Kapanlagi.com - Bintang-bintang India datang silih berganti ke Indonesia. Tak sedikit yang sudah pulang, tapi ada yang rutin datang lagi setiap beberapa bulan sekali seperti Shaheer Sheikh.

Bukan hal yang mudah bekerja di luar negeri dan harus jauh dari orang terkasih serta keluarga. Namun para seleb dari India ini tetap tertarik untuk datang ke Indonesia, dan ANTV yang mengundang pun terus mendatangkan bintang baru. Dan tentu saja itu bukan tanpa alasan, salah satunya adalah sambutan baik dari seleb Indonesia yang kerja bareng bintang India.

"Alhamdulillah kita punya artis-artis yang positif. Mereka welcome. Mereka saling support, tahu bahwa kalau mereka saling support akan menghasilkan sesuatu yang baik juga. Jadi yang terjadi seperti itu. Malah mereka membantu supaya tidak kaku, tidak sungkan. Biasanya waktu di awal-awal, setelah syuting mereka makan bareng. Maksudnya supaya lebih dekat. Karena bagaimanapun sebuah kolaborasi akan sukses kalau chemistry antara mereka jalan," terang Kiki Zulkarnain.

Bintang India di Indonesia ©KapanLagi.com®/Muhammad Akrom Sukarya

"Seperti Pesbukers yang kontennya komedi. Kalau materi sudah kita siapkan, ternyata chemistry-nya nggak jalan yang tidak akan berhasil. Ya kita di sini semua bersyukur ya artis Indonesia welcome. Artis Indianya juga mau belajar, jadi mereka saling beradaptasi. Biar bagaimanapun, kehadiran artis India di sini kan untuk promo series mereka yang sedang atau akan segera tayang. Jadi tahu kewajibannya apa," kata Kiki.

Agar penonton tidak bosan, para seleb India ini diikutsertakan dalam beberapa program lainnya. Seperti Shakti Arora yang dua atau tiga hari ikut bermain di sinetron Kecil-Kecil Mikir Jadi Manten, atau Arjit Taneja yang main sinetron Nadin bersama Dewi Perssik, dan Mrunal Jain yang main Di Pangkuan Himalaya. Namun program reguler para bintang India ada di Pesbukers.

Para bintang India ini juga sangat kooperatif dan profesional. Mereka pun belajar bahasa Indonesia secara reguler seminggu dua kali di kelas khusus yang disediakan ANTV. Dari kursus ini, beberapa di antara para bintang India sudah mulai pede bicara dengan bahasa Indonesia di depan kamera.

"Ada teknik-teknik tertentu yang kita lakukan untuk mengingatkan mereka. Tapi kita juga membiasakan mereka mendengar kata-kata itu. Biar mereka mengerti. Mungkin untuk menjawabnya takes time, tapi waktu orang ngomong dia sudah paham. Tapi kalau Shaheer itu luar biasa, dia sudah lancar dan tiap bulan datang (ke Indonesia)," terangnya.

Mrunal Jain, bintang 'Di Pangkuan Himalaya' ©KapanLagi.com®/Muhammad Akrom Sukarya

Bekerja jauh dari negara tercinta tak jarang membuat para bintang India merasa homesick. Namun secara rutin para bintang ini mendapatkan jatah libur untuk pulang. Tapi jika para bintang itu tidak mau pulang, keluarganya yang didatangkan ke sini, dan mereka senang-senang saja.

Soal permintaan khusus, hampir semua bintang India, khususnya yang pria meminta agar disediakan gym. Mereka benar-benar menjaga tubuh dengan baik, dan sebelum syuting harus gym dulu.

"Mereka hidupnya sangat tertib, menjaga berat badan dan most of them are vegetarian. Jadi mereka memilih makanan yang benar, suplemennya juga dan rutin tiap hari ke gym. Salah satu hal yang mereka tanyakan saat mau dibawa ke sini adalah gym. Karena bagi mereka olahraga itu penting. Dan itu kita siapkan mulai dari fasilitas gymnya, personal trainer-nya. Karena kita juga ingin menjaga tubuh mereka yang bagi mereka adalah mandatory. Beda banget sama (seleb) yang di sini ya. Kalau call time jam 9, jam 7 mereka harus ngegym," kata Kiki.

Semua akomodasi selama para bintang India di Indonesia, sepenuhnya ditanggung oleh ANTV. Kiki menyebut jika mereka memperlakukan para bintang India dengan baik, mencukupi apa yang dibutuhkan, sehinggga mereka juga akan kooperatif.

Semua bintang India belajar bahasa Indonesia, tapi yang paling istimewa adalah Shaheer ©KapanLagi.com®/Muhammad Akrom Sukarya

Yang membuat pekerjaan Kiki jadi lebih mudah adalah karena hampir semua bintang kooperatif. Baik laki-laki maupun perempuan, nyaris tak ada yang merepotkan. Namun bintang pria lebih mandiri daripada yang perempuan, tapi semuanya sangat baik.

"Rata-rata mereka ketemuan reguler. Tidak ribet kok. Paling kalau cewek lebih ribet menata rambut, make up pasti beda. Tapi mereka yang di sini, semua punya asisten masing-masing karena mereka membutuhkan itu selama di Indonesia. Tidak mungkin jalan sendiri. Biasanya yang perempuan minta asistennya perempuan. Selebihnya sih sama aja. Mereka tinggal di apartemen sendiri-sendiri, dan diberi asisten sehingga bisa diberi tahu mau makan apa, mau beli apa, butuh apa," kisah Kiki.

Setelah tiga tahun berlalu, sekarang ANTV sudah tidak kesusahan mendatangkan para bintang India ke Indonesia. Meski demikian tetap ada syarat dan ketentuan yang harus dimiliki oleh bintang India yang akan didatangkan ke Indonesia. Nggak mentang-mentang bintang India, lalu didatangkan ke sini begitu saja. Tetap ada kriteria yang harus dipenuhi.

"Ada seriesnya atau programnya sedang ditayangkan di kita. Itu kriteria utama. Karena penonton Indonesia harus tahu dulu mereka siapa. Ataupun mereka datang karena ada seriesnya akan tayang di kita. Harus ada kaitannya dengan program yang kita tayangkan dan semuanya begitu. Ada yang kontraknya long term, artinya mereka stay di sini dan kita aturin mau ke mana-mana saja. Tapi ada juga yang karena kesibukan mereka di India, kita hanya bisa datangkan short period. Sepuluh hari hingga dua minggu" jelas Kiki.

Hanya bintang yang ternama yang dibawa ANTV ke Indonesia ©KapanLagi.com®/Muhammad Akrom Sukarya

Selain itu, artis yang datang ke Indonesia juga yang memiliki program yang ada di 10 besar televisi India. Dan para bintang itu tidak bisa disebut sebagai bintang Bollywood, seperti yang selama ini dikenal oleh masyarakat Indonesia tentang dunia hiburan India.

"Begini, Tellywood sama Bollywood beda banget. Bollywood itu pemain film dan di sana memang lebih besar. Tapi kalau Tellywood, di TV Industri mereka ini juga sangat terkenal. Jadi kalau di industri TV, mereka ini jadi program nomor satu di sana, top 10. Semua program top 10 di India itu sudah milik kita. Pemain Bollywood sama Tellywood dua hal yang berbeda. Bollywood nggak main Telly, Telly nggak main Bolly," terang Kiki.

Meski demikian, juga ada selebritis Bollywood yang didatangkan ANTV ke Indonesia. Seperti Gurmeet Choudary yang debut di Bollywood lewat film KAMOSHIYAN, dan ia sudah menyapa fansnya di Indonesia.

Gurmeet adalah seleb Bollywood yang kini datang ke Indonesia ©KapanLagi.com®/Muhammad Akrom Sukarya

Penerimaan yang baik dari fans Indonesia membuat para bintang India betah di sini. Hampir setiap hari para bintang India ini mendapatkan kado dari fans, beberapa fans club pun meresmikan perkumpulan mereka dan mengundang sang artis dan bintang India ini mau datang. Hampir semua aktor dan aktris India menghargai para fans, dan para penggemar mereka di India kerap menyebut fans Indonesia sangat beruntung karena bisa bertemu secara langsung. Sementara para fans di India sendiri sangat sulit untuk berjumpa dengan bintang idola mereka.

Keberadaan haters juga tidak menjadi masalah bagi para bintang India. Karena di negara mereka sendiri pun, haters juga banyak ditemui. Meski tidak bisa dipungkiri kalau antusiasme netizen Indonesia lebih banyak daripada di India.

Sambutan luar biasa selalu didapatkan bintang India di Indonesia ©KapanLagi.com®/Muhammad Akrom Sukarya

"Karena di India juga akses internetnya nggak merata. Mereka paham itu. Tapi yang saya tahu, kalaupun ada haters, ya nggak banyak. Karena mereka di sini bekerja, bekerja dengan baik. Ya ada beberapa yang mulai punya hubungan spesial, tapi tidak ada yang aneh-aneh. So far malah semua fans mendukung mereka dan program-program mereka. Dan antar fans juga nggak saling berantem," tutur Kiki.

Cara promosi seperti yang dilakukan ANTV ini ternyata menarik perhatian dari negara lain. Dan sekarang mulai ada banyak negara yang meniru cara ANTV, yang akhirnya membuat para bintang India ini banyak bepergian ke negara lain.

"Mereka dengar cerita sukses kita dari distributornya. Jadi yang jual produk mereka bilang, 'Oh di Indonesia itu begini'. Akhirnya mereka melakukan hal yang sama. Afrika, Pakistan, akhirnya mereka begitu juga caranya," tegas Kiki.