Merasa Dianaktirikan KONI, FBAI Pimpinan Ki Kusumo Siap 'Geruduk' Kemenpora
Diperbarui: Diterbitkan:

(Credit: Istimewa)
Kapanlagi.com - Suasana panas menyelimuti dunia olahraga Mixed Martial Arts (MMA) amatir di Tanah Air. Federasi Beladiri Amatir Indonesia (FBAI), organisasi yang dipimpin oleh figur publik Ki Kusumo, kini secara terbuka mempertanyakan keabsahan legalitas dan merasa dianaktirikan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Kekecewaan FBAI memuncak setelah mereka tidak dilibatkan dalam persiapan kontingen untuk SEA Games 2025 di Bangkok, Thailand. Padahal, mereka mengklaim sebagai organisasi MMA pertama di Indonesia yang memiliki legalitas yang diakui secara internasional.
Baca berita lainnya seputar Ki Kusumo di Liputan6.com.
Advertisement
1. Tak Ada Jawaban Memuaskan
"Pertama kali MMA di Indonesia, itu FBAI yang membentuk. Kita daftar ke KONI Pusat, kita ditolak. Yang diterima justru wadah yang tidak mempunyai legalitas internasional," tegas Sekjen FBAI, Maurice Sihombing, dalam keterangannya, Sabtu (14/9/2025) malam.
Maurice mengungkapkan bahwa pihaknya telah berulang kali mencoba berkomunikasi dengan KONI Pusat untuk mendapatkan kejelasan, namun tidak pernah ada jawaban yang memuaskan.
"Kita sudah surati KONI Pusat, jawabannya cuma 'tunggu dulu'. Kita menunggu sampai sekarang. Tunggu punya tunggu tidak ada realisasi," ungkapnya.
(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)
2. Ambil Langkah Tegas
(Credit: Istimewa)
Yang lebih membuat mereka bingung, justru organisasi MMA lain yang baru terbentuk yang kini ditunjuk untuk mempersiapkan atlet ke ajang olahraga bergengsi se-Asia Tenggara tersebut.
"Ketika mau berangkat nanti SEA Games, yang mempersiapkan justru wadah bukan di bawah KONI. Tiba-tiba nongol nama yang baru-baru ini mengadakan kejuaraan di Banten. Kita jadi bingung sebagai pendirinya," tambah Maurice.
Tak ingin terus berada dalam ketidakpastian, FBAI kini berencana untuk mengambil langkah yang lebih tegas. Mereka akan mendatangi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk meminta kejelasan dan menertibkan dualisme organisasi yang ada.
3. Miliki Legalitas
"Jadi agenda hari ini, Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah Khusus Jakarta (DKJ) FBAI sama-sama mau mempertanyakan kepada pemerintah, khususnya Kemenpora. Kami mau mengirimkan berkas, tolong Menpora yang akan datang, ini diselesaikan,” ujar Maurice.
Ia menegaskan bahwa FBAI memiliki semua legalitas yang dibutuhkan, mulai dari Kemenkumham, NPWP, AD/ART, hingga keanggotaan resmi di Federasi MMA Internasional.
Langkah ini mereka ambil bukan hanya demi kepentingan organisasi, tetapi juga demi masa depan para atlet. Menurutnya, kisruh organisasi ini membuat para atlet bingung dan tidak bisa fokus berlatih untuk mengharumkan nama bangsa.
"Tujuannya agar ke depan atlet-atlet MMA bisa fokus berlatih dan berprestasi untuk Indonesia,” pungkas Maurice.
(Kena spill Ruben Onsu, Ayu Ting Ting ternyata sudah punya pacar baru?)
Advertisement