Di tengah Perang Vietnam, sekelompok rekrutan USMC tiba di Parris Island untuk pelatihan dasar delapan minggu yang penuh tekanan. Gunnery Sergeant Hartman, instruktur yang terkenal kejam, melatih mereka dengan metode keras agar siap menghadapi medan perang. Di antara rekrutan itu, ada J. T. Davis, si tukang bercanda yang dijuluki "Joker" karena sering mengejek Hartman, serta Leonard Lawrence, pemuda gemuk dan kurang cerdas yang dijuluki "Gomer Pyle" oleh Hartman.

Selama boot camp, Hartman terus menekankan kekurangan Pyle, sementara Joker ditunjuk sebagai pemimpin regu untuk membantu Pyle berkembang. Saat inspeksi kebersihan, Hartman menemukan kotak kaki Pyle tidak terkunci dan ada donat jelly di dalamnya.

Ia menghukum seluruh regu, tetapi membiarkan Pyle. Malam berikutnya, para rekrutan melakukan "blanket party" terhadap Pyle, dengan Joker ikut secara enggan. Pyle tampak berubah menjadi rekrutan ideal, terutama dalam menembak, tetapi Joker mulai khawatir saat Pyle berbicara pada senapannya sendiri.

Malam terakhir sebelum meninggalkan Parris Island, Joker yang bertugas menemukan Pyle di toilet barak, sedang mengisi senapannya dengan peluru hidup, mengikuti perintah drill, dan membacakan Rifleman's Creed dengan lantang. Ketika Hartman mencoba menghentikannya, Pyle menodongkan senjata ke arah Hartman. Diprovokasi oleh hinaan Hartman, Pyle menembak Hartman hingga tewas, lalu menembak dirinya sendiri di depan Joker.

Apa yang sebenarnya terjadi dalam pikiran Pyle sehingga tragedi ini bisa terjadi? Bisakah Joker atau siapapun mencegah tragedi itu jika mereka mengetahui lebih awal tanda-tanda gangguan Pyle?