Berawal dari Keprihatinan, Produser Ungkap Alasan di Balik Pembuatan Film 'MERAH PUTIH ONE FOR ALL'

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Berawal dari Keprihatinan, Produser Ungkap Alasan di Balik Pembuatan Film 'MERAH PUTIH ONE FOR ALL'
Credit:Youtube.com/Historika Film, KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi

Kapanlagi.com - Kemunculan film animasi MERAH PUTIH ONE FOR ALL di tengah perayaan HUT Kemerdekaan RI yang ke-80 menjadi sebuah oase baru di industri perfilman Tanah Air. Endiarto selaku produser eksekutif film Merah Putih One for All mengungkapkan bahwa ide awal pembuatan film ini lahir dari sebuah kegelisahan sederhana yang ia rasakan setiap tahunnya.

Menurutnya, selama ini perayaan 17 Agustus selalu meriah di berbagai daerah, namun ironisnya tidak ada film yang secara khusus dibuat untuk memeriahkan momen proklamasi tersebut. Endiarto merasa terpanggil untuk mengisi kekosongan tersebut bersama para pekerja kreatif lainnya. Ia menjelaskan lebih lanjut mengenai keresahan yang menjadi pemicu utama proyek ini.

"Idenya adalah setelah 17 Agustus tahun kemarin. Jadi kita menyikapi bahwa selama ini kita prihatin tidak ada di event 17 Agustus proklamasi tidak ada film yang segmented untuk Merah Putih. Tapi kemeriahan, perayaan kan ada. Di kampung, di desa. Nah, untuk film kita enggak ada," ujar Endiarto saat ditemui di Umar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (12/8/2025).

1. Penuh Semangat Membara

Dengan semangat yang membara, Endiarto dan rekan-rekannya di Pusat Perfilman Usmar Ismail pun mulai memikirkan sebuah konsep. Namun, ia menyadari bahwa niat baik saja tidak cukup, karena ada tantangan besar yang harus dihadapi, terutama soal pendanaan. Ia pun menceritakan bagaimana keterbatasan itu menjadi rintangan pertama mereka.

"Nah, kami dari pekerja kreatif perfilman Indonesia di Pusat Usmar Ismail ini, kita terpanggil, apa ya? Masa kita enggak bisa sih, kita mampu kok, kita bisa. Cuma kelemahannya kita kan kita enggak ada pendanaan. Karena kita kan bukan korporat besar dan enggak ada cukong," jelasnya.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Konsep Gotong Royong

Dari sinilah konsep gotong royong mulai terbentuk, di mana proyek ini tidak lagi mengandalkan kekuatan modal besar. Endiarto kemudian mulai mendekati beberapa rekannya untuk menawarkan ide gila ini.

Ada satu syarat utama, yakni proyek ini bukanlah proyek komersial. Ia pun secara terbuka menyampaikan hal tersebut sejak awal.

3. Tawarin Beberapa Teman

"Jadi saya kumpulkan beberapa kawan saya tawarin, mau enggak kamu? Cuma ini proyek bukan komersil, kita enggak ada," kata Endiarto.

"Kalau kamu di depan minta angka, ya sorry to say, ya sudah. Ada beberapa yang sudah itu, ya sudah kita cari," lanjutnya.

4. Film Animasi Ini Adalah Manifestasi

Akhirnya, proyek ini berjalan di atas landasan niat baik dan semangat untuk berkontribusi bagi negeri. Endiarto menegaskan bahwa film ini adalah manifestasi dari keinginan tulus untuk memberikan sesuatu yang nyata bagi bangsa,

meski dengan segala keterbatasan yang ada. Baginya, ini adalah cara mereka merayakan kemerdekaan.

5. Eksistensi Sebagai Anak Bangsa

"Nah, ide itu muncul dari niat baik kami, lalu kita cari tim yang mau kerja sama dengan kita. Tanpa kontrak, tanpa apa. Karena kita ngomong terus ini untuk ini loh ya. Gitu," tutur Endiarto.

"Kalau kamu berharap lebih dari ini ya, maaf. Kita enggak bisa, cuma ini ada satu. Kita bisa memberikan eksistensi kita sebagai anak bangsa, kontribusi yang nyata," lanjutnya.

6. Tujuan Utama Film Animasi Ini

Ia juga menambahkan bahwa tujuan utama dari film ini adalah untuk ikut serta memeriahkan hari kemerdekaan. Menurutnya, karya ini lahir dari semangat kolektif di tengah keterbatasan yang mereka miliki.

"Untuk apa? Memeriahkan ini. Dari semangat keterbatasan kita, jadilah ini," pungkas Endiarto.

7. Dirancang Untuk Konsumsi Anak-anak

Endiarto menegaskan bahwa film ini memang secara khusus dirancang untuk konsumsi anak-anak. Oleh karena itu, semua elemen dalam film, termasuk judul, dipikirkan dengan matang agar sesuai dengan dunia mereka. Ia berharap, dengan pendekatan ini, pesan-pesan kebangsaan bisa tersampaikan dengan cara yang lebih menyenangkan.

"Jadi, supaya familier aja di tengah, di telinga bukan kita, anak-anak, gitu loh. Kan ini konsumsi untuk anak-anak, bukan untuk orang dewasa, remaja, apalagi kita orang tua," pungkasnya.

8. Q&A

Q:Apa itu film merah putih one for all?
A:Film petualangan animasi tahun 2025 yang diproduksi oleh Perfiki Kreasindo.

Q:Film Merah Putih For All kapan tayang?
A:Film animasi Merah Putih One For All tayang 14 Agustus 2025.

Q:Siapa target audiens utama film 'MERAH PUTIH ONE FOR ALL'?
A:Target audiens utama film 'MERAH PUTIH ONE FOR ALL' adalah anak-anak, dengan semua elemen film dirancang agar sesuai dan familier bagi dunia mereka.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

Rekomendasi
Trending