Presence
Drama Horror Thriller

Presence

2025 84 menit R
6.7/10
Rating 6.1/10
Sutradara
Steven Soderbergh
Penulis Skenario
David Koepp
Studio
Extension 765 The Spectral Spirit Company

Presence bukan sekadar kisah hantu biasa, tapi juga eksplorasi emosional tentang rasa bersalah, kehilangan, dan perlindungan keluarga. Disutradarai oleh Steven Soderbergh dan ditulis oleh David Koepp, film ini sukses bikin penonton tegang sekaligus baper lewat pendekatan sinematik yang beda dari film horor kebanyakan.

Film Presence pertama kali tayang di ajang bergengsi Sundance Film Festival pada 19 Januari 2024. Setelah itu, Neon resmi merilisnya di bioskop Amerika Serikat pada 24 Januari 2025. Dengan modal produksi hanya sekitar 2 juta dolar, film ini justru sukses besar dan meraup pendapatan lebih dari 11 juta dolar! Gak heran kalau banyak kritikus memuji karya ini, terutama karena penyutradaraannya yang cerdas dan konsep visualnya yang inovatif.

Yang menarik, KLovers, seluruh film ini direkam dari sudut pandang "hantu". Yup, kamera berperan sebagai si makhluk tak kasat mata yang jadi saksi dari semua kejadian menyeramkan dan tragis di rumah keluarga Payne. Ide ini berasal langsung dari pengalaman pribadi Soderbergh yang mengaku pernah merasa ada "kehadiran" di rumahnya. Ia bahkan memberi nama arwah itu "Mimi"! Dari rasa penasaran itulah muncul pertanyaan, "Kalau Mimi benar-benar ada, gimana perasaannya tentang manusia yang tinggal di rumahnya?", dan pertanyaan itu akhirnya melahirkan Presence.

Film ini dibintangi oleh Lucy Liu sebagai Rebekah Payne, Chris Sullivan sebagai suaminya Chris, Callina Liang sebagai putri mereka Chloe, dan Eddy Maday sebagai anak laki-laki mereka, Tyler. Ada juga Julia Fox yang memerankan Cece si agen properti, serta Natalie Woolams-Torres sebagai Lisa sang medium.

Kisahnya dimulai dengan kehadiran tak terlihat, si "Presence", yang berkeliaran di dalam rumah kosong di pinggiran kota. Suatu hari, agen properti Cece membawa keluarga Payne untuk melihat rumah itu. Sekilas, semuanya tampak normal. Rebekah dan Chris pun memutuskan pindah ke sana demi masa depan anak-anak mereka. Tyler, sang atlet renang, diharapkan bisa berkembang di sekolah baru, sementara Chloe masih berjuang memulihkan diri dari trauma kehilangan sahabatnya, Nadia.

Namun sejak hari pertama, ada yang aneh. Chloe merasa seperti sedang diawasi. Setiap langkahnya diikuti oleh sesuatu yang tak terlihat. Ketika para pekerja renovasi mulai memperbaiki rumah, beberapa di antara mereka juga tampak sadar akan "kehadiran" itu. Setelah keluarga Payne resmi pindah, ketegangan mulai muncul. Rebekah tampak menyembunyikan sesuatu, sebuah rahasia keuangan yang bisa menghancurkan keluarganya.

Di sisi lain, Chloe mulai sering menangis dan berbicara seolah ada seseorang bernama Nadia di dekatnya. Chris dan Rebekah pun berdebat tentang kondisi Chloe. Rebekah terlihat dingin, sementara Chris berusaha mengerti anaknya. Tyler, sang kakak, justru jadi sumber masalah baru. Ia berteman dengan Ryan, anak laki- laki bermasalah yang suka mencuri obat-obatan dari ayahnya yang seorang apoteker. Mereka berdua bahkan merencanakan hal berbahaya untuk pesta sekolah.

Dalam salah satu adegan paling emosional, Chloe dan Ryan semakin dekat. Mereka berbagi kisah sedih tentang kehilangan dan rasa bersalah. Namun saat mereka hampir berciuman, rak buku tiba-tiba roboh, seolah ada kekuatan tak terlihat yang menolak hubungan itu. Di meja makan malam, Chloe mengaku bahwa ia merasakan kehadiran hantu di rumah itu. Tyler menertawakannya, dan pertengkaran besar pun pecah. Hubungan keluarga Payne semakin retak.

Puncaknya, Chloe menuduh Tyler telah menyebarkan foto pribadi seorang teman sekelas secara online. Ternyata, Tyler dan teman-temannya memang pernah memanipulasi gadis itu untuk mendapatkan foto tak senonoh. Saat kebenaran terbongkar, rumah mereka bergetar dan kamar Tyler hancur berantakan, tanda bahwa "Presence" benar-benar marah.

Chris akhirnya menghubungi Cece untuk mencari tahu apakah ada yang pernah meninggal di rumah itu. Cece mengatakan tidak, tapi menyarankan Chris untuk menemui Lisa, saudara iparnya yang seorang medium. Ketika Lisa datang, ia mengatakan bahwa arwah di rumah itu tidak jahat, hanya bingung dan mungkin terjebak dalam waktu. Namun Rebekah dan Tyler menanggapinya dengan ketakutan dan skeptisisme.

Sementara itu, Ryan semakin berbahaya. Ia menyelinap ke kamar Chloe, memaksanya minum minuman yang diam-diam sudah dicampur obat bius. Untungnya, si "Presence" mengguncang gelas itu hingga tumpah, menyelamatkan Chloe dari bahaya. Sayangnya, Ryan tidak menyerah. Dalam adegan mengerikan, ia mencoba membunuh Chloe menggunakan plastik, sambil mengaku bahwa dialah pelaku sebenarnya di balik kematian Nadia dan gadis lain sebelumnya.

Arwah itu berusaha menolong, tapi tidak punya cukup kekuatan untuk menghentikan Ryan secara langsung. Ia akhirnya beralih ke Tyler yang sedang tak sadarkan diri di ruang tamu karena minuman yang sudah diracuni. Setelah perjuangan panjang, Tyler akhirnya sadar dan naik ke kamar, berusaha menyelamatkan adiknya. Dalam perkelahian sengit, mereka berdua terjatuh dari jendela, dan Tyler tewas seketika. Namun aksinya berhasil menyelamatkan Chloe dari nasib yang sama seperti Nadia.

Waktu berlalu. Keluarga Payne yang hancur hati akhirnya memutuskan meninggalkan rumah itu. Saat Rebekah berjalan melewati ruang tamu, ia merasakan sesuatu yang familiar. Ketika menatap ke arah cermin tua di ruang itu, ia melihat refleksi Tyler, menyadari bahwa anaknya kembali sebagai "Presence" yang melindungi keluarganya. Ia pun menangis, kali ini bukan karena takut, tapi karena rindu dan rasa syukur. Kamera menutup adegan dengan lembut saat arwah itu meninggalkan rumah, naik menuju langit, seolah akhirnya menemukan kedamaian.

Film Presence dipuji karena keberaniannya dalam mengambil pendekatan sinematografi yang tidak biasa. Bayangin aja, KLovers, film ini sepenuhnya diambil dari sudut pandang "kamera-hantu"! Steven Soderbergh sendiri yang memegang kamera dan bertindak sebagai sinematografer dengan nama samaran Peter Andrews. Ia bahkan menggunakan kamera mirrorless kecil dan berjalan memakai sandal karet supaya langkahnya tidak terdengar di rekaman.

Proses syutingnya hanya memakan waktu 11 hari di sebuah rumah di Cranford, New Jersey. Menurut Soderbergh, skala kecil dan produksi cepat justru membuatnya bebas bereksperimen tanpa harus menunggu keputusan studio besar. Ia bilang, "Keindahan proyek seperti ini adalah aku bisa langsung melakukannya tanpa bicara ke siapa pun."

Dengan gaya visual minimalis, tempo lambat, dan emosi yang intens, Presence bukan cuma film horor biasa. Ini adalah kisah tentang duka, penyesalan, dan kasih sayang yang melampaui batas hidup dan mati. Buat KLovers yang suka film dengan konsep segar dan sentuhan psikologis, Presence jelas wajib banget ditonton. Tapi hati-hati, ya, setelah nonton, siapa tahu KLovers mulai merasakan ada "kehadiran" di rumah juga…

Lucy Liu Rebecca
Julia Fox Cece
Chris Sullivan Chris
Lucas Papaelias Carl
Callina Liang Chloe
West Mulholland Ryan
Benny Elledge Contractor
Eddy Maday Tyler
Daniel Danielson Painter #1
Natalie Woolams-Torres Lisa
Jared Wiseman Painter #2
Robert M. Jimenez Painter #3
Robert M. Jimenez Painter #3

Jadwal Film