Pandji: Reformasi Pajak Harus Terus Berlangsung

Penulis: Ellyana Mayasari

Diperbarui: Diterbitkan:

Pandji: Reformasi Pajak Harus Terus Berlangsung Pandji Pragiwaksono

Kapanlagi.com - "Hari merdeka, nusa dan bangsa, hari lahirnya bangsa Indonesia.. MERDEKA!" lagu berjudul Hari Merdeka ini pasti sering Anda nyanyikan saat merayakan hari kemerdekaan Bangsa Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. 17 Agustus sering menjadi moment untuk refleksi. Sudah berbuat apa saja kita untuk negara ini? Sudah sejauh apa bangsa ini berkembang sejak mendeklarasikan kemerdekaannya? Dan beberapa pertanyaan lainnya yang seringkali berputar di kepala kita selaku warga Indonesia.
Salah satu tokoh yang cukup concern untuk menyebarkan rasa nasionalisme kepada masyarakat Indonesia adalah Pandji Pragiwaksono. Terkenal sebagai penyiar dan host untuk beberapa acara tv, Pandji juga menunjukan taringnya lewat sebuah tv show 'Provocative Pro-Active'. Untuk lebih berkembang tentunya dibutuhkan warga negara yang mau berjuang untuk kemajuan bangsanya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan membayar pajak, karena alokasi dana pajak nantinya akan dipergunakan untuk sebaik-baiknya kesejahteraan rakyat.
Lantas, menurut kacamata seorang aktivis seperti Pandji, sudah sejauh apakah Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) memberikan yang tervaik dalam menjalankan kewajibannya sebagai institusi pemungut pajak? "Kinerja Ditjen Pajak sudah cukup baik, tapi semestinya masih bisa lebih optimal lagi. Menurut saya, Ditjen Pajak ini butuh yang namanya Public Relation Effortsupaya enggak terlalu matematis dan lebih dekat dengan keseharian masyarakat, terutama keseharian anak muda. Jadi anak muda juga tidak menganggap bahwa membayar pajak itu usang,” ucap pria yang telah memiliki dua anak ini.
Sebagai sebuah institusi yang terus berkembang dari segi kualitas dan pelayanan. Direktoran Jenderal Pajak juga terus menerus merevisi kebijakan yang berlaku. Salah satu sistem yang diberlakukan untuk meminimalisir penyalahgunaan wewenang oleh oknum dari Ditjen Pajak adalah diberlakukannya whistleblowing system. Nah, menurut Pandji sebagai masyarakat, apakah kebijakan perpajakan saat ini sudah tepat bagi kemajuan Republik Indonesia? "Menurut saya kurang tepat kalau pertanyaannya diarahkan kepada pembayar pajak. Ditjen Pajak knows what’s best. Selama ada cara lebih efektif dan efisien tentunya akan lebih baik. Dengan maraknya orang membayar pajak melalui jasa membuktikan bahwa mungkin sistemnya masih kurang friendly untuk masyarakat," ungkap Pandji.
Pandji juga mengungkapkan bahwa pelayanan yang baik dan profesional semestinya bisa dilakukan secara online (melalui biling system). "Membayar pajak memang sudah bisa dilakukan secara online, tapi butuh sosialisasi yang terus menerus agar masyarakat lebih aware lagi dengan hal ini. Akuntabilitas dan pelayanan dengan sistem online juga harus lebih gampang untuk user," ucap pembawa acara dari radio show di Hard Rock FM ini.
Sehubungan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-67 ini, apa saran Pandji untuk Ditjen pajak? "Saya berharapa Ditjen Pajak tidak putus menunjukan usahanya untuk membersihkan institusi dari 'penyakit'. Jangan sampai masyarakat melihat Ditjen Pajak sebagai sumber 'penyakit' seperti image yang saat ini memang sudah ada dikalangan masyarakat akibat perbuatan oknum-oknum yang menyalahgunakan wewenang. Itu saja sih," ungkap Pandji.
Dengan adanya perubahan sistem yang berlaku di Ditjen Pajak. Bagaimana pendapat Pandji tentang pelayanan Pajak yang dulu dan sekarang? “Jujur, saya juga kurang tahu karena saya baru bayar pajak sekarang ini (tertawa).”

(Sule bicara tentang kondisi kesehatannya, ternyata penyakitnya nggak cuma satu.)

(kpl/bin/mae)

Rekomendasi
Trending