1. 3 Kali Open Mic

Saat memulai langkahnya, Pandji mengatakan bahwa ia dalam sehari bisa melakukan tiga kali open mic. Bahkan ia mengaku pada awalnya sempat stres karena joke yang ia bawakan sama sekali tak lucu.

"Wah saya, untuk gambaran ya, saya setiap hari bisa tiga kali stand up, tiga kali open mic ya. Seminggu bisa enam kali, berarti 18 kali seminggu. Itung aja perbulan berapa. Nah saya dari bulan Januari sama bulan Mei nggak lucu lucu," ungkap Pandji Pragiwaksono.

"Entah berapa kali anyep tuh, stres sendiri, 'Kok gua nggak lucu lucu, gua ngapain di sini?'. Sampai akhirnya pelan pelan Nemu selanya, sampai akhirnya Nemu kesempatan. Tapi itu lah perjuangannya," lanjutnya.

2. Lakukan Riset

Pandji pun juga mengaku bahwa ia melakukan riset dari berbagai sumber untuk mendali serta mencocokan materi stand up nya di New York.

"Nah, saya kan mau niat pindah dari 2017. Saya dari 2017 memastikan mau pindah, maksudnya nggak terhitung tuh berapa video YouTube, berapa banyak podcast, berapa banyak artikel yang saya konsumsi demi persiapan ini. Contoh nya kan kayak Jo Rogen, podcast terkenal yang sangat terkenal. Dia tuh kadang wawancara Stand up comedian, nah setiap stand up comedian diwawancara itu biasanya cerita tentang kehidupan menjadi stand up comedian di sana. Jadi saya serap itu semua. Jadi risetnya sih banyak dari situ kalau soal karier ya," ujarnya.

3. Meniti Karir

Selain itu, untuk urusan tempat tinggal dan sekolah anak, pria berusia 43 tahun ini mengatakan bahwa ia juga mempelajarinya. Semua ia lakukan agar bisa fokus untuk meniti karier sebagai stand up comedian di New York.

"Kalau soal sekolah anak, soal tempat tinggal, itu biasanya ada website lain lagi yang saya pelajari," tukasnya.