Novia Kolopaking Kangen Anak

Penulis: Agung Dien Farid

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Bepergian tiga pekan ke mancanegara membuat Novia Kolopaking tersiksa. Penyebabnya rasa rindu yang tak tertahan kepada tiga buah hatinya di Tanah Air. Sejak pekan lalu, ia menyambangi tujuh kota di Belanda bersama rombongan gamelan Kiai Kanjeng pimpinan suaminya, Emha Ainun Nadjib. Setelah lawatan rampung pada 20 Oktober, bersama sang suami dia masih harus berkeliling di Jerman selama seminggu. Lawatan Kiai Kanjeng itu memanggul beberapa tema. "Dari musik, agama, diplomasi kebudayaan, sampai silaturahmi,” kata penyanyi berusia 35 tahun ini. Mereka bertemu dengan berbagai kelompok masyarakat Belanda, dari warga asli sampai imigran. Novia kebagian menyanyi, terutama lagu-lagu diatonik Indonesia dan Barat. Untuk melepas kangen kepada anak-anak, Novia mengandalkan kecanggihan teknologi informasi lewat pesan pendek telepon seluler dan chatting di Internet. Ia juga kerap memandangi foto ketiga anaknya, Haya, Jembar, dan Rampak. Bersama sang suami, Emha Ainun Nadjib, Novia di Belanda banyak komunitas. Namun yang menarik saat mengunjungi komunitas di sebuah kota Deventer. Novia bertemu dua komunitas, salah satunya promo: kumpulan kaum perempuan Muslim dan perempuan Protestan. Mereka memiliki program-program bersama untuk saling belajar mengembangkan kehidupan, ketrampilan kerja, pertukaran idiom budaya, makanan, lagu, bahkan bersama-sama melaksanakan program bantuan kepada siapapun saja yang secara sosial perlu mendapat support.Pada tingkat komunitas, apa yang berlangsung di kalangan masyarakat Deventer mencerminkan konsep yang di Indonesia disebut Masyarakat Madani, di mana berbagai kelompok manusia yang berbeda-beda bangsa dan agamanya menyusun semacam kode etik bersama untuk saling bersaudara, tidak mengganggu keyakinan orang lain, bekerja sama secara kebudayaan dan sosial ekonomi.Pada malam harinya Kiai Kanjeng mengadakan konser, disela-sela konser Emha sambil menyisipkan penjelasan tentang konsep Masyarakat Madani dengan cara berkisah tentang apa yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW di Madinah, bagaimana metodologi maupun strategi pengorganisasian masyarakat yang diterapkan nabi bersama masyarakat di Madinah dengan mengembangkan proses saling belajar, partisipasi serta mengeksplorasi berbagai managemen di bidang pertanian dan perdagangan antara Kaum Muslimin, Nasrani, Yahudi dan Animis. Puncak dari proses tersebut melahirkan apa yang dikenal dengan Piagam Madinah. Kesan salah seorang pendeta Jance Smith Emha adalah Ambassador of the Heart. 

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

(kpl/prl/dna)

Rekomendasi
Trending