Alasan Film Anti Hero Makin Digandrungi di Era Modern, Penonton Lebih Suka Cerita Manusiawi?

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Alasan Film Anti Hero Makin Digandrungi di Era Modern, Penonton Lebih Suka Cerita Manusiawi?
Credit: IMDB

Kapanlagi.com - Film Anti Hero kini jadi sorotan utama di layar lebar. Karakter-karakter kompleks ini semakin digemari penonton modern. Mereka menawarkan cerminan moralitas abu-abu yang lebih realistis.

Fenomena ini menunjukkan pergeseran selera publik terhadap pahlawan yang tidak selalu "putih". Kisah mereka penuh konflik batin dan keputusan sulit. Ini membuat narasi terasa lebih mendalam.

Popularitasnya terus meroket, membuktikan bahwa penonton haus akan cerita yang lebih manusiawi. Mereka hadir dengan segala kekurangan dan kelebihan. Ini memberikan dimensi baru pada dunia perfilman.

1. Kompleksitas Karakter Anti Hero yang Memikat

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Wilayah Abu-abu Moralitas Film Anti Hero

Anti-hero beroperasi di wilayah abu-abu antara baik dan jahat. Ini metafora bahwa tak ada manusia benar-benar baik atau jahat.

Mereka melanggar norma pahlawan tradisional, membuat mereka terasa realistis. Relevansi dengan kenyataan dunia menjadi daya tarik utama.

3. Pergeseran Selera Penonton Modern

Penonton modern, terutama dewasa dan remaja, suka karakter kompleks. Konsep superhero tradisional yang terlalu baik dirasa kurang maksimal.

Anti-hero menawarkan sudut pandang berbeda, mendorong penonton berpikir ulang. Mereka mempertanyakan definisi kebaikan dan keburukan.

4. Memahami Perbedaan Anti Hero dan Villain

Anti-hero adalah tokoh utama yang tak punya kualitas heroik konvensional. Mereka bisa egois, narsistik, atau punya kompas moral tak menentu.

Villain adalah antagonis utama, sosok jahat yang ingin kekacauan atau menguasai dunia. Mereka identik dengan sifat egois, sombong, dan kejam.

5. Motivasi dan Metode Anti Hero

Anti-hero didorong motivasi pribadi seperti pengakuan atau balas dendam. Tindakan kontroversial mereka sering punya alasan mendalam.

Mereka tak segan membunuh musuh demi tujuan, menggunakan kekerasan dan humor gelap. Mereka berjuang di sisi kebaikan, namun metode mereka berbeda.

6. Kisah Sukses Film Anti Hero di Layar Lebar

Beberapa film anti-hero telah sukses besar di pasaran. Contohnya adalah Deadpool, The Godfather, Joker, dan Guardians of the Galaxy.

Kisah-kisah ini menunjukkan betapa beragamnya karakter anti-hero. Setiap film menawarkan perspektif unik tentang pahlawan yang tak biasa.

Deadpool dan The Godfather: Ikon Film Anti Hero
Deadpool mengisahkan Wade Wilson yang cacat fisik namun punya regenerasi luar biasa. Ia jadi anti-hero humor gelap dan penuh kekerasan.

The Godfather menampilkan Michael Corleone, awalnya idealis, bertransformasi jadi pemimpin mafia kejam. Ia melindungi keluarga dengan cara brutal.

Joker dan Guardians of the Galaxy: Potret Anti Hero Berbeda
Joker menceritakan Arthur Fleck, badut yang berubah jadi kriminal keji akibat tekanan hidup. Ia memicu kekacauan di Gotham City.

Guardians of the Galaxy mengikuti Peter Quill dan kelompok "orang buangan kosmik". Mereka bersatu melindungi galaksi meski awalnya kriminal.

7. Sejarah Panjang Karakter Anti Hero

Konsep anti-hero sudah ada sejak abad ke-18 dalam sastra klasik. Thersites dari drama Romawi kuno adalah contoh awal.

Huckleberry Finn disebut sebagai anti-hero pertama di Amerika. Istilah ini terus berkembang seiring waktu.

8. Evolusi Anti Hero di Era Film Modern

Anti-hero mengalami perubahan saat masuk dunia film. Era New Hollywood mempopulerkannya lewat film seperti Bonnie and Clyde dan The Godfather.

Tren ini makin kuat di era modern dengan serial seperti The Sopranos dan Breaking Bad. Karakter seperti Walter White dan Tony Soprano jadi klasik.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/ums)

Rekomendasi
Trending