Ayah Wanda Hamidah Meninggal Dunia Akibat Kanker Usus, Keluarga Sudah Ikhlas
Diterbitkan:
(credit: instagram.com/wandahamidahbsa)
Kapanlagi.com - Kabar duka datang dari keluarga artis Wanda Hamidah. Sang ayah, Muhammad Husein bin Syech Abu Bakar, meninggal dunia pada Jumat, 21 Februari 2025, setelah berjuang melawan kanker usus besar. Almarhum dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, pada Jumat malam.
Wanita 42 tahun ini mengungkapkan bahwa ayahnya sudah sakit selama beberapa bulan terakhir. Awalnya, keluarga belum mengetahui jika beliau mengidap kanker usus besar.
"Papa kanker usus besar. Beberapa bulan lalu kami baru tau, dan karena udah kesakitan, dua minggu lalu, Jumat, Papa dua minggu lalu masuk RSPAD. Hari Sabtu diputuskan untuk diangkat tumornya. Ketika pasca operasi, Papa nggak sadar," ucap Wanda Hamidah di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2025).
Advertisement
1. Penyakit Mendiang
Setelah operasi, kondisi ayahnya kritis dan harus mendapatkan perawatan intensif di ICU. Ia sempat sadar, tetapi kesehatannya terus menurun karena kanker sudah menyebar ke organ lain.
"Beberapa hari masuk ruang ICU, hari keempat mulai sadar, mulai buka mata, tapi memang kondisinya udah lemah sekali, memakai alat bantu pernapasan dan alat bantu lainnya. Waktu itu kita nggak tahu Papa kanker, jadi selalu sakit perut di bagian kanan bawah. Seringkali ketika pergi, Papa nggak mau ikut karena tiap makan sedikit selalu buang air," katanya.
Sebelum mengetahui bahwa almarhum mengidap kanker, keluarga sempat mengira keluhan yang dirasakan hanyalah gangguan pencernaan biasa.
"Papa sering sakit perut di bagian kanan bawah. Setiap makan sedikit, selalu buang air. Kami nggak tahu kalau itu kanker usus besar, karena kami fokusnya ke jantung dan paru-parunya. Ternyata kami lalai melihat pencernaannya," jelas Wanda.
(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)
2. Saat-Saat Terakhir Bersama Mendiang
Di saat-saat terakhir, meskipun tidak bisa berbicara karena menggunakan alat bantu pernapasan, almarhum masih bisa merespons lewat gerakan tubuh. "Papa nggak bisa komunikasi karena dipakein selang, pakai selang terus kemarin dipake alat bantu itu juga belum bisa ngomong, tapi udah bisa mengernyitkan diri. Terus juga sempet kalau kita pulang udah dadah-dadah terus tangan kanannya oke," ujarnya.
Wanda juga mengenang bagaimana ia dan saudara-saudaranya selalu menguatkan sang ayah saat sedang dirawat. "Aku cuman bilang karena Papa nggak bisa ngomong, kita selalu bilang setiap anak-anaknya datang, ‘Pah, maafin ya kesalahan kita, Papa sabar.’ Kita selalu minta Papa sabar dengan sakitnya, semoga sakitnya bisa menjadi penghapus dosa-dosanya dan menaikkan derajatnya," ungkapnya.
Menurutnya, dua minggu masa perawatan di ICU menjadi momen berharga bagi keluarga untuk perlahan menerima kenyataan. "Mungkin waktu sakit di ICU dua minggu ini mungkin pembelajaran buat kami supaya kami perginya nggak tiba-tiba. Supaya kami buat keluarga yang ditinggalkan, istri, anaknya, dan cucunya ada waktu untuk mencerna proses dan cobaan kehilangan yang tidak mudah untuk kami. Kasih kami waktu untuk mencerna dan mengikhlaskan Papa, dan alhamdulillah hari ini kami sudah ikhlas," katanya.
3. Bersyukur Diberi Waktu Bisa Bersama Papa
Meski berat, Wanda dan keluarganya berusaha menerima keadaan. Mereka bersyukur masih diberikan waktu bersama almarhum sebelum akhirnya berpulang.
"Waktu itu kami belum tahu kalau Papa sakit kanker usus besar, karena kita selalu konsentrasi urus jantungnya dan paru Papa. Kemudian kita lalai melihat pencernaannya, dan Papa selalu bilang bahwa Papa udah dikasih Allah bonus waktu untuk bersama kami semua, banyak sekali alhamdulillah. Jadi kalau memang sekarang waktunya Papa dipanggil oleh pemiliknya, kita ikhlas."
4. Keluarga Sudah Ikhlas
Kini, Wanda dan keluarganya telah merelakan kepergian sang ayah. Mereka percaya bahwa almarhum telah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
"Kami sudah ikhlas. Waktu 83 tahun, hampir 84, Papa ulang tahun itu waktu yang sangat banyak dan berkesan buat kami semua. InsyaAllah Papa adalah Papa yang terbaik dan luar biasa mendidik anak-anaknya," tutupnya.
KapanLagi.com ikut berduka atas meninggalnya ayahanda Wanda Hamidah. Semoga almarhum amal ibadahnya diterima Allah SWT dan keluarga diberi katabahan.
(Lama mendekam di dalam tahanan, badan Nikita Mirzani jadi lebih kurus sampai tulang kelihatan.)
(kpl/far/pit)
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Musik Lirik Lengkap Lagu-Lagu Terpopuler Raisa Dari Masa Ke Masa
