1. Menjadikan Momen Untuk Belajar

instagram.com/tya_ariestya

Dari pengalaman orang-orang terdekat, Tya mendengar bahwa perjalanan haji bisa saja mengalami kendala teknis meski semua persiapan telah matang. Hal itu membuatnya belajar untuk lebih bersyukur.

"Ada yang memang semua udah beres tapi ternyata masih belum pasti berangkat atau enggak, yang kayak gitu-gitu nya. Jadi ternyata dari semua yang udah dimudahkan, aku itu dikasih tahu juga, ini tuh segala sesuatunya nggak mudah lho, jangan lupa untuk bersyukur," katanya.

Ketika ditanya mengenai gelar "hajah" setelah pulang nanti, Tya justru merasa itu menjadi tanggung jawab besar. Ia tak ingin buru-buru merasa sempurna setelah menjalani ibadah.

"Ya pasti kalau pertanggungjawaban kan, kalau yang namanya ilmu kan makin ke sini makin bertambah. Kalau sekarang ilmu aku segini, mungkin nanti ilmunya bisa bertambah tapi juga enggak bisa kayak langsung berangkat sekali haji ilmunya udah langsung selangit, kan nggak bisa kayak gitu," jelasnya.

Ia ingin proses tersebut menjadi bagian dari perjalanan spiritual yang bertahap. Tya memilih untuk menikmati dan mengambil pelajaran dari setiap langkah.

"Jadi menurut aku sih manusiawi ya, manusia tuh pelan-pelan belajar, yang penting belajar untuk menjadi lebih baik. Jadi maju lah jangan mundur, step by step-nya, lebih ke situ," ujar Tya.