1. Dapat Banyak Pemahaman

Saat ditemui di Plataran Dharmawangsa, Jakarta Selatan, (26/1) Rabu sore, Iwa mengungkapkan bahwa ia berperan sebagai seorang gembong terorisme dalam peristiwa tersebut. Ia menyebut banyak mendapat pemahaman terkait perannya dari buku.

"Dari buku iya. Gue selama ini nggak pernah menghalangi diri dari buku kayak 'ah buku ini bukan gue banget nggak mau gue beli ah', gue nggak gitu. Gue ada buku yang keras di rumah. Karena buat gue, gue harus memahami semuanya," ungkap Iwa K.

2. Temui Pelaku Kejahatan

Tak main-main, selain dari buku, Iwa K mengaku sempat menemui pelaku kejahatan demi mendalami peran yang akan ia mainkan dalam film ini. Ia pun menceritakan bagaimana proses pendalamannya itu.

"Sampai emang ketemu langsung benar-benar dan ngobrol langsung. Itu pengalaman berharga juga ya. Jadi tahu kenapa sih mereka melakukan itu, apa yg mereka percaya sampai berani lakukan itu dangan enteng aja gitu," ujarnya.

3. Tumbuhkan Jenggot

"Kalau dari buku ya gue memang sering koleksi buku dari lama ya, akhirnya gue buka lagi, beberapa buku yang udah copot kertasnya, gue baca lagi. Tentang Jihad, tokoh Ali Imron, akhirnya kita ketemu tiga manusia ini ngobrol dan ketemunya dua yang pelakunya langsung. Seru banget, dapat perspektif baru tentang itu, artinya penyesalan mereka dan sebagainya juga. Akhirnya gue anteng curhat juga. Ada sisi humanis dalam film ini yang akhirnya menarik untuk dijalankan," lanjutnya.

Selain itu, Iwa K juga menyebut demi mendukung peran, ia pun memilih untuk menumbuhkan jenggot dan jambangnya.

4. Nyaman

"Nanya tentang film segala macam, beberapa bulan kemudian, casting dulu. Mulai dari situ gue tanya, 'perlu jenggot asli atau palsu?' Ya udah asli saja. Jadi tongolin aja, memang jarang-jarang jenggot gue. Kalau dibilang buat film ya awalnya memang buat film, tapi untuk selanjutnya gue panjangin, ya gue nyaman juga sih," pungkasnya.