'MERANTAU' Kembalikan Silat Indonesia
Diterbitkan:
Kru dan pemain film 'MERANTAU'
Foto: Wawan
Kapanlagi.com - PT. Merantau Films membuat gebrakan baru dalam dunia perfilman nasional dengan memproduksi sebuah film laga bertajuk MERANTAU. Di bawah arahan sutradara Gareth Huw Evans asal Inggris, film ini berusaha kembali mengangkat kejayaan film–film laga dengan latar belakang silat Indonesia yang mulai surut ke belakang. Dibintangi Christine Hakim, Iko Uwais, Siska Jesika, Alex Abbad, Yusuf Aulia, Donny Alamsyah, Yayan Ruhian dan dua aktor asing, Mads Koudal (Denmark) dan Laurent Buson (Perancis) direncanakan rilis mulai 6 Agustus 2009 di jaringan 21 Cineplex dan Blitzmegaplex di seluruh Indonesia. Sebagai film bertemakan laga pertama setelah beberapa tahun dijejali film bertema horor dan drama, produser film MERANTAU, Ario Sagantoro yang akrab disapa Toro saat acara press screening di Blitzmegaplex Grand Indonesia (30/7), mengaku agak sulit untuk memprediksi film sejauh mana kiprah film MERANTAU di Indonesia karena faktor penonton di Indonesia yang sulit diprediksi. "Tapi kami tetap akan melakukan yang terbaik," tandas Toro.Pihak PT Merantau Films sendiri sebenarnya cukup berbesar hati terhadap film produksinya kali ini, sebab sebelum dirilis di pasar lokal, MERANTAU terlebih dulu diperkenalkan di pasar internasional, seperti di ajang 13th Puchon Internasional Fantastic Film Festival dan 3rd Jogja NETPAC Asian Film. "Kita mendapatkan standing applaus di dua ajang tersebut, yang paling mengejutkan saat di Puchon, karena kita tahu penonton Korea adalah penonton yang tidak gampang memberikan respon secara langsung, tapi saat film ini selesai mereka memberikan standing applaus yang luar biasa. Dan sudah ada beberapa negara yang tertarik dengan film ini, tapi kami belum bisa menyebutkan negara mana saja, kami akan memberitahukan setelah ada kepastian," ungkap Toro. Film MERANTAU ini menurut Toro adalah film Indonesia yang dibesut dengan standar internasional yang memperkenalkan pencak silat sebagai bentuk olahraga bela diri khas Indonesia. "Film ini diharapkan dapat menjadi landasan baru dalam perfilman Indonesia, di mana film laga Indonesia dapat menghasilkan local hero di hati penonton," pungkas Toro
(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)
Berita Foto
(kpl/wwn/erl)
Erlin
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Musik Lirik Lengkap Lagu-Lagu Terpopuler Raisa Dari Masa Ke Masa
