Banyak Dikomplain, Pihak SCTV Pastikan Alur Cerita Sinetron 'Dari Jendela SMP' Beda dari Novelnya

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Banyak Dikomplain, Pihak SCTV Pastikan Alur Cerita Sinetron 'Dari Jendela SMP' Beda dari Novelnya
Sinetron 'Dari Jendela SMP' © SCTV

Kapanlagi.com - Sinetron Dari Jendela SMP menjadi sorotan masyarakat karena mengadaptasi kisah novel yang sudah lama beredar. Pasalnya, buku karya Mira W tersebut mengusung tema kehamilan di usia SMP.

Tema kontroversial tersebut menyebabkan sinetron yang dibintangi Sandrinna Michelle dan Rey Bong ini dibanjiri banyak komplain dari pemirsa. Oleh sebab itu, pihak SCTV memenuhi panggilan KPI untuk meluruskan permasalahan terkait.

"Jadi saya sempat pergi ke KPI juga sebelum sinetron tayang. Kita dipanggil KPI karena ada komplain dari pemirsa. Komplain soal mana boleh anak SMP hamil. Makanya saya daripada nunggu tayang mending langsung saja datang. Pertama saat itu belum tayang, kedua novelnya sudah lama beredar, kenapa sekali dijadiin sinetron komplain. Ketiga, ceritanya adaptasi dan tidak sama. Cerita di sinetron berbeda karena mengira hamil dan akhirnya terjadi kehebohan serta gimmick keluarga itulah," tutur David Suwarto selaku Deputy Director Programming SCTV saat dihubungi KapanLagi.com melalui sambungan telepon, Selasa (7/7/2020)

1. Nggak Semua Komentar Buruk

Meski banyak yang resah dengan konten hamil di luar nikah yang tidak sesuai dengan klasifikasi sinetron Dari Jendela SMP dalam kategori remaja, sebagian pemirsa malah menyambut baik tayangan baru ini. Disebutkan bahwa daya tarik sinetron ini tak hanya alur ceritanya yang berbeda tapi juga pemilihan para pemerannya.

"Saya melihat animo online tidak semua negatif. Malah kebanyakan mereka suka pemeran laki-lakinya, pemeran perempuannya, seperti layaknya sinetron kita lainnya. Nggak semua komentar nggak bener," sambung David Suwarto.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Coba Nonton Dulu

Lebih lanjut, David meminta agar pihak yang komplain kepada KPI untuk menonton sinetron Dari Jendela SMP terlebih dahulu dan membuktikan sendiri apakah benar ada konten dewasa yang diusung dalam tayangan tersebut. David juga menjelaskan bahwa sinetron Dari Jendela SMP memberi kesempatan para orang tua untuk mengajarkan pendidikan seks kepada anak.

"Kita berterima kasih karena banyak yang nonton. Bagi yang merasa bahwa salah, ya coba ditonton. Kalau ditonton nggak ada kita mengajari yang tidak-tidak. Kalau ada adegan tidur saat hujan mengira hamil, pelajarannya adalah: orangtua harus mengajari anak kalau misal seperti itu bukan berarti hamil. Ini juga kesempatan bagus bagi para orangtua untuk mengajarkan. Yang pasti tidak ada adegan ranjang atau indikasi bahwa terjadi sesuatu hubungan yang menyebabkan hamil. Dan memang ditunjukkan bila mereka tidak hamil," pungkasnya.

Rekomendasi
Trending