Perancang Samuel Watimena Kagum Kelihaian Perajin Kain Tradisional

Kapanlagi.com - Perancang mode terkemuka di Indonesia, Samuel Wattimena mengagumi para perajin tenun tradisional yang tersebar di berbagai daerah di tanah air. Kekagumannya terutama pada kelihaian para pengrajin kain tenun tradisional yang ternyata tidak merancang motif dan pola kain di atas kertas garapannya.

"Mayoritas dari produksi kain tradisional kita tidak memiliki patron pola di atas kertas. Semuanya itu ada di pikiran mereka (para pengrajin)," ujar perancang adibusana itu, di acara persiapan Gelar Tenun Tradisional 2006 yang akan berlangsung 27 September sampai 1 Oktober 2006.

Akibatnya, Samuel yang mendapat tugas dari Deperin membuat rancangan berbasis Tenun Tapanuli, merasa kesulitan mengubah cara kerja atau modifikasi motif dan warna rancangan, karena pola rancangan sudah terpatri kuat di pikiran perajin.

"Jadi kalau itu (rancangan motif) sudah tertanam sejak umur lima tahun, kita desainer dari Jakarta tidak bisa dengan otoritas kita bilang, ubah yang merah jadi biru, atau bunga yang merah dibesarin," katanya geregetan.

Selain itu, ia juga 'gemes' para perajin kain tenun tradisional yang sebenarnya memiliki keterampilan menenun sangat tinggi, tidak pernah ingin membuat sesuatu lebih baik dari apa yang mereka hasilkan sekarang, karena ketua adat setempat telah menilai produk mereka bagus.

Namun, Samuel sadar betul untuk mencapai hasil yang diinginkannya butuh proses agar para perajin itu bisa membuat karya yang sesuai selera pasar dan memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi lagi bagi kesejahteraan mereka.

"Menajemen produksi, sistem pewarnaan, maupun modifikasi motif harus dilakukan agar kain tenun kita bisa diperluas pasarnya tidak sekedar kain tradisional yang menghiasi upacara adat," katanya.

(*/dar)

Rekomendasi
Trending