Review Film 'MUFASA: THE LION KING', Kemenangan Besar untuk Scar Sang Antagonis Legendaris
Diterbitkan:

(Credit Image: www.imdb.com)
Namun, impian itu tidak terwujud. Mufasa terpisah dari orangtuanya dan terdampar di tempat yang asing, bahkan hampir menjadi korban serangan buaya. Beruntung, seorang anak singa bernama Taka menyelamatkannya. Taka bersama ibunya, Eshe (Thandiwe Newton), mengajak Mufasa tinggal di kawanan mereka, meskipun ayah Taka, Obasi (Lennie James), menolak kehadirannya karena menganggap Mufasa sebagai "hewan liar" yang tak pantas berada di dekat calon raja mereka.
Mufasa (Aaron Pierre) akhirnya tumbuh dewasa di dalam kawanan singa betina. Hubungannya dengan Taka (Kelvin Harrison Jr.) pun semakin erat, bak hubungan saudara kandung.
1. Kisah Asli Scar Sang Antagonis The Lion King
(Credit Image: www.imdb.com)
Sebagai tokoh utama, narasi tentang Mufasa tentu mendapatkan porsi besar dalam film ini. Meski begitu, yang benar-benar mencuri perhatian bukanlah perjalanan hidup Mufasa, melainkan origin story yang mengungkapkan perjalanan karakter Scar. Eksplorasi masa lalu Scar sebagai antagonis ikonis di THE LION KING dibangun dengan cermat, memberikan penonton pemahaman yang lebih mendalam tentang dirinya.
Dengan pendekatan ini, MUFASA: THE LION KING berhasil menggali sisi kemanusiaan dari Scar, sehingga meskipun penonton tidak bisa membenarkan kejahatannya, mereka dapat merasakan empati terhadapnya. Ini bisa dibilang sebagai kemenangan besar untuk karakter Scar, yang selama ini dikenal sebagai musuh utama dalam cerita.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Kerasnya Kehidupan Alam Liar
(Credit Image: www.imdb.com)
Namun, ada satu hal yang membedakan film ini dari pendahulunya. Meskipun keduanya mengangkat tema universal seperti cinta ibu dan persahabatan, MUFASA: THE LION KING dengan jujur menggambarkan kehidupan hewan di alam liar yang keras dan dekat dengan kematian. Mulai dari rantai makanan hingga perebutan wilayah di kalangan singa, film ini tidak menghindar untuk menunjukkan kenyataan alam yang lebih gelap.
Meski begitu, film ini tetap mempertahankan ciri khas Disney dengan menghindari kekerasan visual yang eksplisit. Tidak ada darah yang terlihat, dan kematian pun tidak diperlihatkan secara langsung, tetap menjaga film ini untuk bisa dinikmati seluruh keluarga.
Advertisement
3. Serangan Kiros
(Credit Image: www.imdb.com)
Kehidupan damai yang dijalani Mufasa dan kawanan singa lainnya segera terganggu ketika muncul singa besar berbulu putih bersama pasukannya, Kiros (Mads Mikkelsen), yang menyerang kawanan singa lain. Pertempuran ini mencakup kawanan singa yang dipimpin oleh Obasi, yang berusaha mempertahankan wilayah mereka, sementara Taka diperintahkan untuk membawa Mufasa dan menyelamatkan diri.
Dalam perjalanan melarikan diri, Taka dan Mufasa bertemu dengan Sarabi (Tiffany Boone), seekor singa betina yang kawanan nya juga diserang oleh Kiros. Bersama Sarabi, mereka bergabung dengan Zazu (Preston Nyman), burung penjaga Sarabi, dan Rafiki (Kagiso Lediga), seekor mandrill yang mereka temui di tengah perjalanan.
Perjalanan mereka akhirnya mengarah pada wilayah yang selama ini diimpikan Mufasa: Milele, sebuah tempat yang menjadi tujuan mereka dalam mencari kedamaian dan harapan baru setelah serangan yang menghancurkan.
Jangan lupa nonton! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Jangan ketinggalan baca yang ini juga!
3 Film Animasi Berdasarkan Kisah Nyata yang Wajib Ditonton!
Kembali Bintangi Film Romantis Hingga Aksi, Intip 4 Upcoming Film Chris Evans di Tahun 2025
SInopsis Film 'PERANG KOTA', Diangkat dari Novel Klasik Jalan Tak Ada Ujung
Sinopsis 'A DIFFERENT MAN', Film Terbaik yang Memenangkan Gotham Awards
Fakta Menarik Film 'CINTA TAK SEINDAH DRAMA KOREA', Hadirkan Sinematografi Khas Drakor
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
Advertisement