Richie Ren dan Miriam Yeung Berperan dalam Film Klasik
Kapanlagi.com - Sebuah film drama Mandarin bernuansa klasik tengah digarap. Judul aslinya, Hua Hao Yue Yuan (terjemahannya, Bulan Purnama). Disinilah untuk pertama kalinya Richie Ren dipertemukan dengan Miriam Yeung (alias Yang Chien-hua). Di sini juga untuk pertama kalinya Miriam bermain dalam sebuah film klasik. Awalnya ia agak mencemaskan dengan penampilannya, "Baru belakangan setelah saya tahu konsultan image dan kostum desainernya adalah Chi Cong-wen dan Wu Li-lu barulah saya agak tenang karena saya yakin mereka tahu betul bagaimana membuat penampilan saya jadi lebih cantik dari aslinya," tutur Miriam.
Tantangan terbesar dalam film ini bagi keduanya adalah syutingnya di wilayah Shangrila, Tibet, Pegunungan Himalaya, "Setelah sampai di sana saya baru tahu apa yang dinamakan surga dunia, langit dan air seolah menyatu, air danaunya pun begitu jernih, bayang-bayang langit, awan dan gunung tampak jelas di air. Waktu syuting tubuh saya harus digantung dengan kabel, juga ada adegan saya berlari-lari di padang rumput hijau. Karena syuting di tempat ketinggian seperti itu, kepala saya jadi pusing, akhirnya terpaksa merepotkan kedua bodyguard Richie untuk mengantarkan saya kembali ke hotel."
"Tempat itu benar-benar sangat indah," menyetujui Richie, "Walau takut berada di ketinggian, kami tetap berusaha berakting dengan baik. Tak urung gerakan kami menjadi lamban. Kami masing-masing juga membawa sebotol oksigen. Waktu itu Miriam memang merasa tidak nyaman sekali, saya menawarkan dia menggunakan pemeran pengganti, tapi dia menolak. Menurutnya jika harus menggunakan pemeran pengganti, akan menyia-nyiakan pemandangan yang begitu indah."
"Miriam juga mengatakan bahwa, syuting di sana memang tidak mudah, namun kami hanya capek satu kali tapi kenangan indah tentang tempat yang begitu indah akan terpatri selama-lamanya dalam ingatan, menonton kembali film tersebut pun akan tetap mengingatkan kenangan indah itu. Setelah mendengar kata-kata Miriam tadi, saya menyadari bahwa setiap pengorbanan pasti akan mendapatkan imbalan yang setimpal," ujar Richie lagi.
Advertisement
Menurut Miriam sendiri, main dalam film ini merupakan sebuah pelajaran yang teramat berharga baginya, karena film itu memang merupakan sebuah produksi besar. "Pemain film yang asalnya dari penyanyi seperti saya ini memang butuh kesempatan seperti ini. Dalam film itu saya mencoba beberapa cara berakting yang sebelumnya tidak pernah saya lihat di film manapun."
Ditambahkannya, "Pengalaman syuting film itu juga mengajarkan kepada saya, bahwa berakting tidak semata-mata mengandalkan dialog, namun sebuah tatapan mata maupun gerak tubuh, atau bahkan suasana yang diciptakan lewat sebuah lampu minyak pun mengandung unsur teaterikal. Sutradaranya yang kritis membuat saya belajar banyak, namun saya merasa akting saya cukup lancar. Kepuasan batin yang saya rasakan pun besar."
Film itu mengisahkan legenda tentang seorang puteri raja bernama Puteri Han Siang. Sejak kecil ia terpaksa h dikucilkan ayahnya lantaran bau badannya sangat tidak sedap. Setelah tumbuh dewasa, sang ayah berusaha mencarikan suami untuknya. Puteri Han Siang kemudian bertemu pemuda gunung penggembala domba bernama Shen Meng-chi (yang tentu saja diperani Richie Ren). Si gembala tak tahu identitas Han Siang sesungguhnya namun ia berbaik hati membantu sang gadis menghilangkan bau tubuhnya. Dari inilah ceritanya berkembang menjadi kisah kasih romantis sepasang muda mudi.
(Di luar nurul, Inara Rusli dilaporkan atas dugaan perselingkuhan dan Perzinaan!)
(dst/erl)
Erlin
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Mau Foto Astetik? Kamera Mini Andalan Anak Skena yang Lagi Viral Ini Patut Dicoba
-
Teen - Fashion Hangout Pilihan Jam Tangan Stylish untuk Anak Skena yang Mau Tampil Lebih Standout
