1. Permintaan Ayahanda

Terungkap, jenazah Herman yang akan di bawa ke Ternate besok sekitar pukul 13.30 itu pun ternyata atas keinginan sang ayah. Uli, sapaan istri Herman, mengungkapkan mertuanya menelepon untuk memakamkan Herman di Ternate.

"Papahnya sempat nelpon. Udah firasat mungkin, subuhnya telpon, papa minta ijin, kalo kak Eman udah ngga ada lagi, jenazahnya di Ternate ya. Uli langsung bilang, ngga mungkin pah, papah berdoa, kak Eman pasti selamat. Engga, sebelum kejadian papah minta ijin duluan, katanya gitu," jelasnya.

2. Anak Pertama Tahu Ayah Meninggal

Semua keluarga besar dan sahabat Herman rencananya akan ikut berangkat ke Ternate untuk mengantarkan jenazah gitaris band Seventeen itu ke tempat peristirahatan terakhir. Herman meninggalkan dua orang anak berumur 6 dan 5 tahun.

Uli mengungkapkan jika anak pertamanya telah mengerti kalau sang ayah meninggal dunia. Si sulung diungkapkan dekat dengan Herman sehingga menangis saat Uli menjelaskan keadaan sang ayah.

"Udah (dikasih tahu). Yang pertama kayanya ngerti, memang dia pagi nangis cuma ngomong, kan tadi di rumah ngga di sini. Jadi cuma dia bilang, papa mana kenapa ngga pulang. Trus akhirnya tadi udah dijelasin. Yang pertama udah tau karena dia deket banget," ujar Uli.

3. Firasat Istri Herman Seventeen

Uli, sapaan akrab Juliana Moechtar mengungkap dirinya merasakan hal yang berbeda hari dimana sang suami akan berangkat ke Tanjung Lesung. Uli pun mengatakan sang suami begitu wangi dan berulang kali memeluk dan mencium istri dan anaknya.

"Pamitnya juga beda, emang ini udah beda. Dipeluk, dicium, (nangis). Ciuman tangan, cium biasa, ini berkali-kali dipeluk, dicium. Saya bercandain, 'Kok hari ini wangi' biasanya dia nge rokok atau apa. Ini abis mandi pamit, saya bercandain, 'Wangi hari ini, enak dicium', dia kasih tangan buat dicium lagi," ungkapnya.

"Saya cium, terus dia bilang ke anak-anak. Anak-anak jadinya kemana, anak saya abis sakit cacar, saya bilang dia cuma pengen makan mcd. 'ya udah nanti makan sama mamah ya'. Terus dia cium anak-anak. Emang beda, hari itu emang beda, cium anak-anak, pamit depan pintu, 'hun, berangkat ya'. 'iya han'," tambahnya.

4. Detik-detik Dapat Kabar Soal Herman

Uli juga mengungkap detik-detik dirinya mendapatkan kabar soal Herman yang menjadi korban tsunami Anyer hari Sabtu malam itu. Uli mengungkap, saat itu Ivan Govinda yang pertama kali memberikan kabar soal suaminya.

"Semalem pas saya lagi nyetir di acara ultah temen saya di Senayan, setengah 2 mau pulang. Ivan govinda telepon saya 'Uli lagi di mana?' 'Di jalan', 'Coba mobilnya berhetiin dulu', 'Ada apa?', 'Berhenti dulu, pinggirin, tenangin diri dulu', 'Ada apa?', 'Ada kabar dari Kak Herman nggak? Udah bisa dihubungin' 'dihubungin apa ka', 'Ka Herman kena tsunami?' 'Kakak bercanda?' kan biasa kita bercanda, 'Enggak', ditelpon udah nggak aktif, wa ga bisa, saya telpon lagi Ivan Govinda, 'ambil baju ka Herman, Uli, kita ke Tanjung Lesung'," ujar Uli.

"Kita ngumpul dan ambil keputusan, jadi yang ke Tanjung Lesung, abang ipar dan dari manajemen. Sampe daritadi saya nanyain mereka nggak mau kasih kabar sebelum lihat dari mata kepala dia sendiri, takut simpang siur. Tadi baru dikabarin, kak Herman udah nggak ada lagi," pungkasnya.