudian CEO (setelah permintaan diiyakan) buru-buru mengunci pintu kantornya dan merabanya. CEO juga terus memaksa mereka berciuman saat sedang nonton film. CEO juga melarangnya untuk lari saat itu.
Pengacara pihak agensi menyatakan kalau si member girlgroup inilah yang ingin terus bertahan di grup dan setuju menjadi pacar satu hari CEO-nya. Pengacara juga bilang ada rekaman saat keduanya berada di dalam mobil, tapi tidak ada kejadian aneh.
1. Orang Tua Member Sudah Buka Suara
CEO itu sendiri sudah bertemu dengan para orang tua member girlgroup dan mengaku melakukan kesalahan. Tapi para orang tua tidak terima dengan menyatakan kalau itu bukan kesalahan melainkan kesengajaan.
"Kamu mengasuh anak-anak kamu dengan tujuan lain. Apa kamu sering nonton film tengah malam dengan idol wanita? Kalau mereka tidak menurutimu, mereka akan berada dalam kondisi dirugikan. Dari sudut pandang kami, itu bukan hukuman, tapi siksaan buat anak-anak kami. Kamu sadar kan kalau dia masih di bawah umur?" ujar pernyataan orang tua member.
Setelah sempat menyangkal, sang CEO akhirnya minta maaf dan janji akan mundur dari jabatannya serta tidak akan lagi berkomunikasi dengan para member girlgroup. Tapi dia juga menyatakan sulit untuk membubarkan grup karena ada para pemegang saham, oleh karena itu dia akan terus memantau grup dari balik layar.
(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)
2. CEO Ternyata Tidak Keluar Agensi dan Brainwash Member Lain
Tiga hari setelah bertemu dengan orang tua member, CEO ketahuan sedang menonton penampilan grup tersebut. Setelah didekati dia bilang akan pergi. Nyatanya CEO ini ikut saat para member terbang ke Jepang, dua hari kemudian. Yang lebih mengagetkan, dia juga duduk di samping member yang mendapat pelecehan seksual darinya. Para member pun syok melihat ini semua dan member yang dapat pelecehan pun ketakutan sepanjang penerbangan. Setelah kejadian ini, agensi mengumumkan kalau member tersebut akan istirahat karena masalah kesehatan.
Tak cuma itu saja yang dilakukan CEO. Ia juga sempat mengumpulkan para member grup dan mencoba untuk mencuci otak mereka. Ia menyebut kalau si korban juga pelaku.
"Dia bilang, 'Kalau masalah ini diketahui publik dan agensi harus tutup atau ada masalah, kalian tahu berapa banyak yang harus kalian bayar untuk kerusakan ini? Kalian ingin lanjut atau tidak? Jawab dengan X atau O'," cerita seorang informan kepada JTBC.
Advertisement
3. Pengacara Agensi Bantah Ada Pelecehan Seksual
Kuasa hukum agensi juga sempat diwawancarai pihak Scandal Survivors. Ia membantah ada kejadian pelecehan seksual di agensi kliennya.
"Tidak ada sentuhan seksual atau pelecehan seksual antara member dan CEO. Faktanya, member itu yang menyebabkan permasalahan dan kontroversi di dalam grup. Memang benar, CEO pernah memeluknya dan mencoba menenangkan setelah dia meminta untuk terus bersama grup, tapi itu tidak bisa disebut sebagai sentuhan seksual."
4. Netizen Langsung Tahu yang Dimaksud Gaeun MADEIN
(credit: JTBC)
Meski pihak Scandal Survivor, tidak menyebut nama idola, grup atau agensi, netizen bisa mengetahui lewat sebuah rekaman blur yang ditayangkan JTBC. Mereka tahu kalau itu adalah penampilan dari MADEIN saat hadir di acara musik M! Countdown.
Selain itu mereka langsung tahu kalau yang dimaksud adalah Gaeun. Ini setelah Gaeun menghapus semua postingan di media sosial bahkan unfollow akun CEO-nya. Tanggal 11 November lalu, Gaeun juga kebetulan diumumkan hiatus karena masalah kesehatan.
Gaeun sebelumnya adalah member Limelight. Dia debut lagi bersama MADEIN tanggal 3 September 2024 lalu. Jika rekaman Gaeun yang dibuat untuk acara Scandal Survivor tertanggal 26 Oktober 2024, artinya kejadian pelecehan seksual terjadi sebelum tanggal tersebut. Selain itu, ini berarti usia Gaeun masih 18 tahun dan menurut Undang-Undang Korea, dia masih di bawah umur.
5. Pernyataan 143 Entertainment
Pernyataan tertulis 143 Entertainment (credit: instagram.com/we.madein.you)
Setelah netizen mengetahui kalau korban dari pelecehan tersebut adalah Gaeun dari grup MADEIN yang bernaung di bawah agensi 143 Entertainment, pihak agensi lalu memberikan pernyataan di media sosial. Ini isi pernyataan mereka:
"Ini 143 Entertainment.
Kami ingin menyampaikan posisi kamu terkait isu yang dilaporkan Scandal Survivor, JTBC. Pertama-tama, kami ingin mengklarifikasi bahwa tidak ada pelecehan seksual atau bentuk apapun dari sentuhan seksual yang terkait dengan penyalahgunaan kekuasaan antara member yang disebut dengan perwakilan agensi. Apa yang dilaporkan sepenuhnya salah.
Selain itu, detail mengenai insiden hotel yang berhubungan dengan member bersangkutan adalah dia yang menghabiskan waktu bersama kenalannya, dan bukan seperti yang diberitakan.
Informasi yang ditayangkan hanya didasarkan pada pernyataan dari sesorang yang tidak ada hubungannya dengan member tersebut, serta memberikan keterangan yang tidak akurat. Kami ingin menekankan sekali lagi bahwa masalah ini tidak berdasar dan sama sekali tidak benar.
Kami dengan tulus meminta maaf karena menimbulkan kekhawatiran terkait masalah yang tidak terduga dan tidak menguntungkan ini."
(kor/pit)
Advertisement