MUI Protes FIlm 'RINTIHAN KUNTILANAK PERAWAN'
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Mendengar film RINTIHAN KUNTILANAK PERAWAN yang dibintangi aktris film dewasa Amerika Tera Patrick dianggap masih dalam batas kewajaran dan diputuskan lulus sensor oleh LSF, MUI pun bertindak. Mereka merasa film ini seharusnya tidak semudah itu diluluskan oleh LSF."Itu film semacam itu kok begitu mudah keluar dari LSF. Bagaimana caranya? Itukan bintangnya Tera Patrick. Itu kan bintang blue film. Ya mestinya itu kan dilihat kemasannya bagaimana. Walaupun dikemas secara horor, pornografi ya pornografi dan itu dilarang di undang-undang. Jadi saya nggak ngerti itu bisa lolos, apalagi bisa dibilang ini dalam batas kewajaran," tutur Amidan, ketua MUI, ketika dihubungi lewat telepon, Kamis (14/10).Karenanya, dengan dirilisnya film RINTIHAN KUNTILANAK PERAWAN hari ini membuat pihak MUI merasa kecewa. Mereka pun meluncurkan protes."Ya kita protes lah. Itu apa artinya lembaga sensor, ada atau tidak sama saja. Diprotes makin laris. Nanti ormas bergerak itu ya salah penegak hukum, salahnya juga LSF. Setelah diprotes, tidak diputar, lalu di-stop karena artinya publik tidak senang. Kadang LSF beralasan sudah dipotong tapi keluar lain. Dan kalau begitu, penegak hukum yang salah karena ada undang-undangnya," tambah Amidan menggebu-gebu.Jika hal seperti ini tetap dilanjutkan, Amidan memperkirakan LSF bisa dilaporkan ke yang berwajib."Ya di Indonesia itu seperti itu. Terkadang pura-pura tidak tahu, di LSF juga banyak pemuka agama, pendidik juga ada. Intinya kita protes dengan film ini. Ya kalau berulang begini bisa aja LSF dilaporin polisi dan produsernya juga," tegasnya.
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
Berita Foto
(kpl/hen/npy)
Noviana Indah TW
Advertisement